مسند النساء
حديث قتيلة بنت صيفي رضي الله عنها
مسند أحمد ٢٥٨٤٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي مَعْبَدُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ قُتَيْلَةَ بِنْتِ صَيْفِيٍّ الْجُهَيْنِيَّةِ قَالَتْ أَتَى حَبْرٌ مِنْ الْأَحْبَارِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ نِعْمَ الْقَوْمُ أَنْتُمْ لَوْلَا أَنَّكُمْ تُشْرِكُونَ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا ذَاكَ قَالَ تَقُولُونَ إِذَا حَلَفْتُمْ وَالْكَعْبَةِ قَالَتْ فَأَمْهَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ إِنَّهُ قَدْ قَالَ فَمَنْ حَلَفَ فَلْيَحْلِفْ بِرَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ يَا مُحَمَّدُ نِعْمَ الْقَوْمُ أَنْتُمْ لَوْلَا أَنَّكُمْ تَجْعَلُونَ لِلَّهِ نِدًّا قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا ذَاكَ قَالَ تَقُولُونَ مَا شَاءَ اللَّهُ وَشِئْتَ قَالَ فَأَمْهَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ إِنَّهُ قَدْ قَالَ فَمَنْ قَالَ مَا شَاءَ اللَّهُ فَلْيَفْصِلْ بَيْنَهُمَا ثُمَّ شِئْتَ
Kitab Musnad Wanita
Bab Hadits Qutailah binti Shaifi Radliyallahu 'anha
Musnad Ahmad 25845: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id berkata: telah menceritakan kepada kami Mas'udi berkata: telah menceritakan kepadaku Ma'bad bin Khalid dari Abdullah bin Yasar dari Qutailah binti Shafi Al Juhainah dia berkata: "Seorang rahib datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: "Wahai Muhammad, sebaik-baik kaum adalah kalian, jika kalian tidak berbuat syirik." Beliau pun bersabda: "Subhanallah, apa yang kau maksud?" Qutailah menjawab, "Jika bersumpah kalian mengatakan 'Demi Ka'bah'." Qutailah berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunggu sesuatu, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya telah dikatakan bahwa barangsiapa yang hendak bersumpah maka bersumpahlah dengan pemilik Ka'bah." Rahib itu berkata: "Wahai Muhammad, sebaik-baik kaum adalah kalian jika kalian tidak menjadikan bagi Allah sekutu." Beliau bersabda: "Subhanallah apa yang kau maksud?" ia menjawab, "Kalian mengatakan 'Maa syaallah wa syi'ta (Atas kehendak Allah dan atas kehendakmu) '." Qutailah berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunggu sesuatu lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya telah dikatakan bahwa, barangsiapa mengatakan 'Maa syaallah', maka hendaknya (jika ia meneruskan) ia meneruskan dengan mengatakan 'tsumma syi'ta (kemudian atas kehendak kamu) '."