Web Analytics Made Easy - Statcounter

Sunan Tirmidzi (سنن الترمذي)

  1. Kitab Bersuci
    1. Tidak diterimanya shalat tanpa bersuci [1-1]
    2. Keutamaan bersuci [2-2]
    3. Pembuka shalat adalah bersuci [3-4]
    4. Doa masuk wc [5-6]
    5. Doa keluar wc [7-7]
    6. Larangan menghadap kiblat ketika buang air berak atau kencing [8-8]
    7. Rukhsah dalam masalah ini [9-11]
    8. Larangan kencing berdiri [12-12]
    9. Rukhsah dalam hal ini [13-13]
    10. Berusaha menutup diri ketika buang hajat [14-14]
    11. Dimakruhkan istinjak dengan tangan kanan [15-15]
    12. Istinjak dengan batu [16-16]
    13. Istinjak dengan dua batu [17-17]
    14. Benda yang dimakruhkan untuk istinjak [18-18]
    15. Istinjak dengan air [19-19]
    16. Nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam jika ingin istinjak [20-20]
    17. Dimakruhkan kencing di kamar mandi [21-21]
    18. Siwak [22-23]
    19. Jika engkau bangun, jangan mencelup tangan di bejana [24-24]
    20. Menyebut nama Allah jika wudlu [25-25]
    21. Menghisap air ke hidung dan berkumur [26-26]
    22. Berkumur dan menghisap air ke hidung dengan satu telapak tangan [27-27]
    23. menyelahi jenggot dengan air [28-29]
    24. Mengusap kepala dari ujung kepala ke belakang [30-30]
    25. Memulai dari bagian belakang kepala [31-31]
    26. Mengusap kepala sekali [32-32]
    27. Mengambil air baru untuk kepalanya [33-33]
    28. Membasuh kedua telinga, bagian luar-dalam [34-34]
    29. Kedua telinga bagian dari kepala [35-35]
    30. Menyelahi jari jemari dengan air [36-38]
    31. Celaka tumit yang tak tersentuh air wudhu' akan dibakar api [39-39]
    32. Wudlu sekali-sekali [40-40]
    33. Wudlu dua kali-dua kali [41-41]
    34. Wudlu tiga kali-tiga kali [42-42]
    35. Wudhu sekali, dua kali, tiga kali [43-43]
    36. Wudlu, sebagian badan dua kali, bagian lain tiga kali [44-44]
    37. Cara wudhu Rasulullah [45-45]
    38. Memerciki kemaluan setelah wudlu' [46-46]
    39. Meratakan wudhl' [47-47]
    40. Menggunakan sapu tangan setelah wudlu [48-49]
    41. Doa setelah wudlu [50-50]
    42. Wudlu' dengan satu mud [51-51]
    43. Dimakruhkan boros menggunakan air [52-52]
    44. Wudlu' setiap akan shalat [53-55]
    45. Rasulullah mendirikan beberapa shalat dengan sekali wudlu' [56-56]
    46. Suami isteri berwudhu dengan satu bejana [57-57]
    47. Dimakruhkan wudhu' dengan sisa air wanita [58-59]
    48. Rukhsah dalam hal ini [60-60]
    49. Air tidak menjadi najis karena sesuatu [61-61]
    50. Lain-Lain [62-62]
    51. Dimakruhkan kencing di air keruh [63-63]
    52. Air laut adalah suci [64-64]
    53. Peringatan keras masalah kencing [65-65]
    54. Memerciki kencing anak laki-laki sebelum baligh [66-66]
    55. Kencing hewan yang dimakan dagingnya [67-68]
    56. Wudlu' karena kentut [69-71]
    57. Wudlu' karena tidur [72-73]
    58. Wudlu' karena makanan yang dipanggang api [74-74]
    59. Tidak wudlu karena makanan yang dipanggang api [75-75]
    60. Wudlu karena daging unta [76-76]
    61. Wudlu karena menyentuh kemaluan [77-77]
    62. Tidak wudlu karena menyentuh kemaluan [78-78]
    63. Tidak wudlu karena ciuman [79-79]
    64. Wudlu karena muntah dan mimisan [80-80]
    65. Wudhu karena anggur (rendaman kurma) [81-81]
    66. Berkumur karena susu [82-82]
    67. Dimakruhkan menjawab salam tanpa wudlu [83-83]
    68. Jilatan anjing [84-84]
    69. Jilatan kucing [85-85]
    70. Mengusap khuff [86-87]
    71. Mengusap khuff bagi musafir atau non musafir [88-89]
    72. Mengusap khuff bagian atas dan bawah [90-90]
    73. Mengusaf khuff bagian luar [91-91]
    74. Mengusap sepasang kaos kaki dan sandal [92-92]
    75. Mengusap sorban [93-95]
    76. Mandi janabat [96-97]
    77. Wanita melepas kepang rambut saat mandi [98-98]
    78. Pangkal rambut termasuk janabat [99-99]
    79. Wudlu' setelah mandi [100-100]
    80. Jika dua kemaluan bertemu wajib mandi [101-102]
    81. Wajib mandi karena keluar air mani [103-104]
    82. Bangun dan melihat basah sekalipun tidak bermimpi [105-105]
    83. Mani dan Wadhi [106-106]
    84. Madzi mengenai pakaian [107-107]
    85. Mani mengenai pakaian [108-108]
    86. Mencuci mani di pakaian [109-109]
    87. Tidur dalam keadaan junub sebelum mandi [110-110]
    88. Wudhu bagi yang junub jika ingin tidur [111-111]
    89. Berjabat tangan dengan orang junub [112-112]
    90. Wanita bermimpi melihat air seperti laki-laki [113-113]
    91. Laki-laki mencari kehangatan dengan isteri setelah mandi [114-114]
    92. Tayammum bagi yang junub jika tak ada air [115-115]
    93. Istihadlah [116-116]
    94. Wanita istihadlah wudlu' setiap kali shalat [117-117]
    95. Wanita istihadhah menjamak dua shalat sekali mandi [118-118]
    96. Wanita istihadhah mandi setiap kali shalat [119-119]
    97. Wanita haidh tidak meng-qadha' shalat [120-120]
    98. Orang junub dan wanita haidh tidak membaca Al Quran [121-121]
    99. Mencumbui wanita haidh [122-122]
    100. Mengajak wanita haidh makan bersama dan sisa minumnya [123-123]
    101. Wanita haidh mengambil sesuatu dari masjid [124-124]
    102. Dimakruhkan menggauli wanita haidh [125-125]
    103. Kaffarat menggauli wanita haidl [126-127]
    104. Mencuci darah haid dari pakaian [128-128]
    105. Berapa lama wanita melakukan nifas [129-129]
    106. Laki-laki menggilir semua isteri dengan sekali mandi [130-130]
    107. Orang junub jika ingin mengulang sebaiknya wudlu' [131-131]
    108. Jika telah iqamat, dulukan buang air besar atau kecil jika ingin [132-132]
    109. Wudhu' setelah berhubungan seks [133-133]
    110. Tayammum [134-135]
    111. Membaca Al Quran setiap waktu selama tidak junub [136-136]
    112. Kencing mengenai tanah [137-137]
  2. Kitab Shalat
    1. Waktu shalat dari nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam [138-138]
    2. Lain-lain [139-140]
    3. Mendinikan shalat subuh saat masih gelap [141-141]
    4. Mengakhirkan shalat shubuh saat telah menguning [142-142]
    5. Menyegerakan Dhuhur [143-144]
    6. Mengakhirkan Dhuhur karena panas menyengat [145-146]
    7. Mendinikan atau menyegerakan ashar [147-148]
    8. Mengakhirkan ashar [149-149]
    9. Waktu maghrib [150-150]
    10. Waktu Isya' [151-151]
    11. Mengakhirkan shalat isyak [152-152]
    12. Dimakruhkan tidur sebelum isyak dan ngobrol sesudahnya [153-153]
    13. Rukhsah berbincang2 setelah isyak [154-154]
    14. Keutamaan shalat diawal waktu [155-159]
    15. Lupa waktu shalat ashar [160-160]
    16. Menyegerakan shalat jika imam mengakhirkan [161-161]
    17. Ketiduran dari shalat [162-162]
    18. Seseorang melupakan shalat [163-163]
    19. Seseorang belum mengerjakan beberapa shalat, mana didahulukan [164-165]
    20. Shalat wushta ialah shalat ashar, ada berita zhuhur [166-167]
    21. Dimakruhkan shalat setelah ashar dan setelah fajar [168-168]
    22. Shalat setelah ashar [169-169]
    23. Shalat sebelum maghrib [170-170]
    24. Mendapat satu rakaat sebelum matahari terbenam [171-171]
    25. Menjamak dua shalat ketika tidak bepergian [172-173]
    26. Sejarah adzan [174-175]
    27. Mengulang adzan [176-177]
    28. Mengganjilkan iqamat [178-178]
    29. Iqamah dengan dua-dua [179-179]
    30. Pelan-pelan Saat Adzan [180-180]
    31. Memasukkan jari ke telinga saat adzan [181-181]
    32. Tatswib ketika adzan fajar [182-182]
    33. Yang adzan, dia juga yang iqamat [183-183]
    34. Dimakruhkan adzan tanpa wudhu' [184-185]
    35. Imam yang paling berhak menentukan iqamat [186-186]
    36. Adzan waktu malam [187-187]
    37. Dimakruhkan keluar masjid setelah adzan [188-188]
    38. Adzan saat bepergian [189-189]
    39. Keutamaan adzan [190-190]
    40. Imam adalah yang menjamin, dan muadzin adalah kepercayaan [191-191]
    41. Ucapan ketika mendengar adzan [192-192]
    42. Dimakruhkan muadzin meminta upah [193-193]
    43. Doa setelah adzan [194-194]
    44. Lain-lain [195-195]
    45. Doa tidak ditolak antara adzan dan iqamat [196-196]
    46. Shalat yang Allah fardhukan kepada hamba-NYA [197-197]
    47. Keutamaan kelima shalat fardhu [198-198]
    48. Keutamaan jamaah [199-200]
    49. Orang yang mendengar adzan dan tidak ke masjid [201-202]
    50. Shalat sendirian lantas menemukan jamaah [203-203]
    51. Jamaah di masjid setelah ada jamaah sebelumnya [204-204]
    52. Keutamaan shalat subuh dan isyak berjamaah [205-207]
    53. Keutamaan shaf awal [208-209]
    54. Merapatkan shaff [210-210]
    55. Agar yang persis di belakangku para cendekia agama [211-211]
    56. Dimakruhkan shaff antara dua tiang [212-212]
    57. Shalat sendirian di belakang shaff [213-214]
    58. Shalat bersama satu orang [215-215]
    59. Shalat bersama dua orang [216-216]
    60. Shalat jamaah laki-laki dan perempuan [217-217]
    61. Yang paling ideal menjadi imam [218-218]
    62. Jika menjadi imam, ringkaslah shalat [219-220]
    63. Pembuka shalat dan penutupnya [221-221]
    64. Membuka telapak tangan saat takbir [222-223]
    65. Keutamaan takbir pertama [224-224]
    66. Bacaan pembuka shalat [225-226]
    67. Tidak menyaringkan bismillahirrahmanirrahim [227-227]
    68. Yang berpendapat menyaringkan bismillahirrahmanirrahim [228-228]
    69. Membuka bacaan dengan alhamdulillahirabbil'alamin [229-229]
    70. Tidak dianggap shalat tanpa fatihah [230-230]
    71. Membaca amin [231-231]
    72. Keutamaan membaca amin [232-232]
    73. Diam ketika setelah takbir dan setelah fatihah [233-233]
    74. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri saat shalat [234-234]
    75. Takbir ketika ruku dan sujud [235-235]
    76. Lain-lain [236-236]
    77. Mengangkat kedua tangan saat ruku' [237-237]
    78. Nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam tidak mengangkat tangan kecuali [238-238]
    79. Meletakkan kedua tangan di lutut saat ruku' [239-240]
    80. Menjauhkan kedua tangan dari lambung saat ruku' [241-241]
    81. Bertasbih ketika ruku' dan sujud [242-243]
    82. Larangan bacaan alquran ketika ruku' dan sujud [244-244]
    83. Tidak meluruskan punggung ketika ruku' dan sujud [245-245]
    84. Mengangkat kepala dari ruku' [246-246]
    85. Lain-lain [247-247]
    86. Meletakkan kedua lutut sebelum tangan ketika sujud [248-248]
    87. Lain-lain [249-249]
    88. Sujud diatas kening dan hidung [250-250]
    89. Dimana meletakkan kening saat sujud [251-251]
    90. Sujud diatas ketujuh anggota badan [252-253]
    91. Merenggangkan tangan saat sujud [254-254]
    92. Meluruskan punggung ketika sujud [255-256]
    93. Meletakkan kedua tangan dan menegakkan kedua tumit saat sujud [257-257]
    94. Meluruskan punggung jika mengangkat kepala dari ruku' dan sujud [258-258]
    95. Dimakruhkan mendauhului imam ketika ruku dan sujud [259-259]
    96. Dimakruhkan iq'ak antara dua sujud [260-260]
    97. Rukhsah iq'ak [261-261]
    98. Doa antara dua sujud [262-262]
    99. Bertumpu saat sujud [263-263]
    100. Teknis bangkit dari sujud [264-264]
    101. Lain-lain [265-265]
    102. Tasyahhud [266-266]
    103. Lain-lain [267-267]
    104. Membaca tasyahhud dengan pelan [268-268]
    105. Teknis duduk tasyahhud [269-269]
    106. Lain-lain [270-270]
    107. Memberi isyarat dengan jari saat tasyahhud [271-271]
    108. Salam [272-272]
    109. Lain-lain [273-273]
    110. Meringkas salam adalah sunnah [274-274]
    111. Bacaan salam [275-276]
    112. Memalingkan wajah ke kanan-kiri [277-277]
    113. Tekhnis shalat [278-279]
    114. lain-lain [280-280]
    115. Bacaan shalat subuh [281-281]
    116. Bacaan zhuhur dan ashar [282-282]
    117. Bacaan shalat maghrib [283-283]
    118. Bacaan shalat isyak [284-285]
    119. Bacaan di belakang imam [286-286]
    120. Tidak membaca di belakang imam saat imam membaca nyaring [287-288]
    121. Doa masuk masjid [289-289]
    122. Jika masuk masjid, lakukan shalat dua rakaat [290-290]
    123. Semua bumi adalah tempat sujud selain kuburan dan wc [291-291]
    124. Keutamaan membangun masjid [292-293]
    125. Dimakruhkan kuburan dijadikan masjid [294-294]
    126. Tidur di Masjid [295-295]
    127. Dimakruhkan jual beli, syair dan mengumumkan temuan di masjid [296-296]
    128. Masjid yang dibangun diatas ketaqwaan [297-297]
    129. Shalat di masjid kuba" [298-298]
    130. Mana masjid paling utama [299-300]
    131. Berjalan ke masjid [301-301]
    132. Keutamaan duduk di masjid dan menunggu shalat [302-302]
    133. Shalat diatas kain [303-303]
    134. Shalat diatas tikar [304-304]
    135. Shalat diatas permadani [305-305]
    136. Shalat di lantai yang disemen [306-306]
    137. Sutrah (pembatas shalat) [307-307]
    138. Dimakruhkan lewat didepan orang shalat [308-308]
    139. Sesuatu yang tidak membatalkan shalat [309-309]
    140. Tidak membatalkan shalat selain keledai, anjing dan wanita [310-310]
    141. Shalat dengan satu kain [311-311]
    142. Sejarah kiblat [312-312]
    143. Semua antara timur dan barat adalah kiblat [313-314]
    144. Shalat tidak menghadap kiblat karena mendung [315-315]
    145. Benda dan tempat yang dimakruhkan untuk shalat atau menghadapnya [316-316]
    146. Shalat di kandang kambing dan kandang unta [317-318]
    147. Shalat diatas hewan kemana saja ia menghadap [319-319]
    148. Shalat menghadap hewan tunggangan [320-320]
    149. Jika iqamat dikumandangkan dan makanan dihidangkan, dahulukan makan [321-322]
    150. Shalat ketika mengantuk [323-323]
    151. Mengunjungi kaum dan tidak shalat bersama mereka [324-324]
    152. Dimakruhkan imam berdoa untuk pribadi [325-325]
    153. Menjadi imam padahal tidak disukai [326-328]
    154. Jika imam duduk, lakukan dengan duduk [329-329]
    155. Lain-lain [330-331]
    156. Imam pada rakaat kedua terus bangkit karena lupa [332-333]
    157. Lama duduk pada dua rakaat pertama [334-334]
    158. Memberi isyarat ketika shalat [335-336]
    159. Tasbih bagi laki-laki, tashfiq bagi wanita [337-337]
    160. Dimakruhkan menguap saat shalat [338-338]
    161. Shalat dengan duduk separoh shalat dengan berdiri [339-339]
    162. Shalat sunnah dengan duduk [340-342]
    163. Sabda nabi: Sungguh aku mendengar [343-343]
    164. Tidak diterima shalat wanita selain berkerudung [344-344]
    165. Dimakruhkan menjulurkan kain saat shalat [345-345]
    166. Dimakruhkan mengusap kerikil ketika shalat [346-347]
    167. Dimakruhkan meniup saat shalat [348-348]
    168. Larangan meletakkan tangan di lambung [349-349]
    169. Dimakruhkan mengepang rambut ketika shalat [350-350]
    170. Khusyu' [351-351]
    171. Dimakruhkan menjalin jari saat shalat [352-352]
    172. Berdiri lama [353-353]
    173. Keutamaan banyak ruku' dan sujud [354-354]
    174. Membunuh ular dan kalajenegking saat shalat [355-355]
    175. Melakukan dua sujud sahwi sebelum salam [356-357]
    176. Melakukan dua sujud sahwi setelah salam dan bicara [358-360]
    177. Tasyahhud dalam dua sujud sahwi [361-361]
    178. Seseorang shalat dan ragu, lebih atau kurang [362-364]
    179. Mengucapkan salam shalat zhuhur dan ashr padahal baru dua rakaat [365-365]
    180. Shalat dengan bersandal [366-366]
    181. Qunut subuh [367-367]
    182. Tidak berqunut [368-368]
    183. Bersin ketika shalat [369-369]
    184. Tidak bicara saat shalat [370-370]
    185. Shalat taubat [371-371]
    186. Kapan anak kecil diperintah shalat [372-372]
    187. Berhadas ketika tasyahhud [373-373]
    188. Jika hujan, shalat di rumah [374-374]
    189. Bertasbih setelah shalat [375-375]
    190. Shalat diatas hewan tunggangan di lumpur dan saat hujan [376-376]
    191. Serius untuk shalat [377-377]
    192. Shalat, yang pertama kali dihisab [378-378]
    193. Keutamaan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari [379-380]
    194. Keutamaan dua rakaat subuh [381-381]
    195. Meringankan dua rakaat fajar [382-382]
    196. Doa setelah dua rakaat fajar [383-383]
    197. Tak ada shalat setelah matahari terbit selain dua rakaat [384-384]
    198. Tidur setelah dua rakaat fajar [385-385]
    199. Jika telah dikumandang iqamat, tak ada shalat selain fardhu [386-386]
    200. Jika kehilangan dua rakaat sebelum subuh, lakukan sesudahnya [387-387]
    201. Mengulang dua rakaat subuh setelah terbit matahari [388-388]
    202. Empat rakaat sebelum zhuhur [389-389]
    203. Dua rakaat setelah zhuhur [390-390]
    204. Lain-lain [391-393]
    205. Empat rakaat sebelum ashar [394-395]
    206. Dua rakaat sesudah maghrib dan bacaannya [396-396]
    207. Rasulullah shalat dua rakaat maghrib di rumah [397-398]
    208. Keutamaan shalat sunnah dan enam rakaat setelah maghrib [399-399]
    209. Dua rakaat setelah isyak [400-400]
    210. Shalat malam dua-dua [401-401]
    211. Keutamaan shalat malam [402-402]
    212. Sifat shalat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam malam hari [403-404]
    213. Lain-lain [405-406]
    214. Jika ketinggalan shalat malam, lakukan siang [407-407]
    215. Allah turun ke langit dunia setiap malam [408-408]
    216. Bacaan shalat malam [409-411]
    217. Keutamaan shalat sunnah di rumah [412-413]
    218. Keutamaan witir [414-414]
    219. Witir bukan kepastian [415-416]
    220. Dimakruhkan tidur sebelum witir [417-418]
    221. Witir, awal malam atau akhir? [419-419]
    222. Witir tujuh rakaat [420-420]
    223. Witir lima rakaat [421-421]
    224. Witir tiga rakaat [422-422]
    225. Witir satu rakaat [423-423]
    226. Bacaan saat witir [424-425]
    227. Qunut saat witr [426-426]
    228. Ketiduran dari witr atau lupa [427-428]
    229. Bergegas witr sebelum subuh [429-431]
    230. Takada dua witr dalam semalam [432-433]
    231. Witir diatas hewan tunggangan [434-434]
    232. Shalat dhuha [435-439]
    233. Shalat saat singgah [440-440]
    234. Shalat hajat [441-441]
    235. Shalat istikharah [442-442]
    236. Shalat tasbih [443-444]
    237. Sifat Salat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [445-445]
    238. Keutamaan salawat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [446-449]
  3. Kitab Jum'at
    1. Keutamaan jumat [450-450]
    2. Waktu-waktu yang diharapkan saat jumat [451-453]
    3. Mandi jumat [454-455]
    4. Keutamaan mandi jumat [456-456]
    5. Wudhu jumat [457-458]
    6. Bergegas shalat jumat [459-459]
    7. Tidak jumatan tanpa alasan [460-460]
    8. Dari berapa orang jumatan diadakan [461-461]
    9. Waktu jumat [462-462]
    10. Khutbah di minbar [463-463]
    11. Dudukantara kedua khutbah [464-464]
    12. Tujuan khutbah [465-465]
    13. Bacaan di minbar [466-466]
    14. Bagaimana imam menghadap saat khutbah [467-467]
    15. Masalah dua rakaat ketika imam sudah berkhutbah [468-469]
    16. Dimakruhkan bicara ketika khutbah [470-470]
    17. Dimakruhkan melangkahi barisan ketika khutbah [471-471]
    18. Dimakruhkan duduk ihtiba' saat khutbah [472-472]
    19. Dimakruhkan mengangkat tangan di minbar [473-473]
    20. Adzan jumat [474-474]
    21. Bicara setelah imam turun minbar [475-476]
    22. Bacaan shalat jumat [477-477]
    23. Bacaan subuh jumat [478-478]
    24. Shalat sebelum jumatan dan sesudahnya [479-481]
    25. Mendapat satu rakaat jumat [482-482]
    26. Tidur siang saat jumat [483-483]
    27. Jika ngantuk saat jumat, pindah tempat duduk [484-484]
    28. Bepergian hari jumat [485-485]
    29. Bersiwak dan berwewangian saat jumat [486-486]
    30. Berjalan ketika hari raya [487-487]
    31. Shalat kedua hari raya sebelum khutbah [488-488]
    32. Shalat kedua hari raya tanpa adzan dan iqamat [489-489]
    33. Bacaan ketika dua hari raya [490-491]
    34. Bertakbir ketika kedua hari raya [492-492]
    35. Tak ada shalat sebelum dan sesudah id [493-494]
    36. Wanita turut pergi ke shalat id [495-495]
    37. Cara keberangkatan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam ke shalat id [496-496]
    38. Makan terlebih dahulu pada idul fitri sebelum berangkat [497-498]
    39. Meringkas ketika safar [499-502]
    40. Berapa rakaat shalat qashar [503-504]
    41. Masalah shalat sunnah saat safar [505-507]
    42. Menjamak dua shalat [508-509]
    43. Shalat istisqa' [510-512]
    44. Shalat kusuf, gerhana matahari [513-514]
    45. Bacaan shalat kusuf [515-516]
    46. Shalat khauf, saat saat perang [517-518]
    47. Sujud tilawah [519-519]
    48. Wanita berangkat ke masjid [520-520]
    49. Dimakruhkan berdahak di masjid [521-522]
    50. Sujud dalam ayat "Iqra' bismi dan Idzas samaa"u [523-523]
    51. Sujud dalam ayat surat annajm [524-524]
    52. Siapa yang tak bersujud ? [525-525]
    53. Sujud dalam ayat surat Shaad [526-526]
    54. Sujud dalam ayat surat hajj [527-527]
    55. Sujud dalam ayat-ayat alquran [528-529]
    56. Jika tak membaca hizib (alquran) saat malam, baca siang hari [530-530]
    57. Larangan keras mengangkat kepala sebelum imam [531-531]
    58. Telah shalat fardhu kemudian mengimami orang setelah [532-532]
    59. Rukhsah sujud diatas kain jika suhu panas atau dingin membeku [533-533]
    60. Disunnahkan duduk di masjid setelah shalat subuh [534-535]
    61. Menoleh saat shalat [536-538]
    62. Menjumpai imam yang sedang sujud [539-539]
    63. Dimakruhkan manusia menunggu imam padahal mereka telah berdiri saat iftitah [540-540]
    64. Memuji Allah dan bersalawat nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam [541-541]
    65. Memberi wewangian di masjid [542-542]
    66. Shalat malam dan siang dua-dua [543-543]
    67. Shalat sunnah nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam ketika siang [544-544]
    68. Dimakruhkan shalat dengan selimut perempuan [545-545]
    69. Berjalan dan perbuatan yang dibolehkan dalam shalat sunnah [546-546]
    70. Membaca dua surat dalam satu rakaat [547-547]
    71. Keutamaan berjalan ke masjid dan pahalanya [548-548]
    72. Shalat Setelah Maghrib Dirumah Lebih Utama [549-549]
    73. Mandi ketika seseorang masuk islam [550-550]
    74. Berdoa Ketika Masuk Wc [551-551]
    75. Ciri umat ini pada hari kiamat, adalah bekas-bekas sujud [552-552]
    76. disunnahkan mendahulukan yang kanan saat bersuci [553-553]
    77. Seberapa air wudhu dianggap cukup? [554-554]
    78. Memerciki air kencing laki-laki yang masih menyusu [555-555]
    79. nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam mengusap setelah turun [556-556]
    80. Orang yang junub diberi rukhsah makan dan minum setelah wudlu [557-557]
    81. Keutamaan shalat [558-558]
    82. Lain-lain [559-559]
  4. Kitab Zakat
    1. Penjelasan Rasulullah tidak membayar zakat [560-560]
    2. Jika kau tunaikan zakat, telah kau lakukan kewajiban [561-562]
    3. Zakat emas dan perak [563-563]
    4. Zakat unta dan kambing [564-564]
    5. Zakat sapi [565-566]
    6. Dimakruhkan memilih-milih harta untuk sedekah [567-567]
    7. Zakat kebun, kurma dan bijian [568-568]
    8. Penjelasan Kuda dan budak "tak ada zakat" [569-569]
    9. Zakat madu [570-571]
    10. Zakat harta produktif hingga haul [572-573]
    11. Muslimin tidak membayar jizyah (pajak, upeti) [574-574]
    12. Zakat perhiasan [575-576]
    13. Zakat sayur [577-577]
    14. Zakat tanaman yang tak dialiri sungai atau irigasi [578-579]
    15. Zakat harta yatim [580-580]
    16. Hewan yang mencederai tak ada diyat, rikaz zakatnya seperlima [581-581]
    17. Zakat cincin [582-583]
    18. Petugas zakat (amil) harus amanat [584-584]
    19. Pelanggaran zakat [585-585]
    20. Keridhaan orang berzakat [586-586]
    21. Zakat diambil dari si kaya diberikan si miskin [587-587]
    22. Siapa yang berhak menerima zakat [588-588]
    23. Yang tak berhak menerima sedekah [589-590]
    24. Gharim (yang dililit hutang) yang berhak menerima sedekah dan lainnya [591-591]
    25. Dimakruhkan sedekah kepada nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [592-593]
    26. Sedekah untuk kerabat [594-594]
    27. harta ada hak selain zakat [595-596]
    28. Keutamaan sedekah [597-600]
    29. Hak peminta [601-601]
    30. Memberi orang yang barusan masuk islam (muallaf) [602-602]
    31. Yang menerima sedekah mewariskan sedekahnya [603-603]
    32. Dimakruhkan meminta kembali sedekah [604-604]
    33. Sedekah atas nama mayit [605-605]
    34. Sedekah isteri dari rumah suaminya [606-608]
    35. Zakat fitri [609-612]
    36. Menunaikan zakat fitri sebelum shalat [613-613]
    37. Menyegerakan zakat [614-615]
    38. Larangan meminta [616-617]
  5. Kitab Puasa
    1. Keutamaan bulan ramadhan [618-619]
    2. Jangan puasa sebelum waktunya [620-621]
    3. Dimakruhkan puasa pada hari yang masih diragukan [622-622]
    4. Menghitung hilal Sya'ban dan ramadhan [623-623]
    5. Puasa dan buka karena melihat hilal [624-624]
    6. Satu bulan bisa jadi dua sembilan hari [625-626]
    7. Berpuasa didasarkan persaksian (telah masuk bulan) [627-627]
    8. Salah menentukan hari id, tidak mengurangi ganjaran [628-628]
    9. Setiap kawasan mempunyai hilal tersendiri [629-629]
    10. Yang disunnnahkan untuk berbuka [630-632]
    11. Waktu puasa ketika "kalian semua berpuasa" dan adhha [633-633]
    12. Jika malam telah tiba dan siang telah pergi, yang berpuasa boleh buka [634-634]
    13. Mendinikan buka [635-637]
    14. Mengakhirkan sahur [638-638]
    15. Penjelasan fajar [639-640]
    16. Larangan keras "GHIBAH" bagi pelaku puasa [641-641]
    17. Keutamaan sahur [642-643]
    18. Dimakruhkan puasa ketika safar [644-644]
    19. yang memperoleh rukhsah puasa saat safar [645-647]
    20. Orang yang berperang dirukhsahkan tidak puasa [648-648]
    21. Wanita hamil dan menyusui, dirukhsahkan "tidak puasa" [649-649]
    22. Puasa atas nama mayit [650-650]
    23. Kaffarat puasa [651-651]
    24. Muntah ketika puasa [652-652]
    25. Muntah sengaja [653-653]
    26. Lupa makan dan minum saat puasa [654-654]
    27. Makan secara sengaja padahal puasa [655-655]
    28. Kaffarat makan saat ramadhan [656-656]
    29. Bersiwak bagi orang yang berpuasa [657-657]
    30. Bercelak bagi orang puasa [658-658]
    31. Bercium-ciuman ketika puasa [659-659]
    32. Mencumbui isteri padahal puasa [660-661]
    33. Tidak dianggap puasa tanpa disertai niat ketika malam [662-662]
    34. Membatalkan puasa bagi yang puasa sunnah [663-664]
    35. Puasa sunnah tanpa diniati [665-666]
    36. Kewajiban mengqadla' [667-667]
    37. Menyambung puasa sya'ban dengan ramadlan [668-668]
    38. Dimakruhkan puasa pada paruh kedua dari Sya'ban [669-669]
    39. Malam setengah Sya'ban [670-670]
    40. Puasa Muharram [671-672]
    41. Puasa jumat [673-673]
    42. Dimakruhkan puasa khusus hari jumat [674-674]
    43. Puasa hari sabtu [675-675]
    44. Puasa senin-kamis [676-678]
    45. Puasa rabu-kamis [679-679]
    46. Puasa Arafah [680-680]
    47. Puasa Arafah di Arafah [681-682]
    48. Motivasi puasa Asyura [683-683]
    49. Rukhsah tidak melakukan puasa Asyura [684-684]
    50. Asyura, hari apa? [685-686]
    51. Puasa sepuluh muharram [687-687]
    52. Kegiatan pada sepuluh muharram [688-689]
    53. Puasa enam hari Syawwal [690-690]
    54. Puasa tiga hari perbulan [691-694]
    55. Keutamaan Puasa [695-697]
    56. Puasa sepanjang masa [698-698]
    57. Puasa susul-menyusul ( mengiringi puasa dengan puasa) [699-701]
    58. Dimakruhkan puasa idul fitri dan idul adha [702-703]
    59. Dimakruhkan puasa hari tasyriq [704-704]
    60. Dimakruhkan bekam bagi pelaku puasa [705-705]
    61. Rukhsah dalam hal ini [706-708]
    62. Dimakruhkan puasa wishal [709-709]
    63. Orang yang junub mendapatkan telah subuh padahal niat puasa [710-710]
    64. Orang yang puasa mendatangi undangan [711-712]
    65. Wanita dimakruhkan puasa kecuali seijin suaminya [713-713]
    66. Mengakhirkan Qadha' (memberesi) puasa Ramadhan [714-714]
    67. Keutamaan orang yang puasa jika makan dirumah [715-716]
    68. Wanita meng-qadah' puasa, shalat tidak [717-717]
    69. Dimakruhkan orang yang puasa berlebihan memasukkan air ke hidung [718-718]
    70. Yang bertamu ke suatu kaum, ia tidak puasa kecuali seijinnya [719-719]
    71. I'tikaf [720-721]
    72. lailatul qadar [722-724]
    73. Lain-lain [725-726]
    74. Puasa ketika musim dingin membeku [727-727]
    75. Orang yang tidak mampu puasa [728-728]
    76. Siapa yang makan, kemudian berangkat safar [729-729]
    77. Hadiah orang yang berpuasa [730-730]
    78. Idul fitri dan idul adlha, kapan terjadi [731-731]
    79. Keluar dari I'tikaf [732-732]
    80. Orang yang I'tikaf, boleh keluar untuk keperluannya atau tidak? [733-733]
    81. Menghidupkan malam Radmadlan [734-734]
    82. Keutamaan memberi makan orang yang puasa [735-735]
    83. Dorongan menghidupkan malam Ramadlan dan keutamannya [736-736]
  6. Kitab Haji
    1. Kesucian Makkah [737-737]
    2. Pahala haji dan umrah [738-739]
    3. Larangan keras meninggalkan haji [740-740]
    4. Menyediakan bekal dan transportasi haji [741-741]
    5. Kewajiban Haji [742-742]
    6. Haji Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam [743-744]
    7. Berapa Kali Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Berumrah [745-745]
    8. Tempat Mana Saja Yang Di Gunakan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Berihram [746-747]
    9. Kapan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Berihram [748-748]
    10. Haji Ifrad [749-750]
    11. Haji Qiran [751-751]
    12. Haji Tamattu' [752-754]
    13. Talbiyah [755-756]
    14. Keutamaan Talbiyah Dan Menyembelih [757-758]
    15. Meninggikan Suara Ketika Talbiyah [759-759]
    16. Mandi Ketika Ihram [760-760]
    17. Miqat Ihram Untuk Penduduk Bumi [761-762]
    18. Yang Terlarang Di Pakai Orang Berihram [763-763]
    19. Memakai Celana Dan Sepatu Bagi Yang Berihram Jika Tidak Menemukan [764-764]
    20. Gamis Dan Jubah Yang Terlarang Di Pakai [765-765]
    21. Binatang Yang Boleh Di Bunuh Ketika Ihram [766-767]
    22. Bekam Bagi Orang Yang Berihram [768-768]
    23. Orang Yang Berihram Di Makruhkan Menikah [769-770]
    24. Rukhsah dalam Masalah Itu [771-774]
    25. Makan Binatang Buruan Bagi Orang Yang Berihram [775-776]
    26. Di Makruhkan Makan Binatang Buruan Bagi Orang Yang Berihram [777-777]
    27. Buruan Laut Bagi Orang Yang Berihram [778-778]
    28. Anjing Hutan Yang Di Dapatkan Orang Yang Berihram [779-779]
    29. Mandi Ketika Masuk Makkah [780-780]
    30. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Masuk Makkah Lewat Atas [781-781]
    31. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Masuk Makkah Siang Hari [782-782]
    32. Di Makruhkan Mengangkat Kedua Tangan Saat Melihat Rumah [783-783]
    33. Bagaimana Tata Cara Thawaf [784-784]
    34. Lari Kecil Antara Hajar Aswad [785-785]
    35. Mengusap Hajar Aswad Dan Rukun Yamani Bukan Lainnya [786-786]
    36. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Thawaf Dengan Idlthiba' [787-787]
    37. Mencium Hajar Aswad [788-789]
    38. Memulai Dari Shafa Sebelum Marwah [790-790]
    39. Lari-Lari Kecil Antara Shafa-Marwah [791-792]
    40. Thawaf Dengan Berkendara [793-793]
    41. Keutamaan Thawaf [794-794]
    42. Shalat setelah ashar dan setelah subuh bagi yang bertawaf [795-795]
    43. Bacaan dalam dua rakaat thawaf [796-797]
    44. Dimakruhkan tawaf telanjang [798-798]
    45. Masuk ka'bah [799-799]
    46. Shalat Dalam Ka'bah [800-800]
    47. Menghormati Ka'bah [801-801]
    48. Shalat di Hajar Aswad [802-802]
    49. Keutamaan hajar aswad, rukun yamani, dan makam ibrahim [803-804]
    50. Pergi ke Mina dan Maqam Ibrahim [805-806]
    51. Mina adalah tempat kediaman orang dahulu [807-807]
    52. Meringkas shalat di Mina [808-808]
    53. Wuquf di Arafah dan berdoa disana [809-810]
    54. Arafah kesemuanya tempat wuquf [811-811]
    55. Bertolak dari Arafah [812-812]
    56. Menjamak Maghrib Isya Di Muzdalifah [813-813]
    57. Siapa yang menemukan imam di Muzdalifah telah menemukan haji [814-815]
    58. Mendahulukan orang-orang lemah dari Muzdalifah ketika malam [816-817]
    59. Melempar jumrah idul adlha [818-818]
    60. Bertolak dari Muzdalifah sebelum matahari terbit [819-820]
    61. Kerikil untuk jumrah seperti kerikil melontar [821-821]
    62. Melempar setelah matahari terbit [822-822]
    63. Melempar jumrah dengan berkendara dan berjalan kaki [823-824]
    64. Teknik melempar jumrah [825-826]
    65. Dimakruhkan mendorong manusia saat melempar jumrah [827-827]
    66. Berserikat dalam hewan sembelihan, unta atau sapi [828-829]
    67. Mensyiarkan Unta Sembelihan [830-831]
    68. Mengalungi hewan sembelihan bagi yang mukim [832-832]
    69. Mengalungi kambing [833-833]
    70. Jika hewan sembelihan marah, apa yang dilakukan [834-834]
    71. Mengendarai hewan sembelihan [835-835]
    72. Mencukur, kepala bagian mana dulu yang dicukur? [836-836]
    73. Memangkas habis dan memendekkan (menggunting) [837-837]
    74. Dimakruhkan wanita memangkas habis [838-838]
    75. Yang mencukur sebelum menyembelih, atau menyembelih sebelum melempar [839-839]
    76. Berwangi-wangian ketika tahallul sebelum ziarah [840-840]
    77. Kapan talbiyah dihentikan dalam haji [841-841]
    78. Kapan talbiyah dihentikan dalam umrah [842-842]
    79. Thawaf ziarah ketika malam [843-843]
    80. Singgah di Abtah [844-845]
    81. Siapa singgah di Abtah? [846-846]
    82. Haji anak kecil [847-849]
    83. Haji atas nama "lansia" dan mayit [850-850]
    84. Lain-lain [851-851]
    85. Lain-lain [852-852]
    86. Umrah, wajib ataukah tidak? [853-853]
    87. Lain-lain [854-854]
    88. Keutamaan Umrah [855-855]
    89. Umrah dari Tan'im [856-856]
    90. Umrah dari Ji'ranah [857-857]
    91. Umrah bulan Rajab [858-859]
    92. Umrah bulan dzul qa'dah [860-860]
    93. Umrah bulan Ramadlan [861-861]
    94. Berniyat haji lantas terhalang (kehabisan dana, dll) [862-862]
    95. Membuat syarat ketika haji [863-863]
    96. Lain-lain [864-864]
    97. Wanita keluar haidl setelah bertolak [865-866]
    98. Yang diharuskan diqadla' oleh wanita haidl [867-868]
    99. Siapa yang haji atau Umrah hendaklah akhir waktunya di baitullah [869-869]
    100. Siapa yang haji qiran, melakukan sekali thawaf [870-871]
    101. Orang yang hijrah (tiba) di Makkah, hendaklah tinggal tiga hari [872-872]
    102. Doa setelah haji atau umrah [873-873]
    103. Orang yang meninggal ketika ihram [874-874]
    104. Yang ihram mengeluhkan sakit mata dan mengobati dengan sibr [875-875]
    105. Yang ihram mencukur rambut ketika ihram, apa tebusannya? [876-876]
    106. Keringanan bagi penggembala untuk melempar jumrah suatu hari dan meninggalkan suatu hari [877-879]
    107. Hari haji akbar [880-881]
    108. Mengistilami dua rukun yamani [882-882]
    109. Bacaan saat thawaf [883-883]
    110. Perihal hajar aswad [884-887]
  7. Kitab Jenazah
    1. Ganjaran Orang Yang Sakit [888-889]
    2. Mengunjungi Orang Sakit [890-891]
    3. Larangan Menginginkan Kematian [892-893]
    4. Bacaan perlindungan bagi orang sakit [894-895]
    5. Dorongan membuat wasiat [896-896]
    6. Berwasiat seperdua atau sepertiga harta [897-897]
    7. Menuntun mayit ketika akan wafat dan mendoakannya [898-899]
    8. Kedahsyatan kematian [900-903]
    9. Seorang mukmin meninggal dengan mengeluarkan peluh kening [904-905]
    10. Dimakruhkan mengumumkan kematian [906-907]
    11. Kesabaran pada saat guncangan pertama-tama [908-909]
    12. Mencium mayyit [910-910]
    13. Memandikan mayyit [911-911]
    14. Memberi mayyit wewangian [912-913]
    15. Mandi setelah memandikan mayyit [914-914]
    16. Kain kafan yang disunnahkan [915-915]
    17. Lain-Lain [916-916]
    18. Kafan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [917-918]
    19. Makanan yang dibuat untuk keluarga mayit [919-919]
    20. Larangan menepuk pipi, merobek saku ketika musibah [920-920]
    21. Dimakruhkan niyahah [921-922]
    22. Dimakruhkan menangisi mayyit [923-924]
    23. Rukhsah menangisi mayyit [925-927]
    24. Berjalan di depan jenazah [928-931]
    25. Berjalan di belakang jenazah [932-932]
    26. Dimakruhkan berkendara di belakang jenazah [933-933]
    27. Rukhsah dalam hal ini [934-935]
    28. Membawa jenazah dengan cepat [936-936]
    29. Korban Uhud dan kisah Hamzah [937-937]
    30. Lain-Lain [938-940]
    31. Duduk-duduk sebelum jenazah diletakkan [941-941]
    32. Keutamaan musibah jika mengharap-harap pahala [942-942]
    33. Menshalatkan jenazah [943-944]
    34. Bacaan menshalatkan jenazah [945-946]
    35. Membacakan untuk jenazah dengan Al Fatihah [947-948]
    36. Shalat jenazah dan meminta syafaat untuk mayyit [949-950]
    37. Dimakruhkan shalat jenazah ketika matahari terbit [951-951]
    38. Shalat untuk anak kecil [952-952]
    39. Janin tidak dishalatkan hingga mengeluarkan suara tangis [953-953]
    40. Shalat jenazah di masjid [954-954]
    41. Posisi imam shalat jenazah ketika mayyit laki-laki atau wanita [955-956]
    42. Orang syahid tidak dishalatkan [957-957]
    43. Shalat diatas kubur [958-959]
    44. Shalat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam untuk raja najasyi [960-960]
    45. Keutamaan shalat janazah [961-961]
    46. Lain-Lain [962-962]
    47. Berdiri ketika ada jenazah [963-964]
    48. Rukhsah untuk tidak berdiri [965-965]
    49. Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam "Lahad bagi kita" [966-966]
    50. Doa ketika mayit dimasukkan liang [967-967]
    51. Meletakkan kain dibawah mayit saat di kubur [968-969]
    52. Meratakan kuburan [970-970]
    53. Dimakruhkan berjalan, duduk, dan shalat diatas kubur [971-971]
    54. Dimakruhkan menembok kuburan dan membuat tulisan-tulisan [972-972]
    55. Doa ketika memasuki area pekuburan [973-973]
    56. Rukhsah tentang ziarah kuburan [974-975]
    57. Dimakruhkan ziarah kubur untuk wanita [976-976]
    58. Memakamkan malam hari [977-977]
    59. Memberi pujian yang baik untuk mayyit [978-979]
    60. Ganjaran bagi yang satu anaknya meninggal [980-982]
    61. Impian para syuhada' [983-984]
    62. Dimakruhkan mengungsi dari thoun (lepra,pes) [985-985]
    63. Jika hamba senang berjumpa Allah, Allah suka perjumpaannya [986-987]
    64. Orang yang bunuh diri, tidak dishalatkan [988-988]
    65. Menshalatkan orang yang berhutang [989-990]
    66. Siksa kubur [991-992]
    67. Ganjaran yang bertakziyah [993-993]
    68. Meninggal hari jumat [994-994]
    69. Menyegerakan mengubur jenazah [995-995]
    70. Keutamaan takziyah [996-996]
    71. Mengangkat kedua tangan untuk jenazah [997-997]
    72. Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam "Jiwa" [998-999]
  8. Kitab Nikah
    1. Keutamaan menikah dan motivasi [1000-1001]
    2. Larangan membujang [1002-1003]
    3. Sabda Nabi "Jika datang kepada kalian laki2 yang engkau ridhai agamanya, nikahkanlah" [1004-1005]
    4. Wanita dinikahi karena tiga [1006-1006]
    5. Melihat wanita pinangan [1007-1007]
    6. Mengumumkan pernikahan [1008-1010]
    7. Doa untuk mempelai [1011-1011]
    8. Doa bersetubuh [1012-1012]
    9. Waktu-waktu disunnahkan menikah [1013-1013]
    10. Walimah [1014-1016]
    11. Mendatangi undangan [1017-1017]
    12. Datang ke walimahan tanpa undangan [1018-1018]
    13. Menikahi gadis [1019-1019]
    14. Tidak sah nikah tanpa wali [1020-1021]
    15. Tidak sah nikah tanpa ada saksi [1022-1022]
    16. Khutbah nikah [1023-1024]
    17. Minta persetujuan gadis dan janda [1025-1026]
    18. Dimakruhkan memaksa anak perempuan yatim dikawini [1027-1027]
    19. Dua wali sama-sama menikahkan [1028-1028]
    20. Budak menikah tanpa seijin tuannya [1029-1030]
    21. Mahar [1031-1031]
    22. Lain-lain [1032-1033]
    23. laki-laki memerdekakan hamba sahaya lalu menikahi [1034-1034]
    24. Keutamaan menikahi hamba sahaya setelah memerdekakan [1035-1035]
    25. Menikahi wanita kemudian mencerai sebelum senggama [1036-1036]
    26. Mencerai isteri tiga kali lantas menikahi wanita lain dan mencerainya [1037-1037]
    27. Muhallil dan muhallal lahu [1038-1039]
    28. Keharaman nikah mut'ah [1040-1041]
    29. Larangan nikah syighar [1042-1043]
    30. Tidak menikahi wanita sekaligus menikahi bibinya [1044-1045]
    31. Syarat akad pernikahan [1046-1046]
    32. Laki-laki masuk Islam dan mempunyai sepuluh isteri [1047-1047]
    33. Laki-laki masuk Islam dan mempunyai dua isteri saudara kandung [1048-1049]
    34. Membeli hamba sahaya ternyata sedang hamil [1050-1050]
    35. Memperoleh tawanan hamba sahaya yang bersuami, apakah dihalalkan menyenggamai [1051-1051]
    36. Dimakruhkan penghasilan pelacur [1052-1052]
    37. Jangan laki-laki meminang pinangan saudara lain [1053-1054]
    38. Azl [1055-1056]
    39. Dimakruhkan azl [1057-1057]
    40. Tinggal malam pertama di gadis atau janda [1058-1058]
    41. Menyamaratakan giliran isteri [1059-1060]
    42. Suami isteri musyrik, lantas satunya masuk Islam [1061-1063]
    43. Laki-laki menikahi wanita, dan meninggal sebelum melunasi mahar [1064-1064]
  9. Kitab Penyusuan
    1. Segala yang diharamkan karena keturunan, haram pula karena sepersusuan [1065-1066]
    2. Isteri menyusui anak tiri [1067-1068]
    3. Satu hisapan atau dua belum menjadikan mahram [1069-1070]
    4. Kesaksian satu wanita dalam hal penyusuan [1071-1071]
    5. Penyusuan tidak menjadikan mahram selain semasa kecil, bukan [1072-1072]
    6. Hak jaminan wanita yang menyusui [1073-1073]
    7. Wanita dimerdekakan dan masih punya suami [1074-1076]
    8. Masalah anak milik pemilik ranjang [1077-1077]
    9. Laki-laki melihat wanita yang mengagumkan [1078-1078]
    10. Hak suami atas isteri [1079-1081]
    11. Hak isteri atas suami [1082-1083]
    12. Dimakruhkan suami menggauli isteri lewat dubur [1084-1086]
    13. Dimakruhkan wnaita keluar dengan berhias [1087-1087]
    14. Cemburu [1088-1088]
    15. Dimakruhkan wanita bersafar sendirian [1089-1090]
    16. Dimakruhkan menemui wanita yang ditinggal pergi suami [1091-1094]
  10. Kitab Cerai dan Li'an
    1. Thalak yang disunnahkan [1095-1096]
    2. Mencerai isteri sekaligus tiga kali [1097-1097]
    3. Ucapan "Urusanmu di tanganmu" [1098-1098]
    4. Memilih [1099-1099]
    5. Wanita yang dicerai tiga kali tak diberi kediaman dan nafkah [1100-1100]
    6. Tak ada cerai sebelum menikah [1101-1101]
    7. Mencerai hamba sahaya dua kali [1102-1102]
    8. Berniyat mencerai isterinya [1103-1103]
    9. Serius dan senda gurau dalam masalah thalak [1104-1104]
    10. Khulu' [1105-1106]
    11. Wanita yang mengkhulu' [1107-1108]
    12. Berbicara kepada isteri dengan sindiran [1109-1109]
    13. Ayah meminta anak laki-lakinya mencerai isterinya [1110-1110]
    14. Jangan wanita meminta "madunya" untuk diceraikan [1111-1111]
    15. Mencerai wanita yang tidak berakal [1112-1113]
    16. Wanita yang ditinggal suaminya melahirkan [1114-1115]
    17. Masa iddah wanita yang ditinggal suaminya [1116-1118]
    18. Laki-laki men-zhihar isteri, lantas menggauli sebelum membayar kaffarat [1119-1120]
    19. Kaffarat zhihar [1121-1121]
    20. Ila' [1122-1122]
    21. Li'an [1123-1124]
    22. Masa iddah wanita yang ditinggal wafat suaminya [1125-1125]
  11. Kitab Jual Beli
    1. Meninggalkan syubhat [1126-1126]
    2. Makan riba [1127-1127]
    3. Larangan keras dusta dan ucapan palsu, dan semisal [1128-1128]
    4. Pedagang dan komentar nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [1129-1131]
    5. Menyumpahi dagangan dengan sumpah palsu [1132-1132]
    6. Berdagang pagi hari [1133-1133]
    7. Dirukhsahkan membeli dengan pembayaran ditangguhkan [1134-1136]
    8. Tulis-menulis syarat [1137-1137]
    9. Takaran dan timbangan [1138-1138]
    10. Jual-beli orang yang menambah [1139-1139]
    11. Jual beli budak mudabbar [1140-1140]
    12. Dimakruhkan mencegat barang dagangan [1141-1142]
    13. Jangan Orang kota menjual kepada orang desa (pelosok) [1143-1144]
    14. Larangan muhaqalah dan muzabanah [1145-1146]
    15. Dimakruhkan menjual kurma hingga nampak matang [1147-1149]
    16. Jual beli janin yang masih dalam kandungan [1150-1150]
    17. Dimakruhkan jual beli yang mengandung unsur penipuan [1151-1151]
    18. Larangan dua akad dalam satu jual-beli [1152-1152]
    19. Dimakruhkan jual-beli apa yang tidak ada padamu [1153-1156]
    20. Dimakruhkan menjual wala" dan meng-hibahkannya [1157-1157]
    21. Dimakruhkan jual beli hewan dengan hewan secara ditangguhkan [1158-1159]
    22. Membeli seorang budak dengan dua budak [1160-1160]
    23. Gandum dengan gandum dengan takaran sama, dimakruhkan melebihi [1161-1161]
    24. Sharf [1162-1164]
    25. Membeli kurma setelah diserbuki dan budak yang mempunyai harta [1165-1165]
    26. Jual beli dengan pilihan selama keduanya belum berpisah [1166-1170]
    27. Menipu dalam jual beli [1171-1171]
    28. Membiarkan susu perah di kantong hewan untuk menipu [1172-1173]
    29. Memberi syarat agar hewan jangan ditunggangi [1174-1174]
    30. Gadai [1175-1175]
    31. Membeli kalung-kalungan [1176-1176]
    32. Mensyaratkan wala" dan teguran terhadapnya [1177-1179]
    33. Budak yang ingin memerdekakan diri dan punya beaya [1180-1182]
    34. Jika pengusaha bangkrut dan pemilik modal mendapat dagangannya (asetnya) [1183-1183]
    35. Seorang muslim dilarang memberi khamar ahlu dzimmah untuk dijual [1184-1185]
    36. Pinjaman harus dikembalikan [1186-1187]
    37. Menimbun [1188-1188]
    38. Jual beli susu yang masih dalam kantung [1189-1189]
    39. Sumpah palsu untuk merampas harta seorang muslim [1190-1190]
    40. Jika penjual dan pembeli berselisih [1191-1191]
    41. Jual beli kelebihan air [1192-1193]
    42. Dimakruhkan jual-beli sperma [1194-1195]
    43. Hasil penjualan anjing [1196-1197]
    44. Upah tukang bekam [1198-1198]
    45. Rukhsah tukang bekam [1199-1199]
    46. Dimakruhkan hasil penjualan anjing dan kucing [1200-1202]
    47. Dimakruhkan menjual budak biduanita [1203-1203]
    48. Dimakruhkan memisah dua bersaudara ibu dan anak [1204-1205]
    49. Seseorang membeli budak, mempekerjakan, ternyata ada cacat [1206-1207]
    50. Rukhsah memakan kurma bagi orang yang lewat [1208-1210]
    51. Larangan penjualan kurma masih dalam tangkai [1211-1211]
    52. Dimakruhkan menjual makanan hingga memegang [1212-1212]
    53. Larangan membeli sesuatu yang telah dibeli saudaranya [1213-1213]
    54. Jual beli miras (minuman keras) [1214-1214]
    55. Merekayasa khamar menjadi cukak [1215-1216]
    56. Memerah hewan tanpa seijin pemilik [1217-1217]
    57. Menjual kulit bangkai dan patung (arca) [1218-1218]
    58. Meminta kembali pemberian [1219-1220]
    59. Araya (kurma yang masih dalam pohon) dan rukhsah tentang ini [1221-1223]
    60. Lain2 [1224-1224]
    61. Dimakruhkan penipuan dalam jual beli [1225-1225]
    62. Menimbang dengan sempurna [1226-1226]
    63. Toleran terhadap orang kesulitan [1227-1228]
    64. Orang kaya menunda-nunda pembayaran adalah kezhaliman [1229-1230]
    65. Mulamasah dan munabadzah [1231-1231]
    66. Salaf dalam makanan dan kurma [1232-1232]
    67. Pekarangan yang dimiliki bersama, lantas satunya ingin menjual [1233-1233]
    68. Mukhabarah dan mu'awamah [1234-1234]
    69. Mensyaratkan pembayaran harus dengan uang [1235-1235]
    70. Dimakruhkan menipu dalam jual-beli [1236-1236]
    71. Qardh (mengelola) unta, atau hewan lainnya [1237-1241]
    72. Jual beli di masjid [1242-1242]
  12. Kitab Hukum-Hukum
    1. Pesan Rasulullah tentang hakim [1243-1247]
    2. Hakim terkadang benar terkadang salah [1248-1248]
    3. Bagaimana seharusnya hakim bertindak [1249-1249]
    4. Imam yang adil [1250-1251]
    5. Hakim tidak memutuskan dua orang bersengketa hingga mendengar keduanya [1252-1252]
    6. Imam rakyat [1253-1253]
    7. Jangan hakim mengadili saat marah [1254-1254]
    8. Hadiah untuk penguasa, pejabat [1255-1255]
    9. Penyuap dan yang disuap dijebloskan neraka [1256-1257]
    10. Menerima hadiah dan menghadiri undangan [1258-1258]
    11. Teguran keras menerima keputusan menang padahal bukan haknya [1259-1259]
    12. Bukti dilakukan yang menuntut, yang dituntut bersumpah [1260-1262]
    13. Sumpah disertai saksi [1263-1265]
    14. Budak yang dimiliki bersama, lantas satunya memerdekakan [1266-1268]
    15. Umra --bukan Umrah--- [1269-1270]
    16. Ruqba [1271-1271]
    17. Perdamaian antara [1272-1272]
    18. Meletakkan kayu di dinding tetangga [1273-1273]
    19. Bersumpah untuk mengalahkan kawannya [1274-1274]
    20. Solusi jika berselisih [1275-1276]
    21. Suami-isteri jika berselisih, anak diberi tawaran pilihan [1277-1277]
    22. Orangtua mengambil harta anaknya [1278-1278]
    23. Orang yang anggota badannya dirusak [1279-1280]
    24. Batasan baligh laki-laki dan perempuan [1281-1281]
    25. Menikahi isteri ayahnya [1282-1282]
    26. Dua orang, saluran air satunya dibawah lainnya [1283-1283]
    27. Memerdekakan budak, namun tak punya harta apa-apa ketika wafat [1284-1284]
    28. Siapa yang memiliki hubungan rahim yang larang dinikahi, ia merdeka [1285-1286]
    29. Menanami tanah tanpa seijin kaumnya [1287-1287]
    30. Memberi dan adil terhadap anak [1288-1288]
    31. Syuf'ah [1289-1289]
    32. Syuf'ah bagi orang yang tidak ada [1290-1290]
    33. Jika batasan tanah telah jelas dan bagian telah dibagi, tak ada syuf'ah [1291-1291]
    34. Orang yang berserikat diberi syuf'ah [1292-1292]
    35. Barang hilang, unta dan kambing yang tersesat [1293-1295]
    36. Waqaf [1296-1297]
    37. Binatang ternak yang mendecedarai, tak ada diyat [1298-1298]
    38. Menghidupkan tanah tak bertuan [1299-1300]
    39. Imam memberi tanah [1301-1302]
    40. Keutamaan menanam [1303-1303]
    41. Muzara'ah [1304-1304]
    42. Lain-lain dari Muzara'ah [1305-1306]
  13. Kitab Diyat
    1. Diyat, berapa unta? [1307-1308]
    2. Diyat, berapa dirham ? [1309-1309]
    3. Luka yang menghilangkan daging sehingga tulang kelihatan [1310-1310]
    4. Diyat jari [1311-1312]
    5. Memaafkan [1313-1313]
    6. Meretakkan kepala dengan batu [1314-1314]
    7. Larangan keras membunuh mukmin [1315-1315]
    8. Hukum darah [1316-1318]
    9. Laki-laki membunuh anaknya, dituntut balas atau tidak? [1319-1321]
    10. Terlarang seorang muslim dibunuh, selain karena diantara tiga [1322-1322]
    11. Membunuh ahlu dzimmah [1323-1324]
    12. Wali korban, qisas, dan pemberian maaf [1325-1327]
    13. Larangan merusak mayit (mutilasi) [1328-1329]
    14. Diyat janin [1330-1331]
    15. Seorang muslim dilarang dibunuh seorang kafir [1332-1332]
    16. Diyat orang kafir [1333-1333]
    17. Seseorang membunuh budaknya [1334-1334]
    18. Wanita, apakah mewarisi diyat suaminya? [1335-1335]
    19. Qisas [1336-1336]
    20. Menahan diri untuk tidak menuduh [1337-1337]
    21. Siapa yang terbunuh karena membela hartanya, dia syahid [1338-1341]
    22. Qussamah [1342-1342]
  14. Kitab Hukum Hudud
    1. Orang yang tidak terkena hukuman [1343-1343]
    2. Hindarkanlah hukuman [1344-1344]
    3. Menutupi kehormatan seorang muslim [1345-1346]
    4. Mentalqin orang yang terkena hukuman hadd [1347-1347]
    5. Tidak jadi meneruskan hukuman dari orang yang mengaku jika menarik kembali ucapannya [1348-1349]
    6. Dimakruhkan berusaha menggagalkan hukuman [1350-1350]
    7. Menegakkan rajam [1351-1352]
    8. Rajam untuk wanita yang telah menikah [1353-1354]
    9. Menunggu rajam bagi wanita hamil hingga melahirkan [1355-1355]
    10. Merajam ahli kitab [1356-1357]
    11. Mengasingkan pelaku zina [1358-1358]
    12. Hukuman adalah kaffarat dosa bagi pelakunya [1359-1359]
    13. Menegakkan hukuman bagi hamba sahaya [1360-1361]
    14. Hukuman pemabuk [1362-1363]
    15. Peminum khamar deralah, jika minum kali keempat, bunuhlah [1364-1364]
    16. Potong tangan, jika mencuri berapa? [1365-1366]
    17. Menggantungkan tangan si pencuri [1367-1367]
    18. Pengkhianat, perampok, penjambret [1368-1368]
    19. Tak ada hukum potong tangan dalam kurma atau mayang kurma [1369-1369]
    20. Tak ada potong tangan dalam peperangan [1370-1370]
    21. Laki-laki menggauli hamba sahaya isterinya [1371-1371]
    22. Wanita dipaksa berzina [1372-1373]
    23. Menzinahi hewan [1374-1375]
    24. Hukuman liwath (homoseksual) [1376-1377]
    25. Murtadd [1378-1378]
    26. Orang yang menghunuskan pedang [1379-1379]
    27. Hukuman tukang sihir [1380-1380]
    28. Pencuri ghanimah yang belum dibagi [1381-1381]
    29. Orang yang mengatakan "Wahai banci" [1382-1382]
    30. Hukuman ta'zir [1383-1383]
  15. Kitab Berburu
    1. Buruan anjing yang boleh dimakan atau tidak [1384-1385]
    2. Buruan anjing orang majusi [1386-1386]
    3. Buruan elang [1387-1387]
    4. Seseorang melempar buruan kemudian hilang [1388-1388]
    5. Melempar buruan dan mendapatkannya dalam air [1389-1389]
    6. Anjing menyantap buruan [1390-1390]
    7. Buruan terkena benda bagian yang tumpul [1391-1391]
  16. Kitab Penyembelihan
    1. Sembelihan dengan batu tajam [1392-1392]
  17. Kitab Makanan
    1. Dimakruhkan menyantap hewan yang dijadikan sasaran lempar [1393-1395]
    2. Sembelihan janin [1396-1396]
    3. Dimakruhkan menyantap hewan yang bertaring dan bercakar [1397-1399]
    4. Potongan daging adalah bangkai [1400-1400]
    5. Menyembelih adalah pada saluran makanan dan saluran napas [1401-1401]
  18. Kitab Hukum-Hukum dan Faedah
    1. Membunuh cicak [1402-1402]
    2. Membunuh ular [1403-1405]
    3. Membunuh anjing [1406-1406]
    4. Siapa yang memelihara anjing, ganjarannya berkurang [1407-1410]
    5. Menyembelih dengan tongkat dan lainnya [1411-1411]
    6. Unta, sapi dan kambing jika melarikan diri sehingga beringas dan dilempar [1412-1412]
  19. Kitab Hewan Kurban
    1. keutamaan sembelihan [1413-1413]
    2. Menyembelih dua kambing [1414-1414]
    3. Menyembelih atas nama mayyit [1415-1415]
    4. Sembelihan yang disunnahkan [1416-1416]
    5. Sembelihan yang tidak diperbolehkan [1417-1417]
    6. Sembelihan yang dimakruhkan [1418-1418]
    7. Usia sembelihan anak kambing [1419-1420]
    8. Bersekutu dalam sembelihan [1421-1422]
    9. Semeblihan yang tanduk dan telinganya cacat [1423-1424]
    10. Seekor kambing mencukupi sekeluarga [1425-1425]
    11. Menyembelih adalah sunnah [1426-1427]
    12. Menyembelih setelah shalat [1428-1428]
    13. Dimakruhkan menyantap daging sembelihan setelah tiga hari [1429-1429]
    14. Rukhsah menyantap daging sembelihan setelah tiga hari [1430-1431]
    15. Alfar' dan 'Atirah [1432-1432]
    16. Aqiqah [1433-1435]
    17. Mengadzani kedua telinga bayi [1436-1438]
    18. Aqiqah dengan dua ekor kambing [1439-1442]
    19. Tidak mencukur rambut bagi yang ingin menyembelih [1443-1443]
  20. Kitab Nadzar dan Sumpah
    1. Penjelasan "Tak ada nadzar" [1444-1445]
    2. Nadzar untuk ketaatan, lakukanlah [1446-1446]
    3. Tak ada nadzar dalam hal yang tidak dimiliki [1447-1447]
    4. Kaffarat nadzar yang belum disebutkan namanya [1448-1448]
    5. Bersumpah, lantas melihat lainnya lebih baik [1449-1449]
    6. Kaffarat sumpah [1450-1450]
    7. Pengecualian dalam masalah sumpah [1451-1452]
    8. Dimakruhkan bersumpah dengan nama selain Allah [1453-1455]
    9. Bersumpah untuk berjalan dan tidak mampu [1456-1457]
    10. Dimakruhkan nadzar [1458-1458]
    11. Melunasi nadzar [1459-1459]
    12. Bagaimana sumpah Rasulullah [1460-1460]
    13. Ganjaran yang memerdekakan budak [1461-1461]
    14. Seseorang menempeleng pembantu [1462-1462]
    15. Dimakruhkan bersumpah dengan agama selain Islam [1463-1465]
    16. Melunasi nadzar atas nama mayyit [1466-1466]
    17. Keutamaan orang yang memerdekakan [1467-1467]
  21. Kitab Ekspedisi
    1. Ajakan islam sebelum berperang [1468-1469]
    2. Penyerbuan dan Serangan [1470-1471]
    3. Membakar dan menghancurkan [1472-1472]
    4. Ghanimah [1473-1474]
    5. Saham kuda [1475-1475]
    6. Tawanan [1476-1476]
    7. Siapa yang memberi fai' [1477-1477]
    8. Apakah budak diberi bagian? [1478-1478]
    9. Ahlu dzimmah berjuang bersama muslimin, mendapatkah bagian? [1479-1481]
    10. Menggunakan perabot orang musyrik [1482-1484]
    11. Nafl [1485-1486]
    12. Siapa yang membunuh, baginya rampasannya [1487-1487]
    13. Dimakruhkan menjual ghanimah hingga dibagi [1488-1488]
    14. Dimakruhkan menggauli wanita tawanan hamil [1489-1489]
    15. Makanan orang musyrik [1490-1490]
    16. Dimakruhkan memisah antara tawanan [1491-1491]
    17. Membunuh tawanan dan tebusan [1492-1493]
    18. Larangan membunuh wanita dan anak-anak [1494-1496]
    19. Ghulul [1497-1499]
    20. Wanita turut serta di gelanggang perang [1500-1500]
    21. Menerima hadiah orang musyrik [1501-1501]
    22. Dimakruhkan menerima hadiah orang musyrik [1502-1502]
    23. Sujud syukur [1503-1503]
    24. Jaminan keamanan budak dan wanita [1504-1505]
    25. Khianat [1506-1506]
    26. Setiap pengkhianat diberi bendera [1507-1507]
    27. Memutuskan hukuman [1508-1510]
    28. Menunaikan janji (ikrar bersama) [1511-1511]
    29. Menarik jizyah dari majusi [1512-1514]
    30. Harta ahlu dzimmah yang dihalalkan [1515-1515]
    31. Hijrah [1516-1516]
    32. Baiat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [1517-1520]
    33. Melanggar baiat [1521-1521]
    34. Baiat budak [1522-1522]
    35. Baiat wanita [1523-1523]
    36. Jumlah pengikut Badar [1524-1524]
    37. Seperlima bagian ghanimah [1525-1525]
    38. Dimakruhkan merampok [1526-1527]
    39. Memberi salam kepada ahlu kitab [1528-1529]
    40. Dimakruhkan hidup ditengah-tengah pemukiman musyrikin [1530-1530]
    41. Mengusir yahudi dan kristen dari jazirah arab [1531-1532]
    42. Peninggalan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam [1533-1535]
    43. Ucapan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam ketika penaklukan Makkah [1536-1536]
    44. Waktu yang disunnahkan berperang [1537-1538]
    45. Firasat buruk (Thiyarah) [1539-1541]
    46. Wasiat nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam tentang peperangan [1542-1543]
  22. Kitab Keutamaan Jihad
    1. Keutamaan Jihad fi sabilillah [1544-1545]
    2. Keutamaan mati dalam keadaan Ribath [1546-1546]
    3. Keutamaan puasa fii sabiilillah [1547-1549]
    4. Keutamaan berderma fii sabiilillah [1550-1550]
    5. Keutamaan melakukan kebaktian fii sabilillah [1551-1552]
    6. Keutamaan memberi perbekalan orang yang berperang [1553-1555]
    7. Keutamaan orang yang kedua kakinya berdebu fi sabilillah [1556-1556]
    8. Keutamaan debu fii sabilillah [1557-1557]
    9. Keutamaan beruban fii sabilillah [1558-1559]
    10. Keutamaan menambatkan kuda fii sabilillah [1560-1560]
    11. Keutamaan melempar fi sabilillah [1561-1562]
    12. Keutamaan berjaga fi sabilillah [1563-1563]
    13. Ganjaran syuhada" [1564-1567]
    14. Ganjaran syuhada" fi sabilillah [1568-1568]
    15. Berperang di lautan [1569-1569]
    16. Bereparang karena pamer dan mencari kenikmatan duniawi [1570-1571]
    17. Keutamaan berpagi hari dan bersore hari fi sabilillah [1572-1575]
    18. Manusia mana yang terbaik ? [1576-1576]
    19. Meminta kesyahidan [1577-1578]
    20. Mujahid, orang yang ingin menikah, dan budak yang menginginkan merdeka [1579-1579]
    21. Terluka fi sabilillah [1580-1581]
    22. Amalan apa paling utama ? [1582-1582]
    23. Pintu surga dibawah naungan pedang [1583-1583]
    24. Manusia mana paling utama [1584-1584]
    25. Ganjaran syahid [1585-1586]
    26. Keutamaan orang yang ribath [1587-1592]
  23. Kitab Jihad
    1. Rukhsah bagi yang punya alasan tidak berperang [1593-1593]
    2. Berangkat perang dan meninggalkan kedua orangtuanya [1594-1594]
    3. Seseorang dikirim sendirian di barisan depan [1595-1595]
    4. Dimakruhkan melakukan safar sendirian [1596-1597]
    5. Dirukhsahkan bohong dan menipu saat perang [1598-1598]
    6. Peperangan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [1599-1599]
    7. Barisan (Shaff) dan bertahan dalam perang [1600-1600]
    8. Doa ketika perang [1601-1601]
    9. Bendera perang [1602-1602]
    10. Bendera perang [1603-1604]
    11. Syiar (Slogan peperangan) [1605-1605]
    12. Sifat pedang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam [1606-1606]
    13. Tidak puasa ketika perang [1607-1607]
    14. Tetap berangkat ketika ketakutan [1608-1610]
    15. Tetap teguh dalam peperangan [1611-1612]
    16. Pedang dan perhiasannya [1613-1614]
    17. Baju besi [1615-1615]
    18. Topi besi [1616-1616]
    19. Keutamaan kuda perang [1617-1617]
    20. Kuda perang yang disunnahkan [1618-1619]
    21. Kuda perang yang dimakruhkan [1620-1620]
    22. Taruhan dan perlombaan [1621-1622]
    23. Dimakruhkan mengawinkan keledai dengan kuda [1623-1623]
    24. Melakukan penaklukan dengan menggunakan rakyat muslimin [1624-1624]
    25. Dimakruhkan mengalungkan lonceng pada kuda [1625-1625]
    26. Siapa yang diambil ke gelanggang perang [1626-1626]
    27. Imam [1627-1627]
    28. Taat Imam [1628-1628]
    29. Tak ada kemaksiatan kepada makhluk untuk bermaksiat kepada Khaliq [1629-1629]
    30. Dimakruhkan mengadu domba, mentato dan memukul binatang [1630-1632]
    31. Batasan baligh dan kapan ia terikat kewajiban [1633-1633]
    32. Orang yang meminta kesaksian dan ia mempunyai tanggungan hutang [1634-1634]
    33. Memakamkan para syuhada" [1635-1635]
    34. Musyawarah [1636-1636]
    35. Mayat tawanan tak dimintai tebusan [1637-1637]
    36. Lari dari gelanggang perang [1638-1638]
    37. Mengubur prajurit di lokasi terbunuh [1639-1639]
    38. Menemui orang yang baru bepergian jika datang [1640-1640]
    39. Fai' [1641-1641]
  24. Kitab Baju
    1. Sutera dan emas [1642-1643]
    2. Rukhsah memakai sutera [1644-1645]
    3. Rukhsah pakaian merah bagi laki-laki [1646-1646]
    4. Dimakruhkan minyak wangi berwarna kuning norak bagi laki-laki [1647-1647]
    5. Memakai pakaian berbahan kulit [1648-1648]
    6. Kulit bangkai jika disamak [1649-1651]
    7. Dimakruhkan menjulurkan kain [1652-1652]
    8. Menjulurkan ujung pakaian wanita [1653-1654]
    9. Memakai kain woll [1655-1656]
    10. Sorban hitam [1657-1657]
    11. Menjulurkan sorban antara kedua pundak [1658-1658]
    12. Dimakruhkan memakai emas [1659-1660]
    13. Cincin perak [1661-1661]
    14. Mata cincin yang disunnahkan [1662-1662]
    15. Memakai cincin dari sebelah kiri [1663-1668]
    16. Mengukir cincin [1669-1670]
    17. Gambar [1671-1672]
    18. Penggambar [1673-1673]
    19. Khidab (memakai pacar, hena) [1674-1675]
    20. Wig dan sambungan rambut [1676-1677]
    21. Larangan menyisir kecuali jarang-jarang [1678-1678]
    22. Bercelak [1679-1679]
    23. Kain yang tidak ada lubangnya dan sekedar menyampirkan kain [1680-1680]
    24. Menyambung rambut [1681-1681]
    25. Menduduki kain sutera [1682-1682]
    26. Karpet atau tikar nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [1683-1683]
    27. Gamis [1684-1688]
    28. Memakai kain baru [1689-1689]
    29. Memakai jubah dan khuff [1690-1691]
    30. Melapisi gigi dengan emas [1692-1692]
    31. Larangan kulit binatang buas [1693-1693]
    32. Sandal nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [1694-1695]
    33. Dimakruhkan memakai satu sandal [1696-1696]
    34. Dimakruhkan memakai sandal ketika berdiri [1697-1698]
    35. Rukhsah berjalan dengan satu sandal [1699-1700]
    36. Kaki mana yang didahulukan ketika bersandal [1701-1701]
    37. Menambal pakaian [1702-1702]
    38. nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam masuk Makkah [1703-1703]
    39. Bagaimana lubang pakaian para sahabat [1704-1704]
    40. Sarung [1705-1705]
    41. Sorban diatas peci [1706-1706]
    42. Cincin besi [1707-1707]
    43. Bercincin pada dua jari [1708-1708]
    44. Pakaian yang paling disukai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam [1709-1709]
  25. Kitab Makanan
    1. Diatas apa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam makan [1710-1710]
    2. Menyantap kelinci [1711-1711]
    3. Menyantap biawak [1712-1712]
    4. Menyantap anjing hutan [1713-1714]
    5. Menyantap daging kuda [1715-1715]
    6. Menyantap keledai jinak [1716-1717]
    7. Menyantap dengan bejana kuffar [1718-1719]
    8. Tikus mati dalam minyak [1720-1720]
    9. Larangan makan dan minum dengan tangan kiri [1721-1722]
    10. Menjilati dengan jari setelah menyantap [1723-1723]
    11. Sesuap yang jatuh [1724-1726]
    12. Dimakruhkan makan dari tengah piring [1727-1727]
    13. Dimakruhkan bawang merah dan bawang putih [1728-1729]
    14. Dirukhsahkan makan bawang yang telah dimasak [1730-1733]
    15. Menutup bejana, mematikan lampu dan api saat tidur [1734-1735]
    16. Dimakruhkan mengambil dua kurma sekaligus [1736-1736]
    17. Disunnahkan makan kurma [1737-1737]
    18. Mengucapkan hamdalah setelah acara makan [1738-1738]
    19. Makan bersama yang terkena penyakit lepra [1739-1739]
    20. Orang mukmin makan dengan satu usus, orang kafir dengan tujuh usus [1740-1741]
    21. Makanan satu orang, cukup untuk dua [1742-1743]
    22. Makan belalang [1744-1745]
    23. Mendoakan kecelakaan atau kebinasaan untuk belalang [1746-1746]
    24. Makan daging unta dan susunya [1747-1748]
    25. Makan ayam [1749-1750]
    26. Makan serangga terbang (laron dan sejenisnya) [1751-1751]
    27. Makan makanan yang dipanggang [1752-1752]
    28. Dimakruhkan makan dengan bersandar [1753-1753]
    29. Kesukaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam terhadap manisan dan madu [1754-1754]
    30. Memperbanyak air kuah [1755-1756]
    31. Keutamaan bubur daging [1757-1757]
    32. Gigitlah daging (jangan dipotong dengan pisau) [1758-1758]
    33. Rukhsah dari nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam dalam hal ini [1759-1759]
    34. Daging yang paling disukai Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam [1760-1761]
    35. Cuka [1762-1765]
    36. Makan semangka dengan kurma mengkal [1766-1766]
    37. Makan mentimun dengan kurma mengkal [1767-1767]
    38. Minum kencing unta [1768-1768]
    39. Wudhu sebelum menyantap dan sesudahnya [1769-1769]
    40. Tidak berwudhu' sebelum makan [1770-1770]
    41. Menyebut nama Allah saat makan [1771-1771]
    42. Makan duba" [1772-1773]
    43. Makan keju (minyak) [1774-1775]
    44. Makan bersama budak dan anggota keluarga [1776-1776]
    45. Keutamaan memberi makanan [1777-1778]
    46. Keutamaan makan malam [1779-1779]
    47. Menyebut nama Allah saat makan [1780-1781]
    48. Dimakruhkan bermalam sedang tangannya berbau kunyit [1782-1783]
  26. Kitab Minuman
    1. Peminum khamar (minuman keras) [1784-1785]
    2. Setiap yang memabukkan adalah haram [1786-1787]
    3. Jika banyak memabukkan, sedikitnya juga haram [1788-1789]
    4. Oplosan anggur dalam kendi [1790-1790]
    5. Dimakruhkan membuat rendaman anggur dalam duba', hantam, naqir, muzaffat [1791-1791]
    6. Dirukhsahkan membuat rendaman kurma dalam zhuruf [1792-1793]
    7. Membuat rendaman dalam geriba [1794-1794]
    8. Biji-bijian yang dipergunakan untuk khamar [1795-1796]
    9. Mengoplos antara kurma mengkal dan kurma masak [1797-1798]
    10. Dimakruhkan minum dalam bejana emas dan perak [1799-1799]
    11. Larangan minum berdiri [1800-1801]
    12. Yang dirukhsahkan minum berdiri [1802-1804]
    13. bernapas dalam bejana [1805-1807]
    14. Minum dengan dua kali napas [1808-1808]
    15. Dimakruhkan meniup dalam minuman [1809-1810]
    16. Dimakruhkan bernapas dalam bejana [1811-1811]
    17. Larangan minum lewat mulut teko (bejana, kendi) [1812-1812]
    18. Yang dirukhsahkan dalam hal ini [1813-1814]
    19. Yang berada di sebelah kanan lebih berhak minum [1815-1815]
    20. Yang mengucurkan minuman, dia terakhir kali minum [1816-1816]
    21. Minuman yang paling disukai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam [1817-1818]
  27. Kitab Berbakti dan menyambung silaturrahim
    1. Berbakti kepada ayah-ibu [1819-1819]
    2. Lain-lain [1820-1820]
    3. Keutamaan keridhaan kedua orangtua [1821-1822]
    4. Durhaka kepada orangtua [1823-1824]
    5. Memuliakan sahabat orangtua [1825-1825]
    6. Memuliakan bibi [1826-1827]
    7. Panggilan kedua orangtua [1828-1828]
    8. Hak kedua orangtua [1829-1829]
    9. Memutus silatu rahim [1830-1830]
    10. Silatu rahim [1831-1832]
    11. Mencintai ayah [1833-1833]
    12. Bersikap sayang terhadap anak [1834-1834]
    13. Menafkahi anak perempuan dan saudara perempuan [1835-1839]
    14. Kasih sayang terhadap anak yatim dan mengasuhnya [1840-1841]
    15. Kasih sayang terhadap anak kecil [1842-1844]
    16. Kasih sayang sesama manusia [1845-1847]
    17. Ketulusan [1848-1849]
    18. Kelemah-lembutan muslim kepada muslim lainnya [1850-1852]
    19. Menutupi aib muslim [1853-1853]
    20. Menjaga kehormatan seorang muslim [1854-1854]
    21. Dimakruhkan menyingkiri seorang muslim [1855-1855]
    22. Menolong kawan [1856-1856]
    23. Ghibah [1857-1857]
    24. Hasad [1858-1859]
    25. Marah-marahan [1860-1860]
    26. Mendamaikan [1861-1862]
    27. Khianat dan menipu [1863-1864]
    28. Hak tetangga [1865-1867]
    29. Berbuat baik kepada pembantu [1868-1869]
    30. Memukul dan mencela pembantu [1870-1871]
    31. Memaafkan pembantu [1872-1872]
    32. Adab pembantu [1873-1873]
    33. Adab anak [1874-1875]
    34. Menerima hadiah dan membalas [1876-1876]
    35. Berterima kasih kepada orang yang berbuat baik [1877-1878]
    36. Berbuat kebajikan [1879-1879]
    37. Pemberian [1880-1880]
    38. Menghilangkan gangguan jalan [1881-1881]
    39. Persidangan ada amanat yang harus dilakukan [1882-1882]
    40. Dermawan [1883-1884]
    41. Bakhil [1885-1887]
    42. Menafkahi keluarga [1888-1889]
    43. Bertamu, berapa paling lama bertamu? [1890-1891]
    44. Menyantuni para janda dan yatim [1892-1892]
    45. Berusaha menunjukkan muka berseri dan gembira [1893-1893]
    46. Jujur dan bohong [1894-1896]
    47. Keburukan dan mencerminkan keburukan [1897-1898]
    48. Laknat [1899-1901]
    49. Mengajari nasab [1902-1902]
    50. Mendoakan kebaikan secara rahasia [1903-1903]
    51. Mencela [1904-1906]
    52. Ucapan baik [1907-1907]
    53. Keutamaan budak salih [1908-1909]
    54. Interaksi sosial [1910-1910]
    55. Buruk sangka [1911-1911]
    56. Humor [1912-1915]
    57. Tengkar [1916-1918]
    58. Sindiran [1919-1919]
    59. Sederhana dalam cinta dan marah [1920-1920]
    60. Sombong [1921-1924]
    61. Berbuat baik [1925-1928]
    62. Berbuat baik dan memaafkan [1929-1930]
    63. Mengunjungi kawan [1931-1931]
    64. Malu [1932-1932]
    65. Bijak dan buru-buru [1933-1935]
    66. Santun [1936-1936]
    67. Doa orang teraniaya [1937-1937]
    68. Moral Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [1938-1939]
    69. Menunaikan janji (ikrar bersama) [1940-1940]
    70. Akhlak mulia [1941-1941]
    71. Laknat dan tuduhan [1942-1942]
    72. Mudah marah dan emosi [1943-1943]
    73. Menahan emosi [1944-1944]
    74. Menghormati yang dewasa [1945-1945]
    75. Saling menyingkiri [1946-1946]
    76. Sabar [1947-1947]
    77. Oportunis (bermuka dua) [1948-1948]
    78. Mengadu domba [1949-1949]
    79. Lemah [1950-1950]
    80. Diantara kalimat indah, terdapat sihir [1951-1951]
    81. Tawadhu' [1952-1952]
    82. Kedhaliman [1953-1953]
    83. Menjauhi mencela nikmat [1954-1954]
    84. Menghormati mukmin [1955-1955]
    85. Memburu pengalaman [1956-1956]
    86. Membesar-besarkan yang tak dimiliki [1957-1957]
    87. Memuji kebaikan [1958-1958]
  28. Kitab Kedokteran
    1. Fanatisme [1959-1960]
    2. Obat dan motivasi [1961-1961]
    3. Memberi makan orang sakit [1962-1962]
    4. Jangan kau paksa orang sakit untuk makan dan minum [1963-1963]
    5. Habba sauda' [1964-1964]
    6. Minum kencing unta [1965-1965]
    7. Bunuh diri dengan racun atau lain [1966-1968]
    8. Dimakruhkan berobat dengan yang memabukkan [1969-1969]
    9. Therapi dengan obat yang dimasukkan hidung (gurah) [1970-1971]
    10. Dimakruhkan therapi dengan sundutan api (kay) [1972-1973]
    11. Yang dirukhsahkan dalam ini [1974-1975]
    12. Bekam [1976-1978]
    13. Berobat dengan hena [1979-1979]
    14. Dimakruhkan ruqyah [1980-1980]
    15. Rukhsah dalam hal ini [1981-1983]
    16. Ruqyah dengan alfalaq dan annas [1984-1984]
    17. Ruqyah dari sorotan mata jahat [1985-1986]
    18. Sorotan mata jahat adalah nyata dan obatnya [1987-1988]
    19. Mengambil upah dari jampi-jampi perlindungan [1989-1990]
    20. Ruqyah dan obat [1991-1991]
    21. Kam'ah dan kurma ajuwa [1992-1996]
    22. Bayaran dukun [1997-1997]
    23. Dimakruhkan mengalungkan mantera [1998-1998]
    24. Mendinginkan flu dengan air [1999-2001]
    25. Menggauli isteri ketika menyusui [2002-2003]
    26. Obat sakit pinggang [2004-2006]
    27. Tumbuhan "Sena" [2007-2007]
    28. Berobat dengan madu [2008-2010]
    29. Berobat dengan abu [2011-2015]
  29. Kitab Fara'idl
    1. Siapa meninggalkan harta, maka bagi ahli warisnya [2016-2016]
    2. Mengajarkan faraidh [2017-2017]
    3. Warisan anak perempuan [2018-2018]
    4. Warisan anak perempuan anak laki2 bersama anak perempuan sekandung [2019-2019]
    5. Warisan saudara laki2 kandung dari ayah dan ibu [2020-2021]
    6. Warisan anak laki-laki dan perempuan [2022-2022]
    7. Warisan saudara perempuan [2023-2023]
    8. Warisan 'ashabah [2024-2024]
    9. Warisan kakek [2025-2025]
    10. Warisan nenek [2026-2027]
    11. Warisan nenek bersama anak laki-lakinya [2028-2028]
    12. Warisan bibi [2029-2030]
    13. Yang meninggal dan tak mempunyai yang mewarisi [2031-2031]
    14. Warisan budak paling bawah [2032-2032]
    15. Tak ada warisan antara muslim dan kafir [2033-2033]
    16. Dua orang yang beda agama tidak mewarisi [2034-2034]
    17. Pembunuh tak memperoleh warisan [2035-2035]
    18. Warisan wanita dari diyat suaminya [2036-2036]
    19. Harta bagi pewaris dan diyat bagi 'ashobah [2037-2037]
    20. Warisan seseorang yang masuk Islam lewat tangan seseorang [2038-2038]
    21. Warisan anak pezina gugur [2039-2039]
    22. Yang mewarisi wala' [2040-2040]
    23. Wala' yang diwariskan oleh wanita [2041-2041]
  30. Kitab Washiyat
    1. Wasiat sepertiga [2042-2042]
    2. Wasiat yang mengundang bahaya [2043-2043]
    3. Dorongan berwasiat [2044-2044]
    4. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berwasiat [2045-2045]
    5. Orang yang mewarisi tak berhak peroleh wasiat [2046-2047]
    6. Lebih mendahulukan hutang sebelum wasiat [2048-2048]
    7. Seseorang bersedekah atau memerdekakan ketika kematiannya [2049-2050]
  31. Kitab Wala' dan Hibbah (Pemberian)
    1. Hak wala' bagi yang memerdekakan [2051-2051]
    2. Larang jual beli wala' dan meng-hibahkannya [2052-2052]
    3. Budak yang menisbatkan kepada selain tuannya atau anak kepada selain ayahnya [2053-2053]
    4. Seseorang tidak menganggap anaknya [2054-2054]
    5. Menelusuri kemiripan [2055-2055]
    6. Dorongan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk saling menghadiahi [2056-2056]
    7. Dimakruhkan meminta kembali pemberian [2057-2058]
  32. Kitab Qodar
    1. Larangan keras memperbincangkan takdir berlebihan [2059-2059]
    2. Adam mengalahkan Musa dalam takdir [2060-2060]
    3. Celaka dan bahagia [2061-2062]
    4. Amal dihitung dengan penutupannya [2063-2063]
    5. Setiap bayi diatas fitrah [2064-2064]
    6. Takdir tidak bisa ditolak kecuali dengan doa [2065-2065]
    7. Hati berada diantara dua jari Arrahman [2066-2066]
    8. Allah telah menulis catatan untuk penghuni surga dan neraka [2067-2068]
    9. Tak ada 'Adwa, Hammah, dan Shafar [2069-2069]
    10. Beriman kepada takdir, yang baik dan yang buruk [2070-2071]
    11. Setiap jiwa meninggal di tempat ditakdirkan [2072-2073]
    12. Ruqyah dan obat tidak menolak takdir Allah [2074-2074]
    13. Sekte Qadariyah [2075-2076]
    14. Ridha dengan qadha' [2077-2083]
  33. Kitab Fitnah
    1. Darah seorang muslim terlarang ditumpahkan kecuali alasan satu diantara tiga [2084-2084]
    2. Darah dan harta kalian harus dihormati [2085-2085]
    3. Muslim tidak dihalalkan menakut-nakuti muslim [2086-2087]
    4. Mengacungkan senjata kepada muslim [2088-2088]
    5. Larangan memberikan pedang tidak bersarung [2089-2089]
    6. Siapa yang shalat subuh, peroleh jaminan Allah [2090-2090]
    7. Kewajiban berloyalitas kepada jamaah [2091-2093]
    8. Siksa turun jika kemungkaran tidak disingkirkan [2094-2094]
    9. Amar ma'ruf nahyi mungkar [2095-2097]
    10. Menyingkirkan kemungkaran dengan tangan, lisan dan hati [2098-2098]
    11. Lain-lain [2099-2099]
    12. Jihad paling utama adalah kalimat yang benar di depan penguasa zhalim [2100-2100]
    13. Nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam minta tiga permohonan untuk umatnya [2101-2102]
    14. Sikap seseorang saat terjadi pertikaian internal muslimin [2103-2104]
    15. Amanat hilang [2105-2105]
    16. Kalian akan mengikuti kelakuan orang sebelummu [2106-2106]
    17. Binatang buas berbicara [2107-2107]
    18. Bulan terbelah [2108-2108]
    19. Gerhana bulan [2109-2111]
    20. Matahari terbit dari barat [2112-2112]
    21. Ya'juj-Ma'juj muncul [2113-2113]
    22. Sifat Orang-orang yang keluar dari agama [2114-2114]
    23. Egoisme [2115-2116]
    24. Berita nabi Shallallahu'alaihiwasallam kepada sahabatnya [2117-2117]
    25. Berita Syam [2118-2118]
    26. Jangan kalian kembali kafir, satu sama lain saling menebaskan pedang [2119-2119]
    27. Saat fitnah, yang duudk lebih baik daripada berdiri [2120-2120]
    28. Akan terjadi fitnah seperti malam gulita [2121-2125]
    29. Banyak pembunuhan [2126-2128]
    30. Membuat pedang dari kayu saat fitnah terjadi [2129-2130]
    31. Tanda kiamat [2131-2131]
    32. Lain-lain [2132-2135]
    33. Tanda terjadi bentuk manusia dirubah dan ditenggelamkan [2136-2138]
    34. Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam ; Aku diutus… [2139-2140]
    35. Memerangi Turki [2141-2141]
    36. Jika Kisra telah hilang, tak ada lagi Kisra sesudahnya [2142-2142]
    37. Kiamat tidak terjadi hingga muncul api dari Hejaz [2143-2143]
    38. Kiamat tidak terjadi hingga muncul para pembohong [2144-2145]
    39. Akan muncul di kabilah Tsaqif seorang pembohong [2146-2146]
    40. Kejadian-kejadian ABAD TIGA [2147-2148]
    41. Para Khalifah [2149-2150]
    42. Kekhilafahan [2151-2152]
    43. Para khalifah dari quraisy hingga kiamat tiba [2153-2154]
    44. Para pemimpin yang menyesatkan [2155-2155]
    45. Mahdi [2156-2158]
    46. Isa turun [2159-2159]
    47. Dajjal [2160-2160]
    48. Ciri dajjal [2161-2162]
    49. Dimana dajjal muncul [2163-2163]
    50. Tanda-tanda dajjal muncul [2164-2165]
    51. Fitnah dajjal [2166-2166]
    52. Sifat dajjal [2167-2167]
    53. Dajjal tidak masuk Madinah [2168-2169]
    54. Isa bin Maryam membunuh dajjal [2170-2171]
    55. Ibn Shaid [2172-2177]
    56. Larangan mencela angin [2178-2195]
  34. Kitab Mimpi
    1. Mimpi seorang mukmin bagian dari empat puluh enam kenabian [2196-2197]
    2. Kenabian telah berlalu, yang ada tinggal kabar gembira [2198-2198]
    3. Firman "Bagi mereka kabar gembira di dunia" [2199-2201]
    4. Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Siapa bermimpi melihatku" [2202-2202]
    5. Jika mimpi buruk [2203-2203]
    6. Takwil mimpi [2204-2205]
    7. Takwil mimpi, yang disunnahkan dan yang dimakruhkan [2206-2206]
    8. Bohong mengatakan bermimpi [2207-2208]
    9. Mimpi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tentang susu dan gamis [2209-2210]
    10. Mimpi nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam tentang timbangan dan ember [2211-2218]
  35. Kitab Persaksian
    1. Para syuhada', mana yang terbaik [2219-2220]
    2. Orang-orang yang tidak diterima persaksiannya [2221-2221]
    3. Persaksian palsu [2222-2224]
    4. Lain-lain [2225-2225]
  36. Kitab Zuhud
    1. Sehat dan luang, dua kenikmatan yang sering ditelantarkan manusia [2226-2226]
    2. Siapa yang menjauhi yang diharamkan, ia manusia paling ahli ibadah [2227-2227]
    3. Segera beramal shalih [2228-2228]
    4. Mengingat kematian [2229-2230]
    5. Siapa yang mencintai berjumpa Allah, Allah mencintainya [2231-2231]
    6. Peringatan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam kepada kaumnya [2232-2232]
    7. Keutamaan menangis karena takut kepada Allah [2233-2233]
    8. Sabda nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam: "Kalau kalian tahu yang aku tahu [2234-2235]
    9. Siapa yang bicara sepatah kata agar manusia tertawa [2236-2240]
    10. Sedikit bicara [2241-2241]
    11. Dunia remeh temeh disisi Allah [2242-2243]
    12. Lain-lain [2244-2245]
    13. Dunia adalah penjara mukmin dan surga bagi orang kafir [2246-2246]
    14. Dunia bagaikan empat orang [2247-2247]
    15. Mencintai dan menyukai dunia [2248-2249]
    16. Lain-lain [2250-2250]
    17. Panjang umur bagi mukmin [2251-2251]
    18. Lain-lain [2252-2252]
    19. Umur umat ini kisaran antara enam puluh hingga tujuh puluh [2253-2253]
    20. Jaman terasa ringkas dan tidak panjang angan-angan [2254-2254]
    21. Tidak panjang angan-angan [2255-2257]
    22. Godaan umat ini pada harta [2258-2258]
    23. Jika anak adam punya dua lembah, niscaya berambisi ketiga [2259-2259]
    24. Orang yang tua, hatinya tetap muda dalam dua hal [2260-2261]
    25. Zuhud di dunia [2262-2262]
    26. Lain-lain [2263-2265]
    27. Tawakkal kepada Allah [2266-2268]
    28. Merasa cukup dan sabar [2269-2272]
    29. Keutamaan fakir [2273-2273]
    30. Fuqara' muhajirin masuk surga sebelum yang kaya [2274-2278]
    31. Bekal kehidupan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam dan keluarganya [2279-2287]
    32. Bekal kehidupan para sahabat [2288-2294]
    33. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati [2295-2295]
    34. Mengambil harta dengan haknya [2296-2300]
    35. Perumpamaan anak Adam, keluarga, anak, harta dan ilmunya [2301-2301]
    36. Dimakruhkan memperbanyak makan [2302-2302]
    37. Pamer dan ingin dilihat orang [2303-2305]
    38. Beramal secara rahasia-[sembunyi-sembunyi]- [2306-2306]
    39. Seseorang bersama yang dicintai [2307-2309]
    40. Berbaik sangka kepada Allah [2310-2310]
    41. Kebaikan dan dosa [2311-2311]
    42. Mencintai Allah [2312-2313]
    43. Memberitahukan cinta [2314-2315]
    44. Dimakruhkan memuji dan banyak memuji [2316-2317]
    45. Mencari perkawanan mukmin [2318-2318]
    46. Sabar terhadap bencana [2319-2323]
    47. Buta [2324-2329]
    48. Menjaga lisan [2330-2334]
    49. Lain-lain [2335-2338]
  37. Kitab Sifat Kiamat, Penggugah Hati dan Waro'
    1. Hisab dan qisas [2339-2346]
    2. Manusia dikumpulkan [2347-2348]
    3. Manusia diperlihatkan amalnya [2349-2349]
    4. Lain-lain [2350-2353]
    5. Sangkakala [2354-2355]
    6. Jembatan [2356-2357]
    7. Syafaat [2358-2358]
    8. Lain-lain [2359-2365]
    9. Sifat telaga [2366-2367]
    10. Sifat bejana telaga [2368-2376]
    11. Lain-lain [2377-2445]
  38. Kitab Sifat Surga
    1. Sifat pohon surga [2446-2448]
    2. Sifat surga dan kenikmatannya [2449-2449]
    3. Sifat kamar surga [2450-2451]
    4. Sifat tingkatan surga [2452-2455]
    5. Wanita penghuni surga [2456-2458]
    6. Sifat hubungan seksual penghuni surga [2459-2459]
    7. Sifat penghuni surga [2460-2461]
    8. Sifat pakaian penghuni surga [2462-2463]
    9. Sifat buah-buahan penghuni surga [2464-2464]
    10. Sifat burung surga [2465-2465]
    11. Sifat kuda surga [2466-2467]
    12. Umur penghuni surga [2468-2468]
    13. Barisan penghuni surga [2469-2470]
    14. Sifat pintu surga [2471-2471]
    15. Pasar surga [2472-2473]
    16. Melihat Allah [2474-2475]
    17. Lain-lain [2476-2478]
    18. Penghuni surga saling bisa melihat dalam kamar [2479-2479]
    19. Penghuni surga dan neraka abadi [2480-2481]
    20. Surga dikelilingi yang tidak disukai, neraka dikelilingi hal-hal yang disukai [2482-2483]
    21. Surga dan neraka berbantah-bantahan [2484-2484]
    22. Kemuliaan terendah penghuni surga [2485-2487]
    23. Ucapan bidadari [2488-2493]
    24. Gambaran sungai surga [2494-2495]
  39. Kitab Sifat Jahannam
    1. Gambaran neraka [2496-2497]
    2. Gambaran kerak jahannam [2498-2499]
    3. Penghuni neraka dibesarkan [2500-2503]
    4. Gambaran minuman penghuni neraka [2504-2510]
    5. Gambaran makanan penduduk neraka [2511-2513]
    6. Api kalian sekarang hanyalah sepertujuh puluh api jahannam [2514-2515]
    7. Lain-lain [2516-2516]
    8. Neraka mempunyai dua jiwa, dan berita manusia yang dikeluarkan [2517-2519]
    9. Lain-lain [2520-2526]
    10. Mayoritas penghuni neraka adalah wanita [2527-2530]
  40. Kitab Iman
    1. Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mengucapkan la ilaha illallah [2531-2532]
    2. Sabda Nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku diperintahkan memerangi mereka" [2533-2533]
    3. Islam dibangun diatas lima [2534-2534]
    4. Jibril menggambarkan keimanan [2535-2535]
    5. Kewajiban (Fardhu agama) disandarkan kepada iman [2536-2536]
    6. Iman bertambah dan berkurang [2537-2539]
    7. Malu bagian iman [2540-2540]
    8. Kehormatan Shalat [2541-2542]
    9. Meninggalkan shalat [2543-2548]
    10. Orang pezina tidak sempurna imannya ketika berzina [2549-2550]
    11. Muslim yang sempurna adalah jika muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya [2551-2552]
    12. Islam bermula asing, dan akan berakhir asing [2553-2554]
    13. Tanda munafiq [2555-2557]
    14. Mencela mukmin adalah fasik [2558-2559]
    15. Menuduh saudaranya kafir [2560-2561]
    16. Siapa meninggal mengucapkan asyhadu an laa-ilaaha-illallah [2562-2563]
    17. Umat ini akan terpecah belah [2564-2568]
  41. Kitab Ilmu
    1. Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, Allah jadikan ia pandai agama [2569-2569]
    2. Memburu ilmu [2570-2572]
    3. Menyembunyikan ilmu [2573-2573]
    4. Meminta wasiat terhadap pencari ilmu [2574-2575]
    5. Ilmu lenyap [2576-2577]
    6. Mencari ilmu untuk harta duniawi [2578-2579]
    7. Dorongan menyampaikan yang didengar [2580-2582]
    8. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menganggap bohong adalah masalah besar [2583-2585]
    9. Yang meriwayatkan hadis dan sengaja bohong [2586-2586]
    10. Kata-kata yang terlarang diucapkan ketika hadis Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam disampaikan [2587-2588]
    11. Dimakruhkan menulis ilmu [2589-2589]
    12. Yang dirukhsahkan menulis ilmu [2590-2592]
    13. Hadis tentang bani Israil [2593-2593]
    14. Yang memberi petunjuk kebaikan bagaikan pelakunya [2594-2597]
    15. Siapa yang mengajak petunjuk ikutilah, jika mengajak kesesatan, [2598-2599]
    16. Mengikuti sunnah menyingkiri bid'ah [2600-2602]
    17. Menjauhi larangan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [2603-2603]
    18. Orang alim Madinah [2604-2604]
    19. Keutamaan berilmu saat menunaikan ibadah [2605-2611]
  42. Kitab Meminta Izin dan Adab
    1. Menyebarkan salam [2612-2612]
    2. Keutamaan salam [2613-2613]
    3. Meminta ijin tiga kali [2614-2615]
    4. Bagaimana menjawab salam [2616-2616]
    5. Menyampaikan salam [2617-2617]
    6. Keutamaan yang mengawalmulai salam [2618-2618]
    7. Dimakruhkan menyampaikan salam dengan isyarat tangan [2619-2619]
    8. Menyalami anak-anak kecil [2620-2620]
    9. Mengucapkan salam untuk wanita [2621-2621]
    10. Mengucapkan salam jika masuk rumah [2622-2622]
    11. Mengucapkan salam sebelum bicara [2623-2623]
    12. Mengucapkan salam untuk ahli dzimmah [2624-2625]
    13. Salam untuk majlis yang dihadiri muslim dan non muslim [2626-2626]
    14. Salam pengendara kepada pejalan kaki [2627-2629]
    15. Mengucapkan salam saat berdiri dan duduk [2630-2630]
    16. Meminta ijin mendatangi rumah [2631-2631]
    17. Mengintip rumah tanpa ijin [2632-2633]
    18. Mengucapkan salam sebelum meminta ijin [2634-2635]
    19. Dimakruhkan mendatangi isterinya secara tiba-tiba malam hari [2636-2636]
    20. Tata urut alquran [2637-2638]
    21. Mengajarkan bahasa Suryani [2639-2639]
    22. Surat-menyurat kepada orang musyrik [2640-2640]
    23. Bagaimana menulis untuk pelaku kesyirikan [2641-2641]
    24. Memberi stempel surat [2642-2642]
    25. Bagaimana mengucapkan salam [2643-2643]
    26. Dimakruhkan mengucapkan salam untuk orang yang kencing [2644-2644]
    27. Dimakruhkan tiba-tiba mengucapkan 'Alaikassalam [2645-2647]
    28. Duduklah di tempat kosong [2648-2649]
    29. Duduk-duduk di jalan [2650-2650]
    30. Berjabat tangan [2651-2655]
    31. Berpelukan dan ciuman [2656-2656]
    32. Mencium tangan dan kaki [2657-2657]
    33. Ucapan "selamat datang, Marhaban" [2658-2659]
  43. Kitab Adab
    1. Mendoakan orang bersin [2660-2661]
    2. Doa orang bersin [2662-2662]
    3. Bagaimana seharusnya orang bersin [2663-2665]
    4. Jawaban doa orang yang bersin [2666-2666]
    5. Berapa kali mendoakan orang bersin [2667-2668]
    6. Merendahkan suara dan menutup wajah saat bersin [2669-2669]
    7. Allah menyukai bersin dan membenci menguap [2670-2671]
    8. Bersin saat shalat adalah berasal dari setan [2672-2672]
    9. Dimakruhkan menyuruh orang berdiri dari majlis dan dijadikan tempat duduknya [2673-2674]
    10. Jika seseorang meninggalkan tempat duduknya, lantas kembali, ia paling berhak [2675-2675]
    11. Dimakruhkan duduk antara dua orang, tanpa ijin keduanya [2676-2676]
    12. Dimakruhkan duduk ditengah-tengah majlis [2677-2677]
    13. Dimakruhkan berdiri untuk menyambut kedatangan seseorang [2678-2679]
    14. Memotong kuku [2680-2681]
    15. Waktu memotong kuku dan kumis [2682-2683]
    16. Mencukur kumis [2684-2685]
    17. Memendekkan jenggot [2686-2686]
    18. Membiarkan jenggot [2687-2688]
    19. Meletakkan kaki diatas yang lain dengan telentang [2689-2689]
    20. Penjelasan dimakruhkan tentang hal ini [2690-2691]
    21. Dimakruhkan tidur menindih perutnya sendiri [2692-2692]
    22. Menjaga aurat [2693-2693]
    23. Bersandar [2694-2696]
    24. Seseorang paling berhak terhadap punggung hewan tunggangannya [2697-2697]
    25. Dirukhsahkan membuat tikar, atau karpet [2698-2698]
    26. Punggung hewan tunggangan untuk tiga [2699-2699]
    27. Memandang dengan tanpa sengaja [2700-2701]
    28. Wanita berhijab dari laki-laki [2702-2702]
    29. Larangan menemui perempuan tanpa seijin suami [2703-2703]
    30. Peringatan keras terhadap godaan perempuan [2704-2704]
    31. Dimakruhkan menampilkan cerita-cerita [2705-2705]
    32. Menyambung rambut, minta disambung, bertato, minta ditato [2706-2707]
    33. Menyerupai laki-laki atau perempuan [2708-2709]
    34. Dimakruhkan perempuan keluar rumah berwewangian [2710-2710]
    35. Wewangian laki-laki dan perempuan [2711-2712]
    36. Dimakruhkan menolak wewangian [2713-2715]
    37. Dimakruhkan laki-laki menggauli laki-laki dan wanita menggauli wanita [2716-2717]
    38. Menjaga aurat [2718-2718]
    39. Paha aurat [2719-2722]
    40. Kebersihan [2723-2723]
    41. Berkain saat jimak [2724-2724]
    42. Masuk WC [2725-2727]
    43. Malaikat tidak masuk rumah yang ada gambar dan anjing [2728-2730]
    44. Dimakruhkan memakai wewangian yang berwarna kuning norak bagi laki-laki dan sutera [2731-2733]
    45. Memakai pakaian putih [2734-2734]
    46. Rukhsah memakai pakaian merah bagi laki-laki [2735-2736]
    47. Baju hijau [2737-2737]
    48. Baju hitam [2738-2738]
    49. Baju kuning [2739-2739]
    50. Dimakruhkannya memakai Za'faran dan Khuluq (wewangian yg berwarna kuning) bagi laki-laki [2740-2741]
    51. Dimakruhkan sutera dan kain bersulam sutera [2742-2743]
    52. Allah suka jika bekas nikmat-Nya kepada hamba-Nya diperlihatkan [2744-2744]
    53. Khuff hitam [2745-2745]
    54. Larangan mencabut uban [2746-2746]
    55. Orang yang dimintai saran harus orang terpercaya [2747-2748]
    56. Firasat sial [2749-2750]
    57. Jangan dua orang berbisik dengan meninggalkan ketiga [2751-2751]
    58. 'Iddah [2752-2753]
    59. Ucapan "Kurela kukorbankan ayah dan ibuku untukmu" [2754-2756]
    60. Ucapan "Wahai anakku" [2757-2757]
    61. Menyegerakan memberi nama anak [2758-2758]
    62. Nama-nama yang disukai [2759-2760]
    63. Nama-nama yang dimakruhkan [2761-2763]
    64. Mengubah nama [2764-2765]
    65. Nama-nama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [2766-2766]
    66. Dimakruhkan menyebut dua nama sekaligus Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam [2767-2770]
    67. Diantara sya'ir ada yang berisi hikmah [2771-2772]
    68. Mendendangkan syair [2773-2777]
    69. Perut kalian berisi nanah lebih baik daripada penuh dengan syair [2778-2779]
    70. Kefasihan dan kata yang indah [2780-2785]
  44. Kitab Permisalan
    1. Permisalan Allah bagi hamba-Nya [2786-2788]
    2. Permisalan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam dan anbiya" [2789-2789]
    3. Permisalan shalat, puasa dan sedekah [2790-2790]
    4. Permisalan orang mukmin yang membaca alquran dan tidak [2791-2793]
    5. Permisalan kelima shalat waktu [2794-2795]
    6. Permisalan anak adam, ajalnya dan angan-angannya [2796-2799]
  45. Kitab Keutamaan Al Qur'an
    1. Keutamaan Alfatihah [2800-2800]
    2. Keutamaan surat albaqarah dan ayat kursi [2801-2805]
    3. Akhir surat albaqarah [2806-2807]
    4. Surat ali imran [2808-2809]
    5. Keutamaan surat alkahfi [2810-2811]
    6. Keutamaan Yasin [2812-2812]
    7. Keutamaan surat Dukhan [2813-2814]
    8. Keutamaan surat almulk [2815-2817]
    9. Keutamaan surat Azzalzalah [2818-2820]
    10. Keutamaan surat al-Ikhlash [2821-2826]
    11. Keutamaan surat alfalaq dan annaas [2827-2828]
    12. Keutamaan pembaca alquran [2829-2830]
    13. Keutamaan alquran [2831-2831]
    14. Keutamaan mengajarkan alquran [2832-2834]
    15. Membaca satu huruf alquran dan ganjarannya [2835-2846]
    16. Bacaan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [2847-2850]
  46. Kitab Qiro'at
    1. Surat Alfatihah [2851-2854]
    2. Surat Hud [2855-2856]
    3. Surat Alkahfi [2857-2858]
    4. Surat Arrum [2859-2860]
    5. Surat Alqamar [2861-2861]
    6. Surat alwaqi'ah [2862-2862]
    7. Surat Allail [2863-2863]
    8. Surat adzdzariyat [2864-2864]
    9. Surat alhajj [2865-2866]
    10. Alquran diturunkan dengan tujuh dialek [2867-2873]
  47. Kitab Tafsir Al Qur'an
    1. Yang menafsirkan alquran dengan logikanya [2874-2876]
    2. Diantara surat alfatihah [2877-2878]
    3. Diantara surat albaqarah [2879-2918]
    4. Diantara surat ali imran [2919-2940]
    5. Diantara surat annisa' [2941-2968]
    6. Diantara surat almaidah [2969-2989]
    7. Diantara surat al-an'am [2990-2999]
    8. Diantara surat al-a'raf [3000-3003]
    9. Diantara surat al-anfal [3004-3010]
    10. Diantara surat attaubah [3011-3029]
    11. Diantara surat Yunus [3030-3033]
    12. Diantara surat Hud [3034-3040]
    13. Diantara surat Yusuf [3041-3041]
    14. Diantara surat Arra'd [3042-3043]
    15. Diantara surat Ibrahim 'Alaihissalam [3044-3046]
    16. Diantara surat alhijr [3047-3052]
    17. Diantara surat annahl [3053-3054]
    18. Diantara surat Bani israil (al-Isra"); [3055-3073]
    19. Diantara surat Al Kahfi [3074-3079]
    20. Diantara surat maryam [3080-3086]
    21. Diantara surat Toha [3087-3087]
    22. Diantara surat al-anbiya' alaihissalam [3088-3091]
    23. Diantara surat Al Hajj [3092-3096]
    24. Diantara surat almukminun [3097-3100]
    25. Diantara surat annur [3101-3105]
    26. Diantara surat alfurqan [3106-3107]
    27. Diantara surat Asysyu'aro' [3108-3110]
    28. Diantara surat annaml [3111-3111]
    29. Diantara surat alqasas [3112-3112]
    30. Diantara surat al-ankabut [3113-3114]
    31. Diantara surat Ar Rum [3115-3118]
    32. Diantara surat Luqman [3119-3119]
    33. Diantara surat assajadah [3120-3122]
    34. Diantara surat al-ahzab [3123-3145]
    35. Diantara surat saba' [3146-3148]
    36. Diantara surat almalaikat (alfathir) [3149-3149]
    37. Diantara surat alfathir [3150-3151]
    38. Diantara surat Shaffat [3152-3155]
    39. Diantara surat Shaad [3156-3159]
    40. Diantara surat Azzumar [3160-3169]
    41. Diantara surat almukmin [3170-3170]
    42. Diantara surat hamim sajadah (Fushshilat) [3171-3173]
    43. Diantara surat hamim ain siin qaf (Asysyura) [3174-3175]
    44. Diantara surat Azzukhruf [3176-3176]
    45. Diantara surat Addukhan [3177-3178]
    46. Diantara surat al-Ahqaf [3179-3181]
    47. Diantara surat Muhammad [3182-3184]
    48. Diantara surat alfath [3185-3188]
    49. Diantara surat alhujurat [3189-3194]
    50. Diantara surat Qaaf [3195-3195]
    51. Diantara surat Adz Dzariyat [3196-3196]
    52. Diantara surat Aththur [3197-3197]
    53. Diantara surat Annajm [3198-3206]
    54. Diantara surat Al Qamar [3207-3212]
    55. Diantara surat Ar Rahman [3213-3213]
    56. Diantara surat Al Waqi'ah [3214-3219]
    57. Diantara surat Alhadid [3220-3220]
    58. Diantara surat Almujadilah [3221-3223]
    59. Diantara surat Alhasyr [3224-3226]
    60. Diantara surat Almumtahanah [3227-3230]
    61. Diantara surat Ashshaff [3231-3231]
    62. Diantara surat Aljumat [3232-3233]
    63. Diantara surat Almunafiqun [3234-3238]
    64. Diantara surat Attaghabun [3239-3239]
    65. Diantara surat Attahrim [3240-3240]
    66. Diantara surat Nun walqalam (alqalam) [3241-3241]
    67. Diantara surat Alhaaqqah [3242-3243]
    68. Diantara surat Sa'ala Saa'ilun (Alma'arij) [3244-3244]
    69. Diantara surat Aljinn [3245-3247]
    70. Diantara surat Almudatstsir [3248-3251]
    71. Diantara surat Alqiyamah [3252-3253]
    72. Diantara surat 'Abasa [3254-3255]
    73. Diantara surat Idzasy syamsu kuwwirat (Attakwir) [3256-3256]
    74. Diantara surat Almutaffifin [3257-3259]
    75. Diantara surat Al-Insyiqaq [3260-3261]
    76. Diantara surat Alburuj [3262-3263]
    77. Diantara surat Alghasyiyah [3264-3264]
    78. Diantara surat Alfajr [3265-3265]
    79. Diantara surat Asysyams [3266-3266]
    80. Diantara surat Allail [3267-3267]
    81. Diantara surat Adhdhuha [3268-3268]
    82. Diantara surat al-Insyirah [3269-3269]
    83. Diantara surat Attin [3270-3270]
    84. Diantara surat al'alaq [3271-3272]
    85. Diantara surat Alqadar [3273-3274]
    86. Diantara surat Albayyinah [3275-3275]
    87. Diantara surat Azzalzalah [3276-3276]
    88. Diantara surat Attakatsur [3277-3281]
    89. Diantara surat Alkautsar [3282-3284]
    90. Diantara surat Annashr [3285-3285]
    91. Diantara surat Allahab [3286-3286]
    92. Diantara surat al-ikhlash [3287-3287]
    93. Diantara surat almu'awwidzataini (alfalaq dan annas) [3288-3291]
  48. Kitab Do'a
    1. Keutamaan doa [3292-3292]
    2. Lain-lain [3293-3296]
    3. Keutamaan dzikir [3297-3297]
    4. Lain-lain [3298-3299]
    5. Sebuah kaum bermajlis dan menyebut nama Azza wa jalla [3300-3301]
    6. Kaum yang bermajlis dan tidak menyebut nama Allah [3302-3302]
    7. Doa seorang muslim dikabulkan [3303-3306]
    8. Orang berdoa memulai dengan dirinya [3307-3307]
    9. Mengangkat kedua tangan saat doa [3308-3308]
    10. Orang yang tergesa-gesa dalam berdoa [3309-3309]
    11. Doa pagi-sore [3310-3313]
    12. Lain-lain [3314-3315]
    13. Doa jika ke tempat tidur [3316-3318]
    14. Lain-lain [3319-3323]
    15. Membaca alquran saat tidur [3324-3324]
    16. Lain-lain [3325-3329]
    17. Tasbih, takbir, dan tahmid ketika tidur [3330-3331]
    18. Lain-lain [3332-3335]
    19. Doa jika terbangun malam hari [3336-3337]
    20. Lain-lain [3338-3339]
    21. Doa jika bangun malam untuk shalat [3340-3340]
    22. Lain-lain [3341-3341]
    23. Doa pembukaan shalat malam [3342-3342]
    24. Lain-lain [3343-3345]
    25. Bacaan sujud sajdah [3346-3347]
    26. Doa jika keluar rumah [3348-3348]
    27. Lain-lain [3349-3349]
    28. Doa masuk pasar [3350-3351]
    29. Doa jika sakit [3352-3352]
    30. Doa jika melihat orang yang terkena musibah [3353-3354]
    31. Doa bubar majlis [3355-3356]
    32. Doa ketika susah [3357-3358]
    33. Doa jika singgah suatu tempat [3359-3359]
    34. Doa jika berangkat bepergian [3360-3361]
    35. Doa jika pulang dari bepergian [3362-3363]
    36. Doa jika mengantarkan orang bepergian [3364-3367]
    37. Doa jika menunggang hewan tunggangan [3368-3369]
    38. Doa musafir [3370-3370]
    39. Doa jika angin berhembus [3371-3371]
    40. Doa mendengar petir [3372-3372]
    41. Doa melihat hilal [3373-3373]
    42. Doa saat marah [3374-3374]
    43. Doa melihat sesuatu yang tak disukai [3375-3375]
    44. Doa jika melihat kurma berbuah [3376-3376]
    45. Doa jika menyantap makanan [3377-3377]
    46. Doa selesai makan [3378-3380]
    47. Doa mendengar keringkik keledai [3381-3381]
    48. Keutamaan tasbih, takbir, tahlil dan tahmid [3382-3396]
    49. Doa-doa ringkas berisi [3397-3407]
    50. Menghitung tasbih dengan tangan [3408-3432]
    51. Lain-lain [3433-3457]
    52. Keutamaan taubat, istighfar, dan rahmat Allah kepada hamba-Nya [3458-3463]
    53. Allah mencipta seratus rahmat [3464-3467]
    54. Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sekalipun si laki-laki tidak suka [3468-3469]
    55. Doa nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam [3470-3486]
    56. Doa orang sakit [3487-3488]
    57. Doa witr [3489-3489]
    58. Doa nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam dan perlindungannya sehabis shalat [3490-3492]
    59. Doa-doa penjagaan [3493-3493]
    60. Menunggu kemudahan dan lainnya [3494-3499]
    61. Doa tamu [3500-3504]
    62. Keutamaan laa-haula walaa quwwata illaa billaah [3505-3506]
    63. Keutamaan tasbih, tahlil dan taqdis [3507-3507]
    64. Doa perang [3508-3508]
    65. Doa hari arafah [3509-3511]
    66. Ruqyah jika sakit [3512-3512]
    67. Doa Ummu Salmah [3513-3516]
    68. Kalam yang paling Allah sukai [3517-3517]
    69. Kesehatan dan afiyat [3518-3523]
    70. Allah mempunyai malaikat yang setiap saat berkelana di bumi [3524-3524]
    71. Keutamaan laa-haula walaa quwwata illaa billaah [3525-3526]
    72. Berbaik sangka kepada Allah [3527-3527]
    73. Isti'adzah [3528-3529]
    74. Diantara doa-doa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [3530-3530]
    75. Disunnahkan doa selain bukan untuk memutus silatu rahim [3531-3534]
    76. Berilah aku kenikmatan dalam pendengaranku, dst [3535-3535]
    77. Hendaklah meminta keperluan (kepada Allah) meskipun kecil [3536-3537]
  49. Kitab Budi Pekerti yang Terpuji
    1. Keutamaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3538-3551]
    2. Kelahiran nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3552-3552]
    3. Awal mula kenabian [3553-3553]
    4. nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam diutus dan umurnya saat itu [3554-3556]
    5. Ayat-ayat yang mengukuhkan kenabian [3557-3566]
    6. Bagaimana wahyu turun [3567-3567]
    7. Ciri fisik Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [3568-3571]
    8. Bicara Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [3572-3573]
    9. Keceriaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3574-3575]
    10. Cincin kenabian [3576-3577]
    11. Sifat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3578-3582]
    12. Usia nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam dan umurnya [3583-3587]
    13. Biografi Abu bakar assiddiiq [3588-3594]
    14. Biografi Abu bakar dan Umar Radhiyallahu'anhuma [3595-3613]
    15. Biografi Umar bin Khattab Radhiyallahu'anhu [3614-3628]
    16. Biografi Usman bin Affan Radhiyallahu'anhu [3629-3644]
    17. Biografi Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu'anhu [3645-3670]
    18. Biografi Tolhah bin Ubaidullah Radhiyallahu'anhu [3671-3675]
    19. Biografi Zubair bin Awwam Radhiyallahu'anhu [3676-3679]
    20. Biografi Abdurrahman bin Auf azzuhri Radhiyallahu'anhu [3680-3683]
    21. Biografi Sa'd bin Abi Waqqash Radhiyallahu'anhu [3684-3689]
    22. Biografi Said bin Zaid bin Amru bin Nufail Radhiyallahu'anhu [3690-3690]
    23. Biografi Abbas bin Abdul Muththalib Radhiyallahu'anhu [3691-3695]
    24. Biografi Ja'far bin Abi Thalib Radhiyallahu'anhu [3696-3700]
    25. Biografi hasan dan Husain Radhiyallahu'anhuma [3701-3717]
    26. Biografi ahli bait nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3718-3722]
    27. Biografi Muadz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, dan Ubbay bin Ka'b [3723-3731]
    28. Biografi Salman alfarisi Radhiyallahu'anhu [3732-3732]
    29. Biografi Ammar bin Yasir Radhiyallahu'anhu [3733-3736]
    30. Biografi Abu dzar Radhiyallahu'anhu [3737-3738]
    31. Biografi Abdullah bin Salam Radhiyallahu'anhu [3739-3740]
    32. Biografi Abdullah bin mas'ud Radhiyallahu'anhu [3741-3747]
    33. Biografi Khudzaefah bin Yaman Radhiyallahu'anhu [3748-3748]
    34. Biografi Zaid bin haritsah Radhiyallahu'anhu [3749-3752]
    35. Biografi Usamah bin Zaid Radhiyallahu'anhu [3753-3755]
    36. Biografi Jarir bin Abdullah Albajali Radhiyallahu'anhu [3756-3757]
    37. Biografi Abdullah bin Abbas Radhiyallahu'anhuma [3758-3760]
    38. Biografi Abdullah bin Umar Radhiyallahu'anhuma [3761-3761]
    39. Biografi Abdullah bin Zubair Radhiyallahu'anhu [3762-3762]
    40. Biografi Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu [3763-3768]
    41. Biografi Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu [3769-3776]
    42. Biografi Mu'awiyah bin Abu Sofyan Radhiyallahu'anhu [3777-3778]
    43. Biografi Umar bin 'Ash Radhiyallahu'anhu [3779-3780]
    44. Biografi Khalid bin Walid Radhiyallahu'anhu [3781-3781]
    45. Biografi Sa'd bin Mu'adz Radhiyallahu'anhu [3782-3784]
    46. Biografi Qais bin Sa'd bin Ubadah Radhiyallahu'anhu [3785-3785]
    47. Biografi Jabirbin Abdullah Radhiyallahu'anhuma [3786-3787]
    48. Biografi Mushab bin Umair Radhiyallahu'anhu [3788-3788]
    49. Biografi Albarra" biin Malik Radhiyallahu'anhu [3789-3789]
    50. Biografi Abu musa al-asy'ary Radhiyallahu'anhu [3790-3792]
    51. Keutamaan yang melihat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam dan sahabatnya [3793-3794]
    52. Keutamaan yang berbaiat dibawah pohon [3795-3795]
    53. Siapa yang mencela sahabat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3796-3801]
    54. Keutamaan Fathimah binti Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam [3802-3809]
    55. Keutamaan Khadijah Radhiyallahu'anha [3810-3813]
    56. Keutamaan Aisyah Radhiyallahu'anha [3814-3825]
    57. Keutamaan isteri nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [3826-3832]
    58. Keutamaan Ubbay bin Kaab Radhiyallahu'anhu [3833-3833]
    59. Keutamaan anshar dan qurasy [3834-3844]
    60. Di rumah setiap anshar terdapat kebaikan [3845-3848]
    61. Keutamaan Madinah [3849-3859]
    62. Keutamaan Makkah [3860-3861]
    63. Keutamaan Arab [3862-3866]
    64. Keutamaan Persia [3867-3868]
    65. Keutamaan Yaman [3869-3874]
    66. Ghifar, Aslam, Juhainah, dan Muzainah [3875-3876]
    67. Tsaqif dan bani Hanifah [3877-3887]
    68. Keutamaan Syam dan Yaman [3888-3891]

Sunan Tirmidzi (سنن الترمذي) Hadis No. 1

الطهارة عن رسول الله

ما جاء لا تقبل صلاة بغير طهور

سنن الترمذي ١: حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا ابو عوانة عن سماك بن حرب ح و حدثنا هناد حدثنا وكيع عن اسرائيل عن سماك عن مصعب بن سعد عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال لا تقبل صلاة بغير طهور ولا صدقة من غلول قال هناد في حديثه الا بطهور قال ابو عيسى هذا الحديث اصح شيء في هذا الباب واحسن وفي الباب عن ابي المليح عن ابيه وابي هريرة وانس وابو المليح بن اسامة اسمه عامر ويقال زيد بن اسامة بن عمير الهذلي

سنن الترمذي ١: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ قَالَ هَنَّادٌ فِي حَدِيثِهِ إِلَّا بِطُهُورٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا الْحَدِيثُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا الْبَابِ وَأَحْسَنُ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ أَبِيهِ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَنَسٍ وَأَبُو الْمَلِيحِ بْنُ أُسَامَةَ اسْمُهُ عَامِرٌ وَيُقَالُ زَيْدُ بْنُ أُسَامَةَ بْنِ عُمَيْرٍ الْهُذَلِيُّ

Kitab Bersuci

Bab Tidak diterimanya shalat tanpa bersuci

Sunan Tirmidzi 1: telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Simak bin Harb, dan telah menceritakan kepada kami Hannad berkata: telah menceritakan kepada kami Waki' dari Israil dari Simak dari Mush'ab bin Sa'd dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Tidak akan diterima shalat yang dilakukan tanpa bersuci, dan tidak akan diterima sedekah yang berasal dari harta curian." Hannad menyebutkan dalam haditsnya: "Tidak suci." Abu Isa berkata: "Hadits ini adalah yang paling shahih dan paling baik dalam bab ini." Dalam bab tersebut juga ada hadits dari Abu Al Malih dari Bapaknya dan Abu Hurairah dan Anas. Dan Abu Al Malih bin Usamah namanya adalah Amir, disebut juga Zaid bin Usamah bin Umair Al Hudzali."

Periwayat Hadis
  1. Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah Ats Tsaqafiy Al Baghlaniy (Abu Raja', laqab: ), beliau adalah Tabi'ul Atba' kalangan tua, hidup di Himsh, wafat di (240 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 324, Muslim 666, Tirmidzi 601, Abu Dawud 191, Nasa'i 682, Ibnu Majah 4, Darimi 0, Ahmad 212, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Abu Hatim: Tsiqah
    2. An Nasa'i: Tsiqah
    3. Yahya bin Ma'in: Tsiqah
    4. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Tsiqah Tsabat
  2. Wadldloh bin 'Abdullah, maula Yazid bin 'Atha' Al Yasykuriy Al Wasithiy (Abu 'Awanah, laqab: ), beliau adalah Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, hidup di Bashrah, wafat di Bashrah (176 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 120, Muslim 103, Tirmidzi 70, Abu Dawud 71, Nasa'i 71, Ibnu Majah 21, Darimi 59, Ahmad 311, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Affan bin Muslim: tsabat
    2. Al 'Ajli: Tsiqah
    3. Abu Hatim: shaduuq tsiqah
    4. Ya'kub bin Syaibah: tsabat shalih
    5. Abu Zur'ah: Tsiqah
    6. Ibnu Sa'd: tsiqah shaduuq
  3. Simak bin Harb bin Aus Adz Dzahaliy Al Bakriy (Abu Al Mughirah, laqab: ), beliau adalah Tabi'in kalangan biasa, hidup di , wafat di (123 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 1, Muslim 62, Tirmidzi 69, Abu Dawud 58, Nasa'i 42, Ibnu Majah 44, Darimi 22, Ahmad 470, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Yahya bin Ma'in: Tsiqah
    2. Abu Hatim Ar Rozy: shaduuq tsiqah
    3. An Nasa'i: Di haditsnya ada sesuatu
    4. Ibnu Hibban: Banyak salah
    5. Adz Dzahabi: Tsiqah
    6. Adz Dzahabi: Jelek Hafalannya
  4. Hannad bin As Sariy bin Mush'ab At Tamimiy Ad Darimiy (Abu As Sariy, laqab: ), beliau adalah Tabi'ut Tabi'in kalangan tua, hidup di Kufah, wafat di (243 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 0, Muslim 25, Tirmidzi 280, Abu Dawud 74, Nasa'i 74, Ibnu Majah 32, Darimi 0, Ahmad 2, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Abu Hatim: Shaduuq
    2. An Nasa'i: Tsiqah
    3. Ibnu Hibban: disebutkan dalam 'ats tsiqaat
    4. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Tsiqah
    5. Adz Dzahabi: Hafizh
  5. Waki' bin Al Jarrah bin Malih Ar Ru'asiy (Abu Sufyan, laqab: ), beliau adalah Tabi'in kalangan biasa, hidup di Kufah, wafat di Ainul Wardah (196 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 53, Muslim 333, Tirmidzi 212, Abu Dawud 123, Nasa'i 98, Ibnu Majah 454, Darimi 9, Ahmad 1822, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Al 'Ajli: Tsiqah
    2. Ya'kub bin Syaibah: Hafizh
    3. Ibnu Sa'd: tsiqah ma`mun
    4. Ibnu Hibban: Hafizh
    5. Ibnu Hajar al 'Asqalani: tsiqah ahli ibadah
    6. Adz Dzahabi: seorang tokoh
  6. Isra'il bin Yunus bin Abi Ishaq As Subay'iy Al Hamdaniy (Abu Yusuf, laqab: ), beliau adalah Tabi'ut Tabi'in kalangan tua, hidup di Kufah, wafat di (160 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 79, Muslim 16, Tirmidzi 88, Abu Dawud 46, Nasa'i 35, Ibnu Majah 44, Darimi 58, Ahmad 465, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Ibnu Hibban: disebutkan dalam 'ats tsiqaat
    2. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Tsiqah
  7. Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqash Az Zuhriy Al Madaniy (Abu Zurarah, laqab: ), beliau adalah Tabi'ut Tabi'in kalangan tua, hidup di Kufah, wafat di (103 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 9, Muslim 12, Tirmidzi 9, Abu Dawud 5, Nasa'i 12, Ibnu Majah 6, Darimi 4, Ahmad 29, Malik 1
    Komentar ulama:
    1. Ibnu Sa'd: Tsiqah
    2. Ibnu Hibban: disebutkan dalam 'ats tsiqaat
    3. Al 'Ajli: Tsiqah
    4. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Tsiqah
    5. Adz Dzahabi: Tsiqah
  8. Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail Al 'Adawiy Al Qurasyiy (Abu 'Abdur Rahman, laqab: ), beliau adalah Shahabat, hidup di Madinah, wafat di Marur Rawdz (73 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 790, Muslim 567, Tirmidzi 305, Abu Dawud 361, Nasa'i 565, Ibnu Majah 364, Darimi 186, Ahmad 2125, Malik 341
    Komentar ulama:
    1. Ibnu Hajar Al Atsqalani: Shahabat
    2. Adz Dzahabi: Shahabat

Topik Pilihan