Web Analytics Made Easy - Statcounter

Sunan Ibnu Majah (سُنن ابن ماجه)

  1. Kitab Mukadimah
    1. Mengikuti sunah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1-11]
    2. Mengagungkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [12-22]
    3. Bersikap hati-hati dalam menyampaikan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [23-29]
    4. Teguran keras untuk berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [30-37]
    5. Barangsiapa menceritakan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan dusta [38-41]
    6. mengikuti sunah khulafa` Ar Rasyidin [42-43]
    7. Menjauhi bid'ah dan perdebatan [44-50]
    8. menjauhi mengutamakan akal dan qiyas [51-55]
    9. Iman [56-72]
    10. Takdir [73-89]
    11. Keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu [90-99]
    12. Keutaman Umar radhiallahu 'anhu [100-105]
    13. Keutamaan Utsman radhiallahu 'anhu [106-110]
    14. Keutamaan Ali bin Ali Thalib radhiallahu 'anhu [111-118]
    15. Keutamaan Zubair radhiallahu 'anhu [119-121]
    16. Keutamaan Thalhah bin Abdullah radhiallahu 'anhu [122-125]
    17. Keutamaan Sa'd bin Abu Waqqash radhiallahu 'anhu [126-129]
    18. Keutamaan sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga [130-131]
    19. Keutamaan Abu Ubaidah bin Jarrah radhiallahu 'anhu [132-133]
    20. Keutamaan Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu [134-136]
    21. Keutamaan Al Abbas bin Abdul Muthallib radhiallahu 'anhu [137-138]
    22. Keutamaan Al Hasan dan Al Husain, putera Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu [139-142]
    23. Keutamaan Ammar bin Yasir [143-145]
    24. Keutamaan Salman dan Abu Dzar dan Miqdad [146-148]
    25. Keutamaan Bilal [149-149]
    26. Keutamaan Khabbab radhiallahu 'anhu [150-151]
    27. Keutamaan Abu Dzar [152-152]
    28. Keutamaan Sa'd bin Mu'adz [153-154]
    29. Keutamaan Jarir bin Abdullah Al Bajali [155-155]
    30. Keutamaan Ahli Badar [156-158]
    31. Keutamaan Kaum Anshar [159-161]
    32. Keutamaan Ibnu Abbas [162-162]
    33. Kelompok Khawarij [163-172]
    34. Pengingkaran Jahmiyah [173-198]
    35. Barangsiapa memulai amal kebaikan atau keburukkan [199-204]
    36. Barangsiapa menghidupkan sunah yang telah mati [205-206]
    37. Keutamaan orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya [207-215]
    38. Keutamaan ulama dan dorongan untuk menuntut ilmu [216-225]
    39. Barangsiapa menyampaikan ilmu, [226-232]
    40. Barangsiapa menjadi pembuka kebaikan, [233-234]
    41. Pahala orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia [235-239]
    42. Orang yang tidak suka bekas pijakkannya di pijak orang lain [240-242]
    43. Wasiat bagi penuntut ilmu [243-245]
    44. Mengambil manfaat ilmu dan beramal dengannya [246-254]
    45. Bab [255-256]
    46. Barangsiapa ditanya tentang ilmu kemudian menyembunyikannya [257-262]
  2. Kitab Thoharoh dan Sunnah-Sunnahnya
    1. Kadar air untuk wudlu dan mandi junub [263-266]
    2. Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci [267-270]
    3. Pembuka shalat adalah bersuci [271-272]
    4. Menjaga wudlu [273-275]
    5. Wudlu adalah setengah iman [276-276]
    6. Pahala bersuci [277-281]
    7. Siwak [282-287]
    8. Fitrah [288-291]
    9. Bacaan orang yang masuk WC [292-295]
    10. Bacaan yang dibaca saat keluar WC [296-297]
    11. Dzikir kepada Allah saat masuk dan keluar dari WC [298-299]
    12. Makhruhnya kencing di tempat mandi [300-300]
    13. Kencing dengan berdiri [301-302]
    14. Kencing dengan duduk [303-305]
    15. Makhruhnya menyentuh kemaluan dan istinja` (cebok) dengan tangan kanan [306-308]
    16. Istinja` dengan batu dan larangan untuk menggunakan kotoran hewan dan tulang [309-312]
    17. Larangan menghadap kiblat saat kencing dan buang air besar [313-316]
    18. Bolehnya buang air besar menghadap kiblat dalam bangunan, bukan di tempat terbuka (gurun pasir) [317-320]
    19. Bersuci setelah kencing [321-321]
    20. Barangsiapa yang kencing dan belum menyentuh air [322-322]
    21. Larangan buang hajat di jalan umum [323-325]
    22. Buang hajat di tempat yang jauh dari pandangan (gurun) [326-331]
    23. bersatir bagi orang yang buang air besar dan kencing [332-335]
    24. Larangan untuk berbarengan dalam kamar mandi, atau bercakap-cakap [336-336]
    25. Larangan kencing di air yang tenang (tidak mengalir) [337-339]
    26. Hati-hati saat kencing [340-343]
    27. Orang yang kencing kemudian ada seseorang yang mengucapkan salam kepadanya [344-347]
    28. Istinja` dengan air [348-351]
    29. Barangsiapa menggosokkan tangannya ke tanah setelah istinja` [352-353]
    30. Menutup bejana [354-356]
    31. Mencuci bejana setelah dijilat anjing [357-360]
    32. Wudlu dengan air sisa kucing dan keringanan di dalamnya [361-363]
    33. Keringanan menggunakan air sisa wanita [364-366]
    34. Larangan dari hal tersebut [367-369]
    35. Pria dan wanita mandi dengan satu bejana [370-374]
    36. Pria dan wanita berwudlu dengan satu bejana [375-377]
    37. Wudlu dengan perasan sari buah (semisal arak) [378-379]
    38. Wudlu dengan air laut [380-382]
    39. Orang yang minta tolong untuk membantu wudlunya, lalu air dituangkan kepadanya [383-386]
    40. Seorang laki-laki bangun dari tidur, apakah ia boleh memasukkan tangannya ke dalam bejana [387-390]
    41. Membaca doa saat wudlu [391-394]
    42. Mendahulukan anggota tubuh bagian kanan saat wudlu [395-396]
    43. Berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dengan satu cidukan (tangan) [397-399]
    44. memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali secara sempurna [400-403]
    45. Wudlu dengan satu kali-satu kali [404-406]
    46. Wudlu dengan tiga kali-tiga kali [407-412]
    47. Wadlu dengan satu kali-satu kali, dua kali-dua kali dan tiga kali-tiga kali [413-414]
    48. Sederhana dalam wudlu dan makhruhnya berlebihan di dalamnya [415-419]
    49. Sempurna dalam wudlu [420-422]
    50. Menyela-nyela janggut [423-427]
    51. Mengusap kepala [428-432]
    52. mengusap kedua telinga [433-436]
    53. Mengusap dua telinga dari kepala [437-439]
    54. Menyela-nyela jemari [440-443]
    55. Membasuh urat keting [444-448]
    56. Membasuh kedua telapak kaki [449-451]
    57. Wudlu sesuai dengan perintah Allah [452-453]
    58. Memercikkan air setelah wudlu (pada kemaluan) [454-457]
    59. Menggunakan sapu tangan setelah wudlu dan mandi [458-461]
    60. Doa setelah wudlu [462-463]
    61. Wudlu dengan wewangian [464-466]
    62. Wudlu setelah tidur [467-471]
    63. Wudlu karena menyentuh kemaluan [472-475]
    64. Kemudahan dalam hal tersebut [476-477]
    65. Wudlu karena (makan) sesuatu yang diubah oleh api [478-480]
    66. Kemudahan dalam hal tersebut [481-486]
    67. Wudlu setelah makan daging unta [487-490]
    68. Berkumur setelah minum susu [491-494]
    69. Wudlu karena mencium [495-496]
    70. Wudlu karena keluar madzi [497-500]
    71. Wudlu karena tidur [501-501]
    72. Wudlu satu kali untuk semua shalat [502-504]
    73. Wudlu untuk bersuci [505-505]
    74. Tidak ada wudlu kecuali karena hadats [506-509]
    75. Kadar air yang tidak terkena najis [510-511]
    76. Haid [512-514]
    77. Air kencing bayi yang belum makan [515-520]
    78. Tanah yang terkena air kencing, bagaimana mencucinya [521-523]
    79. Tanah sebagian dengan sebagian yang lain dapat saling mencucikan [524-526]
    80. Berjabat tangan dengan orang yang junub [527-528]
    81. Mani yang mengenai kain [529-529]
    82. Mengerik mani dari kain [530-532]
    83. Shalat dengan kain yang digunakan untuk bersetubuh [533-535]
    84. Mengusag kedua khuff [536-542]
    85. Mengusap bagian atas dan bawah khuff [543-544]
    86. Penetapan waktu mengusap (khuff) untuk orangyang mukim dan safar [545-549]
    87. Mengusap (khuff) tanpa penentuan waktunya [550-551]
    88. Mengusap dua kaos kaki dan dua sandal [552-553]
    89. Mengusap imamah [554-557]
    90. Tayamum [558-561]
    91. Tayamum dengan satu kali tepuk [562-563]
    92. Tayamum dengan dua kali tepuk [564-564]
    93. Orang yang terluka mengalami junub, lalu khawatir celaka jika mandi [565-565]
    94. Mandi karena junub [566-567]
    95. Mandi junub [568-571]
    96. Wudlu setelah mandi [572-572]
    97. Orang yang junub mencari kehangatan sebelum isterinya mandi [573-573]
    98. Orang yang junub langsung tidur sebelum menyentuh air (mandi) [574-576]
    99. Orang yang mengatakan 'Orang yang junub tidak boleh tidur sebelum wudlu sebagaimana wudlunya untuk shalat' [577-579]
    100. Orang yang junub jika ingin mengulangi (persetubuhan) hendaklah berwudlu [580-580]
    101. Orang yang menggilir semua isterinya dengan satu kali mandi [581-582]
    102. Orang yang mandi setiap selesai dari menggilir (satu orang) isteri [583-583]
    103. Makan dan minumnya orang yang junub [584-585]
    104. Orang yang mengatakan 'Cukup baginya dengan mencuci kedua tangannya' [586-586]
    105. Memabaca Al-Qur'an tanpa berwudlu [587-588]
    106. Apa yang ada di bawah bulu juga berlaku (hukum) junub [589-591]
    107. Wanita yang bermimpi sebagaimana seorang laki-laki bermimpi (basah) [592-594]
    108. Mandi junubnya seorang wanita [595-596]
    109. Cukupkah jika orang yang mandi junub berrendam dalam air yang diam (tidak mengalir) [597-597]
    110. Adanya air (mandi) karena adanya air (mani) [598-599]
    111. Wajibnya mandi junub jika dua khitan telah bertemu [600-603]
    112. Orang yang mampi basah namun tidak mendapati sperma [604-604]
    113. Memasang satir saat mandi [605-607]
    114. Larangan orang yang menahan kentut untuk shalat [608-611]
    115. Wanita mustahadlah yang telah pasti hari sucinya [612-617]
    116. Wanita istihadhah, darah tidak menentu, dan tidak berhenti [618-618]
    117. Gadis menemui istihadlah pertama, atau ia mempunyai hari-hari haid namun ia lupa [619-619]
    118. Darah haid yang mengenai kain [620-622]
    119. Wanita haid tidak perlu mengqadla shalat [623-623]
    120. Wanita haid mengambil sesuatu dari masjid [624-626]
    121. Apa yang boleh dilakukan oleh seorang laki-laki dari seorang wanita jika sedang haid [627-630]
    122. Larangan mensetubuhi wanita haid [631-631]
    123. Kafarah bagi orang yang mensetubuhi wanita haid [632-632]
    124. Bagaimana cara wanita haid mandi [633-634]
    125. Makan dari sisa wanita haid [635-636]
    126. Anjuran agar wanita yang haid manjauhi masjid [637-637]
    127. Wanita haid yang telah suci melihat cairah kuning dan keruh [638-639]
    128. Wanita nifas, belapa lama waktunya [640-641]
    129. Barangsiapa mensetubuhi isterinya saat haid [642-642]
    130. Makan bersama wanta haid [643-643]
    131. Shalat dengan kain yang dikenaan oleh wanita haid [644-645]
    132. Jika gadis telah haid maka wajib mengenakan kerudung [646-647]
    133. Wanita haid mengenakan pewarna kuku [648-648]
    134. Mengusap kain perban [649-649]
    135. Air liur yang mengenai kain [650-650]
    136. Menyemburkan air ke dalam bejana [651-652]
    137. Larangan melihat aurat saudaranya [653-654]
    138. Barangsiapa mandi junub, kemudian ada sisa bagian yang berlum terkena air [655-656]
    139. Barangsiapa berwudlu dan meninggalkan sedikit bagian yang tak terbasuh [657-658]
  3. Kitab Sholat
    1. Bab [659-660]
    2. Waktu shalat fajar [661-664]
    3. Waktu shalat zhuhur [665-668]
    4. Menunggu pelaksanaan shalat zhuhur hingga sejuk saat terik panas [669-673]
    5. Waktu shalat asar [674-675]
    6. Menjaga waktu shalat asar [676-678]
    7. Waktu shalat maghrib [679-681]
    8. waktu shalat isya [682-685]
    9. Waktu shalat saat mendung [686-686]
    10. Barangsiapa tertidur atau lupa dari melaksanakan shalat [687-690]
    11. Waktu shalat saat ada uzdur atau saat kondisi darurat [691-692]
    12. Larangan tidur sebelum shalat isya dan berbincang setelahnya [693-695]
    13. Larangan mengatakan "shalat al 'atamah" [696-697]
  4. Kitab Adzan dan Sunnah yang Ada di Dalamnya
    1. Memulai adzan [698-699]
    2. Mengulang-ulang (lafadz) adzan [700-701]
    3. Sunah dalam adzan [702-709]
    4. Apa yang diucapkan jika muadzin mengumandangkan adzan [710-714]
    5. Keutamaan adzan dan pahala orang yang adzan [715-720]
    6. Mengganjilkan (lafadz) saat iqamah [721-724]
    7. Jika adzan selesai, janganlah keluar jika kamu sudah ada di dalam masjid [725-726]
  5. Kitab Masjid dan Berjamaah
    1. Barangsiapa membangun masjid karena Allah [727-730]
    2. Berbangga-bangga dengan masjid [731-733]
    3. Dimanakan tempat dibolehkannya mendirikan masjid [734-736]
    4. Tempat-tempat yang dimakruhkan untuk mendirikan shalat [737-739]
    5. Sesuatu yang dimakruhkan untuk dilakukan dalam masjid [740-742]
    6. Tidur dalam masjid [743-744]
    7. Masjid mana yang paling pertama dibangun [745-745]
    8. Masjid yang ada dalam rumah [746-748]
    9. Kesucian masjid dan memberinya wewangian [749-752]
    10. Makhruhnya membuang dahak dalam masjid [753-756]
    11. Larangan menyiarkan berita kehilangan dalam masjid [757-759]
    12. Shalat di kandang unta dan kandang kambing [760-762]
    13. Doa saat masuk masjid [763-765]
    14. Berjalan kaki menuju masjid [766-773]
    15. Jauh dari masjid lebih besar pahalanya [774-777]
    16. Keutamaan shalat berjamaah [778-782]
    17. Teguran keras dari meninggalkan shalat berjamaah [783-787]
    18. Shalat isya dan subuh dengan berjamaah [788-790]
    19. Melazimi masjid dan menunggu waktu shalat [791-794]
  6. Kitab Mendirikan Sholat dan Sunnah yang Ada di Dalamnya
    1. Pembuka shalat [795-798]
    2. Berlindung dalam shalat [799-800]
    3. Meletakkan tangan kanan kanan di atas tangan kiri dalam shalat [801-803]
    4. Pembuka bacaan [804-807]
    5. Bacaan dalam shalat subuh [808-812]
    6. Bacaan dalam shalat subuh pada hari jum'at [813-816]
    7. Bacaan dalam shalat zhuhur dan asar [817-820]
    8. Sesekali mengeraskan bacaan ayat dalam shalat zhuhur adan asar [821-822]
    9. Bacaan dalam shalat maghrib [823-825]
    10. Bacaan dalam shalat isya [826-827]
    11. Membaca di belakang imam [828-834]
    12. Diam dua kali bagi imam [835-836]
    13. Jika imam membaca hendaklah kalian diam [837-840]
    14. Mengeraskan bacaan 'Amin' [841-847]
    15. Mengangkat kedua tangan saat rukuk dan saat mengangkat kepala dari rukuk [848-858]
    16. Rukuk dalam shalat [859-862]
    17. Meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut [863-864]
    18. Apa yang dibaca jika mengangkat kepala dari rukuk [865-869]
    19. Sujud [870-876]
    20. Memabaca tasbih saat rukuk dan sujud [877-880]
    21. Seimbang dalam sujud [881-882]
    22. Duduk di antara dua sujud [883-886]
    23. Apa yang diucapkan antara dua sujud [887-888]
    24. Tasyahud [889-892]
    25. Membaca shalawat untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [893-898]
    26. Apa yang dibaca setelah tasyahud dan shalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [899-900]
    27. Berisyarat saat tasyahud [901-903]
    28. Membaca salam [904-907]
    29. Barangsiapa mengucapkan salam satu kali [908-910]
    30. Menjawab salam imam [911-912]
    31. Imam tidak boleh mengkhususkan doa untuk diri sendiri [913-913]
    32. Apa yang diucapkan setelah salam [914-918]
    33. Berlalu (pindah) setelah shalat [919-922]
    34. Jika waktu shalat tiba sementara makan malam telah terhidang [923-925]
    35. Shalat jamaah di malam yang turun hujan [926-929]
    36. Sesuatu yang dipasang oleh orang yang sedang shalat sebagai sutrah (pembatas) [930-933]
    37. Lewat di depan orang yang sedang melaksanakan shalat [934-936]
    38. Sesuatu yang membatalkan shalat [937-942]
    39. Halangilah semampumu [943-945]
    40. Barangsiapa melaksanakan shalat, sementara antara dia dan kiblat ada sesuatu [946-949]
    41. Larangan mendahului imam saat rukuk dan sujud [950-953]
    42. Hal yang dimakruhkan dalam shalat [954-959]
    43. Barangsiapa mengimami suatu kaum, sementara mereka tidak menyukainya [960-961]
    44. Dua orang adalah jamaah [962-965]
    45. Yang berhak untuk menggantikan imam [966-968]
    46. Yang berhak menjadi imam [969-970]
    47. Kewajiban imam [971-973]
    48. Barangsiapa mengimami suatu kaum hendaklah meringankan shalatnya [974-978]
    49. Imam hendaklah meringankan shalat jika terjadi sesuatu [979-981]
    50. Meluruskan barisan shalat [982-985]
    51. Keutamaan barisan depan [986-989]
    52. Barisan untuk wanita [990-991]
    53. Shalat di antara dua tiang dalam masjid [992-992]
    54. Shalatnya seorang laki-laki sendirian di belakang shaf [993-994]
    55. Keutamaan shaf sebelah kanan [995-997]
    56. Kiblat [998-1001]
    57. Siapa yang masuk masjid hendaklah tidak duduk hingga shalat dua rakaat [1002-1003]
    58. Barangsiapa makan bawang, maka jangan sekali-kali mendekati masjid [1004-1006]
    59. Bagaimana orang yang sedang shalat menjawab salam yang ditujukan kepadanya [1007-1009]
    60. Orang yang shalat menghadap ke arah selain kiblat, sementara dirinya tidak tahu [1010-1010]
    61. Orang yang shalat membuang dahak [1011-1014]
    62. Mengusap kerikil dalam shalat [1015-1017]
    63. Shalat di atas tikar kecil [1018-1020]
    64. Sujud di atas kain saat panas dan dingin [1021-1023]
    65. Dalam shalat, laki-laki mengingatkan dengan bacaan tasbih, sementara wanita dengan tepukan tangan [1024-1026]
    66. Shalat dengan sandal [1027-1029]
    67. Menahan rambut dan kain dalam shalat [1030-1032]
    68. Khusyu' dalam shalat [1033-1036]
    69. Shalat dengan menggenakan satu kain [1037-1041]
    70. Sujud sajadah [1042-1044]
    71. Jumlah sujud sajadah [1045-1049]
    72. Menyempurnakan shalat [1050-1052]
    73. Meringkas shalat saat safar [1053-1058]
    74. Menjamak antara dua shalat saat safar [1059-1060]
    75. Shalat tathawwu' dalam perjalanan [1061-1062]
    76. Berapa rakaat seorang musafir mengqashar shalat jika bermukim di suatu negeri [1063-1067]
    77. Hukum orang yang meninggalkan shalat [1068-1070]
    78. Kewajiban shalat jumat [1071-1073]
    79. Keutamaan shalat jumat [1074-1076]
    80. Mandi pada hari jumat [1077-1079]
    81. Keringanan dalam hal itu [1080-1081]
    82. Bersegera mendatangi shalat jumat [1082-1084]
    83. Berhias di hari jumat [1085-1088]
    84. Waktu shalat jumat [1089-1092]
    85. Khutbah di hari jumat [1093-1099]
    86. Mendengarkan khutbah dan diam untuk menyimaknya [1100-1101]
    87. Seseorang yang masuk masjid, sementara imam sedang khutbah [1102-1104]
    88. Larangan melangkahi (pundak) manusia di hari jumat [1105-1106]
    89. Berbicara ketika imam turun dari mimbar [1107-1107]
    90. Membaca bacaan dalam shalat jumat [1108-1110]
    91. Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dalam shalat jumat [1111-1113]
    92. Dari mana saja shalat jumat di datangi [1114-1114]
    93. Orang yang meninggalkan shalat jumat tanpa udzur [1115-1118]
    94. Shalat sebelum jumat [1119-1119]
    95. Shalat setelah jumat [1120-1122]
    96. Membuat halaqah (majlis) sebelum shalat jumat, dan duduk ihtiba` sementara imam sedang khutbah [1123-1124]
    97. Adzan pada hari jumat [1125-1125]
    98. Arah menghadapnya imam saat berkhutbah [1126-1126]
    99. Waktu yang dinanti pada hari jumat [1127-1129]
    100. Shalat sunah dua belas rakaat adalah sunah (nabi) [1130-1132]
    101. Dua rakaat sebelum subuh [1133-1137]
    102. Bacaan dalam dua rakaat shalat sebelum subuh [1138-1140]
    103. Jika iqamah telah dikumandangkan maka tidak ada lagi shalat selain shalat wajib [1141-1143]
    104. Bagi orang tidak sempat melaksanakan shalat dua rakaat sebelum subuh, kapan ia mengqadlanya [1144-1145]
    105. Shalat empat rakaat sebelum zhuhur [1146-1147]
    106. Barangsiapa tertinggal dari melaksanakan empat rakaat sebelum zhuhur [1148-1148]
    107. Bagi orang yang tertinggal dari melaksanakan shalat dua rakaat setelah dhuhur [1149-1149]
    108. Bagi orang yang melaksanakan shalat empat rakaat sebelum dhuhur dan empat rakaar sesudah dhuhur [1150-1150]
    109. Shalat sunah yang dianjurkan untuk dilakukan pada saat siang hari [1151-1151]
    110. Dua rakaat sebelum shalat maghrib [1152-1153]
    111. Dua rakaat setelah maghrib [1154-1155]
    112. Apa yang dibaca dalam dua rakaat setelah shalat maghrib [1156-1156]
    113. Enam rakaat sebelum shalat maghrib [1157-1157]
    114. Shalat witir [1158-1160]
    115. Apa yang dibaca dalam shalat witir [1161-1163]
    116. Witir dengan satu rakaat [1164-1167]
    117. Qunut dalam witir [1168-1169]
    118. Barangsiapa tidak mengangkat kedua tangannya dalam qunut [1170-1170]
    119. Barangsiapa mengangkat kedua tangannya saat doa, dan mengusap muka dengan keduanya [1171-1171]
    120. Qunut sebelum dan sesudah rukuk [1172-1174]
    121. Witir di akhir malam [1175-1177]
    122. Orang yang tidak mengerjakan shalat witir karena tertidutr atau lupa [1178-1179]
    123. Witir dengan tiga, atau lima, atau tujuh, atau sembilan rakaat [1180-1182]
    124. Witir saat safar [1183-1184]
    125. Shalat dua rakaat setelah witir dengan duduk [1185-1186]
    126. Berbaring setelah witir dan setelah melaksanakan dua rakaat sebelum subuh [1187-1189]
    127. Witir di atas kendaraan [1190-1191]
    128. Witir di awal malam [1192-1192]
    129. Lupa dalam shalat [1193-1194]
    130. Barangsiapa shalat zhuhur lima rakaat karena lupa [1195-1195]
    131. Barangsiapa berdiri pada rakaat kedua karena lupa [1196-1198]
    132. Barangsiapa ragu dalam shalatnya, kemudian ia menetapkan pada bilangan yang ia yakini [1199-1200]
    133. Barangsiapa yang ragu dalam shalatnya, kemudian ia mencari yang paling benar [1201-1202]
    134. Barangsiapa yang salam pada rakaat kedua atau ketiga karena lupa [1203-1205]
    135. Sujud sahwi dua rakaat sebelum salam [1206-1207]
    136. Barangsiapa sujud sahwi dua rakaat setelah salam [1208-1209]
    137. Meneruskan shalat [1210-1211]
    138. Orang yang berhadats dalam shalat, bagaimana ia menyingkir [1212-1212]
    139. Shalatnya orang yang sakit [1213-1214]
    140. Shalat nafilah sambil duduk [1215-1218]
    141. Shalat dengan duduk pahalanya setengah dari orang yang shalat dengan berdiri [1219-1221]
    142. Shalatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam saat sakit [1222-1225]
    143. Shalatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di belakang seseorang dari umatnya [1226-1226]
    144. Dijadikannya imam adalah agar ia diikuti [1227-1230]
    145. Qunut dalam shalat subuh [1231-1234]
    146. Membunuh ular dan kalajengking dalam shalat [1235-1237]
    147. Larangan shalat setelah subuh dan asar [1238-1240]
    148. Waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat di dalamnya [1241-1243]
    149. Kemudahan (dibolehkannya) untuk melaksanakan shalat, kapan saja waktunya ketika di Makkah [1244-1244]
    150. (Ancaman) jika mengakhirkan shalat dari waktunya [1245-1247]
    151. Shalat khauf (saat perang) [1248-1250]
    152. Shalat gerhana [1251-1255]
    153. Shalat istisqa` (minta hujan) [1256-1258]
    154. Doa dalam shalat istisqa` [1259-1262]
    155. Shalat dua hari raya [1263-1266]
    156. Berapa kali seorang imam harus takbir dalam shalat dua hari raya [1267-1270]
    157. Bacaan dalam shalat dua hari raya [1271-1273]
    158. khutbah pada hari raya [1274-1279]
    159. Menunggu khutbah setelah shalat (hari raya) [1280-1280]
    160. Shalat sebelum dan sesudah shalat hari raya [1281-1283]
    161. Berjalan menuju shalat Id [1284-1287]
    162. Berjalan menuju shalat Id dari satu jalan, dan kembali dari jalan yang lain [1288-1291]
    163. Menabuh rebana di hari raya Id [1292-1293]
    164. Menancapkan tombak kecil di hari Id (sebagai pembatas saat shalat) [1294-1296]
    165. Keluarnya para wanita di hari raya Id [1297-1299]
    166. Jika dua hari raya berkumpul dalam satu hari [1300-1302]
    167. Shalat Id dalam masjid jika sedang turun hujan [1303-1303]
    168. Membawa senjata di hari raya Id [1304-1304]
    169. Mandi besar di dua hari raya Id [1305-1306]
    170. Waktu shalat dua hari raya [1307-1307]
    171. Shalat pada waktu malam adalah dua rakaat [1308-1311]
    172. Shalat pada waktu siang dan malam adalah dua rakaat-dua rakaat [1312-1315]
    173. Shalat malam di bulan ramadan [1316-1318]
    174. Shalat malam [1319-1324]
    175. Orang yang membangunkan keluarganya untuk shalat malam [1325-1326]
    176. Memperbagus suara saat membaca Al-Qur'an [1327-1332]
    177. Barangsiapa menghabiskan waktu malamnya untuk tidur [1333-1334]
    178. Berapa hari dianjurkan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an [1335-1338]
    179. Membaca Al-Qur'an dalam shalat malam [1339-1344]
    180. Doa seseorang jika melaksanakan shalat malam [1345-1347]
    181. Berapa rakaat dalam shalat malam [1348-1353]
    182. Waktu malam yang paling utama [1354-1357]
    183. Bacaan yang diharapkan bisa mencukupi dari shalat malam [1358-1359]
    184. Jika orang yang shalat mengantuk [1360-1362]
    185. Shalat antara maghrib dan isya [1363-1364]
    186. Shalat tathawwu' di rumah [1365-1368]
    187. Shalat dluha [1369-1372]
    188. Shalat istikharah [1373-1373]
    189. Shalat hajat [1374-1375]
    190. Shalat tasbih [1376-1377]
    191. Shalat di malam nishfu Sya'ban [1378-1380]
    192. Shalat dan sujud saat syukur [1381-1384]
    193. Shalat sebagai kafarah [1385-1388]
    194. Kewajiban shalat lima waktu dan perintah menjaganya [1389-1393]
    195. Keutamaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1394-1396]
    196. Shalat di masjid Baitul Maqdis [1397-1400]
    197. Shalat di masjid Quba` [1401-1402]
    198. Shalat di masjid jami' [1403-1403]
    199. Peristiwa mimbar (Nabi) [1404-1407]
    200. Memperlama berdiri dalam shalat [1408-1411]
    201. Memperbanyak sujud [1412-1414]
    202. Pertama kali yang akan dihisap pada diri seorang hamba adalah shalat [1415-1416]
    203. Shalat sunah di tempat yang disitu dilaksanakan shalat wajib [1417-1418]
    204. Mengambil tempat khusus untuk shalat di dalam masjid [1419-1420]
    205. Dimana tempat meletakkan sandal, jika dilepaskan saat shalat [1421-1422]
  7. Kitab Jenazah
    1. Mengunjungi orang sakit [1423-1431]
    2. Pahala orang yang mengunjungi orang yang sedang sakit [1432-1433]
    3. Mentalkin mayit dengan Laa Ilaaha Illallahu [1434-1436]
    4. Apa yang diucapkan di sisi orang yang sakit saat karatul maut datang [1437-1440]
    5. Seorang mukmin mendapatkan pahala saat sakaratul maut [1441-1443]
    6. Menutupkan mata si mayit [1444-1445]
    7. Mencium mayit [1446-1447]
    8. Memandikan mayit [1448-1452]
    9. Suami memandikan isterinya, dan isteri memandikan suaminya [1453-1454]
    10. Dimandikannya jenazah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1455-1457]
    11. Dikafaninya jenazah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1458-1460]
    12. Kain kafan yang dianjurkan [1461-1463]
    13. Melihat mayit saat dibungkus dengan kafan [1464-1464]
    14. Larangan meratapi mayit [1465-1465]
    15. Mengiringi jenazah [1466-1470]
    16. Berjalan kaki di depan jenazah [1471-1473]
    17. Larangan mengenakan pakaian berkabung saat bersama jenazah [1474-1474]
    18. Jika jenazah telah datang maka tidak boleh diakhirkan (penguburannya) dan tidak boleh untuk diiringi dengan api [1475-1476]
    19. Barangsiapa (jenazah) yang dishalati oleh jamaah kaum muslimin [1477-1479]
    20. Memuji mayit [1480-1481]
    21. Dinama imam berdiri saat menshalati jenazah [1482-1483]
    22. Bacaan dalam shalat jenazah [1484-1485]
    23. Doa dalam shalat jenazah [1486-1490]
    24. Takbir empat kali saat shalat jenazah [1491-1493]
    25. Bagi orang yang bertakbir lima kali [1494-1495]
    26. Meshalati jenazah anak kecil [1496-1498]
    27. Menshalati putera Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1499-1501]
    28. Menshalati para syuhada` dan pengkuburan mereka [1502-1505]
    29. Menshalati jenazah di masjid [1506-1507]
    30. Waktu-waktu yang di dalamnya tidak boleh untuk menshalati jenazah dan menguburkannya [1508-1511]
    31. Menshalati ahli kiblat [1512-1515]
    32. Shalat di kuburan [1516-1522]
    33. Menshalati Najasyi [1523-1527]
    34. Pahala orang yang ikut menshalati jenazah dan orang yang menunggu penguburannya [1528-1530]
    35. Berdiri untuk jenazah [1531-1534]
    36. Bacaan saat masuk kuburan [1535-1536]
    37. Duduk di atas kuburan [1537-1538]
    38. Memasukkan mayit ke dalam kubur [1539-1542]
    39. Anjiran untuk membuat lahad [1543-1545]
    40. Lubang di tengah-tengah galian kuburan [1546-1547]
    41. Galian lubang kubur [1548-1549]
    42. Tanda pada kuburan [1550-1550]
    43. Larangan membuat bangunan, mengecat dan menulis pada kuburan [1551-1553]
    44. Melemparkan (genggaman) tanah ke dalam lubang kubur [1554-1554]
    45. Larangan untuk berjalan dan duduk di atas kuburan [1555-1556]
    46. Melepas kedua sandal di pekuburan [1557-1557]
    47. Ziarah kubur [1558-1560]
    48. Menziarati kuburan orang-orang musyrik [1561-1562]
    49. Larangan menziarati kuburan bagi kaum wanita [1563-1565]
    50. Wanita mengiringi jenazah [1566-1567]
    51. Larangan untuk meratapi jenazah [1568-1572]
    52. Larangan memukul-mukul pipi dan merobek saku [1573-1575]
    53. Menangisi mayit [1576-1581]
    54. Mayit disiksa karena sebab ratapan (orang kepadanya) [1582-1584]
    55. Sabar atas musibah [1585-1589]
    56. Pahala atas kesabaran dari musibah [1590-1591]
    57. Pahala bagi orang yang terkena musibah karena kematian anaknya [1592-1595]
    58. Orang yang terkena musibah dengan keguguran [1596-1598]
    59. Makanan yang dikirimkan untuk keluarga mayit [1599-1600]
    60. Larangan berkumpul-kumpul dan membuat makanan di tempat mayit [1601-1601]
    61. Orang yang mati dalam keterasingan [1602-1603]
    62. Orang yang mati karena sakit [1604-1604]
    63. Larangan memecahkan tulang mayit [1605-1606]
    64. Sakitnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1607-1615]
    65. Meninggalnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan proses pemakamannya [1616-1627]
  8. Kitab Puasa
    1. Keutamaan puasa [1628-1630]
    2. Keutamaan puasa ramadan [1631-1634]
    3. Puasa pada hari syak (masih meragukan) [1635-1637]
    4. Menyambung puasa Sya'ban dengan ramadan [1638-1639]
    5. Larangan mendahului puasa ramadan dengan puasa satu atau dua hari [1640-1641]
    6. Kesaksian melihat Bilal [1642-1643]
    7. Puasalah karena melihatnya dan berpuasalah karena melihatnya [1644-1645]
    8. Satu bulan adalah dua puluh sembilan hari [1646-1648]
    9. Dua bulan hari raya Id (ramadan dan zhul hijjah) [1649-1650]
    10. Puasa saat safar [1651-1653]
    11. Berbuka saat safar [1654-1656]
    12. Berbukanya wanita hamil dan menyusui [1657-1658]
    13. Mengqadla puasa ramadan [1659-1660]
    14. Kafarah bagi orang yang berbuka satu hari pada bulan ramadan [1661-1662]
    15. Barangsiapa berbuka karena lupa [1663-1664]
    16. Orang yang berpuasa muntah [1665-1666]
    17. Bersiwak dan bercelak bagi orang yang berpuasa [1667-1668]
    18. Berbekam bagi orang yang berpuasa [1669-1672]
    19. Mencium bagi orang yang berpuasa [1673-1676]
    20. Mencumbu bagi orang yang berpuasa [1677-1678]
    21. Ghibah dan mengucapkan kata-kata kotor bagi orang yang berpuasa [1679-1681]
    22. Sahur [1682-1683]
    23. Mengakhirkan sahur [1684-1686]
    24. Bersegera untuk berbuka [1687-1688]
    25. Sesuatu yang dianjurkan untuk dimakan saat buka [1689-1689]
    26. Kewajiban untuk (niat) puasa sejak malam, dan bolehnya memilih saat puasa [1690-1691]
    27. Seorang lelaki di pagi hari junub, sementara ia ingin berpuasa [1692-1694]
    28. Puasa dahr [1695-1696]
    29. Puasa tiga hari setiap bulan [1697-1699]
    30. Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1700-1701]
    31. Puasa Nabi Daud Alaihissalam [1702-1703]
    32. Puasa Nabi Nuh Alaihissalam [1704-1704]
    33. Puasa enam hari di bulan Syawal [1705-1706]
    34. Puasa satu hari di jalan Allah (perang) [1707-1708]
    35. Larangan untuk berpuasa di hari-hari tasyrik [1709-1710]
    36. Larangan puasa pada hari Idul fitri dan adlha [1711-1712]
    37. Puasa pada hari jumat [1713-1715]
    38. Puasa pada hari sabtu [1716-1716]
    39. Puasa sepuluh hari (pada bulan zhul hijjah) [1717-1719]
    40. Puasa arafah [1720-1722]
    41. Puasa asyura` [1723-1728]
    42. Puasa senin dan kamis [1729-1730]
    43. Puasa bulan muharram [1731-1734]
    44. Puasa adalah zakatnya jasad [1735-1735]
    45. Pahala orang yang memberi bukaan orang yang berpuasa [1736-1737]
    46. Orang yang berpuasa, jika di sisinya ada orang yang makan [1738-1739]
    47. Barangsiapa diundang pada suatu jamuan sementara dirinya sedang berpuasa [1740-1741]
    48. Orang yang berpuasa, doanya tidak ditolak [1742-1743]
    49. Makan di hari raya Idul fitri sebelum berangkat shalat [1744-1746]
    50. Barangsiapa meninggal dengan meninggalkan tanggungan puasa ramadlan karena sebab meremehkannya [1747-1747]
    51. Barangsiapa meninggal dengan meninggalkan kewajiban puasa nadzar [1748-1749]
    52. Orang yang masuk Islam pada bulan ramadan [1750-1750]
    53. Wanita yang berpuasa tanpa izin dari suaminya [1751-1752]
    54. Orang yang singgah pada suatu kaum, maka ia tidak boleh berpuasa tanpa izin mereka [1753-1753]
    55. Orang yang berkata 'Orang yang makan dan bersyukur seperti orang yang puasa dan sabar' [1754-1755]
    56. Malam lailatur qadar [1756-1756]
    57. Keutamaan sepuluh hari terakhir bulan ramadah [1757-1758]
    58. Iktikaf [1759-1760]
    59. Memulai gagasan i'tikaf dan mengqadla`nya [1761-1761]
    60. Iktikaf satu hari atau satu malam [1762-1762]
    61. Melazimi suatu tempat dalam masjid saat iktikaf [1763-1764]
    62. Iktikaf dalam tenda yang didirikan dalam masjid [1765-1765]
    63. Orang yang iktikaf, mengunjungi orang sakit atau orang yang meninggal [1766-1767]
    64. Orang yang iktikaf membasuh kepala dan menyela-nyelanya [1768-1768]
    65. Orang yang beriktikaf di masjid dikunjungi oleh keluarganya [1769-1769]
    66. Wanita mustahadlah melakukan iktikaf [1770-1770]
    67. Pahala orang yang iktikaf [1771-1771]
    68. Barangsiapa menegakkan malam dua hari raya Idul fitri dan Idul adlha [1772-1772]
  9. Kitab Zakat
    1. Kewajiban zakat [1773-1773]
    2. Menahan untuk tidak mengeluarkan zakat [1774-1776]
    3. Apa yang dikeluarkan zakatnya, maka ia bukan simpanan [1777-1779]
    4. Zakat perak dan emas [1780-1781]
    5. Barangsiapa mengambil manfaat harta [1782-1782]
    6. Kapan harta wajib untuk dikeluarkan zakatnya [1783-1784]
    7. Bersegera dalam mengeluarkan zakat sebelum waktunya [1785-1785]
    8. Apa yang diucapkan saat mengeluarkan zakat [1786-1787]
    9. Zakat unta [1788-1789]
    10. Jika petugas mengambil hewan yang kurang umur atau kelebihan umur [1790-1790]
    11. Unta yang diambil oleh petugas [1791-1792]
    12. Zakat sapi [1793-1794]
    13. Zakat kambing [1795-1797]
    14. Petugas zakat [1798-1801]
    15. Zakat kuda dan budak [1802-1803]
    16. Harta yang wajib dizakati [1804-1805]
    17. Zakat tanaman dan buah-buahan [1806-1808]
    18. Mentaksir kurma dan anggur [1809-1810]
    19. Larangan untuk mengeluarkan zakat hartanya yang paling buruk [1811-1812]
    20. Zakat madu [1813-1814]
    21. Zakat fitri [1815-1820]
    22. sepersepuluh dan pajak [1821-1821]
    23. Satu wasaq adalah enam puluh sha' [1822-1823]
    24. Sedekah kepada kerabat dekat [1824-1825]
    25. Dibencinya meminta-minta [1826-1827]
    26. Barangsiapa meminta setelah berkecukupan [1828-1830]
    27. Orang halal menerima sedekah [1831-1831]
    28. Keutamaan sedekah [1832-1834]
  10. Kitab Nikah
    1. Keutamaan menikah [1835-1837]
    2. Larangan hidup seperti pendeta (tidak nikah) [1838-1839]
    3. Hak isteri atas suami [1840-1841]
    4. Hak suami atas isteri [1842-1844]
    5. Seutama-utama wanita [1845-1847]
    6. Menikahi wanita yang paham agama [1848-1849]
    7. Menikahi gadis [1850-1851]
    8. Menikahi wanita merdeka [1852-1853]
    9. Melihat wanita jika ingin menikahinya [1854-1856]
    10. Seorang laki-laki tidak boleh meminang pinangan orang lain [1857-1859]
    11. Minta persetujuan gadis dan janda [1860-1862]
    12. Barangsiapa menikahkan anak wanitanya, sementara sang anak tidak suka [1863-1865]
    13. Anak-anak kecil dinikahkah oleh ayah mereka [1866-1867]
    14. Anak-anak kecil dinikahkah oleh selain bapak mereka [1868-1868]
    15. Tidak ada nikah kecuali dengan wali [1869-1872]
    16. Larangan dari nikah Syighar [1873-1875]
    17. Mahar wanita [1876-1880]
    18. Seorang laki-laki menikah dan belum menentukan untuk isterinya berapa jumlah maharnya, kemudian dalam kondisi demikian ia meninggal [1881-1881]
    19. Khutbah nikah [1882-1884]
    20. Mengumumkan pernikahan [1885-1886]
    21. Nyanyian dan rebana [1887-1891]
    22. Laki-laki yang menyerupai wanita [1892-1894]
    23. Mengucapkan selamat atas pernikahan [1895-1896]
    24. Pesta walimah [1897-1902]
    25. Memenuhi undangan [1903-1905]
    26. Tinggal bersama gadis dan janda [1906-1907]
    27. Apa yang diucapkan oleh seorang laki-laki jika isterinya masuk menemuinya [1908-1909]
    28. Tertutup saat bersetubuh [1910-1912]
    29. Larangan untuk mendatangi wanita pada dubur mereka [1913-1915]
    30. Azl (mengeluarkan sperma di luar kemaluan) [1916-1918]
    31. Wanita tidak dimadu bersama dengan bibinya [1919-1921]
    32. Seseorang mentalak tiga isterinya, kemudian wanita itu menikah lagi, dan suami kedua menceraikannya sebelum ia menggaulinya. Apakah ia boleh menikah lagi dengan suami pertama [1922-1923]
    33. Al Muhallil dan Muhallal lahu [1924-1926]
    34. Diharamkan dari sebab persusuan apa yang diharamkan karena sebab nasab [1927-1929]
    35. Tidak menjadi haram satu atau dua hisapan [1930-1932]
    36. Menyusunya orang yang sudah dewasa [1933-1934]
    37. Tidak ada persusuan setelah disapih [1935-1937]
    38. Susu laki-laki [1938-1939]
    39. Seorang laki-laki masuk Islam sementara kedua isterinya adalah kakak beradik [1940-1941]
    40. Seorang laki-laki masuk Islam sementara dia memiliki lebih dari empat orang isteri [1942-1943]
    41. Syarat dalam nikah [1944-1945]
    42. Seorang laki-laki memerdekakan budak wanitanya, kemudian menikahinya [1946-1948]
    43. Menikahnya seorang budak tanpa izin dari sang tuan [1949-1950]
    44. Larangan nikah mut'ah [1951-1953]
    45. Orang yang melakukan ihram menikah [1954-1956]
    46. Setara [1957-1958]
    47. Pembagian di antara isteri [1959-1961]
    48. Wanita menghibahkan gilirannya kepada madunya [1962-1964]
    49. Berlaku adil dalam pembagian (kepada hak isteri) [1965-1966]
    50. Baik dalam bermuamalah [1967-1972]
    51. Memukul wanita [1973-1976]
    52. Wanita penyambung rambut dan wanita pembuat tato [1977-1979]
    53. Kapan waktu dianjurkannya hidup serumah dengan wanita [1980-1981]
    54. Seorang laki-laki masuk menemui isterinya (setubuh) sebelum memberikan sesuatu pun [1982-1982]
    55. Sesuatu yang di dalamnya terdapat keberkahan atau kesialan [1983-1985]
    56. Cemburu [1986-1989]
    57. Wanita yang menghibahkan dirinya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [1990-1991]
    58. Seorang laki-laki yang meragukan status anaknya [1992-1993]
    59. Anak itu hak pemilik kasur, dan bagi pezina adalah hukuman rajam [1994-1997]
    60. Sepasang suami isteri, salah seorang dari keduanya telah masuk Islam sebelum yang lain [1998-2000]
    61. Al Ghail (mensetubuhi isteri saat masih dalam masa-masa menyusui anak) [2001-2002]
    62. Wanita yang menyakiti suaminya [2003-2004]
    63. Sesuatu yang haram tidak mengharamkan sesuatu yang halal [2005-2005]
  11. Kitab Thalak
    1. Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami [2006-2008]
    2. Talak sunah [2009-2012]
    3. Wanita hamil ditalak [2013-2013]
    4. Barangsiapa manjatuhkan talak tiga dalam satu kali kesempatan [2014-2014]
    5. Rij'ah (talak yang masih memungkinkan untuk ruju') [2015-2015]
    6. Wanita yang ditalak dalam kondisi hamil, jika melahirkan maka ia menjadi bain (tidak bisa diruju') [2016-2016]
    7. Wanita hamil yang ditinggal mati suaminya, jika melahirkan maka ia telah halal untul dinikahi [2017-2020]
    8. Dimana wanita yang ditinggal mati suaminya menghabiskan masa iddah [2021-2021]
    9. Apakah wanita yang sedang iddah boleh keluar [2022-2024]
    10. Apakah wanita yang ditalak tiga berhak mendapatkan nafkah dan tempat tinggal [2025-2026]
    11. Memberi hadiah kepada wanita yang dicerai [2027-2027]
    12. Laki-laki mengingkari adanya talak [2028-2028]
    13. Barangsiapa menjatuhkan talak, atau nikah, atau ruju' dengan main-main [2029-2029]
    14. Mentalak dalam hati dan tidak mengucapkannya [2030-2030]
    15. Talaknya orang yang kurang akal, anak kecil dan orang tidur [2031-2032]
    16. Talak orang yang dipaksa atau lupa [2033-2036]
    17. Tidak ada talak sebelum adanya pernikahan [2037-2039]
    18. Ucapan yang bisa menjatuhkan talak [2040-2040]
    19. Talak tiga kali sekaligus [2041-2041]
    20. Laki-laki memberi pilihan kepada isterinya [2042-2043]
    21. Dimakruhkannya wanita mengajukan gugatan cerai [2044-2045]
    22. Wanita yang dikhulu' (dicerai karena meminta) boleh mengambil apa yang pernah diberikan suami kepadanya [2046-2047]
    23. Iddah wanita yang di khulu' [2048-2048]
    24. Ila' (saling laknat dengan sumpah) [2049-2051]
    25. Zhihar [2052-2053]
    26. Orang yang melakukan zhihar melakukan persetubuhan sebelum membayar kafarah zhiharnya [2054-2055]
    27. Li'an [2056-2061]
    28. Haram [2062-2063]
    29. Memberi pilihan kepada budak wanita (jika dibebaskan) [2064-2068]
    30. Talaknya budak wanita dan masa iddahnya [2069-2071]
    31. Talaknya seorang budak [2072-2072]
    32. Barangsiapa menjatuhkan talak kepada budak dengan dua kali talak, kemudian membelinya [2073-2073]
    33. Iddah ummul Walad [2074-2074]
    34. Makhruhnya berhias bagi wanita yang ditinggal mati suaminya [2075-2075]
    35. Apakah seorang wanita boleh meninggalkan berhias untuk selain suaminya [2076-2078]
    36. Seorang laki-laki diperintahkan oleh bapaknya untuk mencerikan isterinya [2079-2080]
  12. Kitab Kafarah
    1. Sumpah yang biasa digunakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk bersumpah [2081-2084]
    2. Larangan untuk bersumpah dengan selain Allah [2085-2088]
    3. Barangsiapa bersumpah dengan selain millah Ibrahim [2089-2091]
    4. Barangsiapa bersumpah dengan nama Allah untuk mengharap ridlanya, hendaklah ia meridlainya [2092-2093]
    5. Sumpah itu adalah dosa dan penyesalan [2094-2094]
    6. Pengecualian dalam sumpah [2095-2097]
    7. Barangsiapa bersumpah atas sesuatu, kemudian ia melihat hal lain yang lebih baik darinya, [2098-2100]
    8. Barangsiapa mengucapkan (sumpah) maka kafarahnya adalah dengan meninggalkannya [2101-2102]
    9. Berapa orang yang harus diberi makan sebagai kafarah sumpah [2103-2103]
    10. Dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu [2104-2104]
    11. Larangan untuk meneruskan sumpahnya (yang melanggar hukum agama) dan tidak membayar kafar sumpahnya [2105-2105]
    12. Melaksanakan sumpah [2106-2107]
    13. Larangan mengatakan 'Atas kehendak Allah dan kehendakmu' [2108-2109]
    14. Menyembunyikan sumpah [2110-2112]
    15. Larangan untuk telah melakukan nadzar [2113-2114]
    16. Nadzar dalam maksiat [2115-2117]
    17. Barangsiapa melakukan nadzar dan tidak menyebutkan nadzarnya [2118-2119]
    18. Menepati nadzar [2120-2122]
    19. Barangsiapa meninggal dengan membawa tanggungan nadzar [2123-2124]
    20. Barangsiapa bernadzar untuk naik haji dengan jalan kaki [2125-2126]
    21. Barangsiapa yang nadzarnya bercampur antara ketaan dan kemaksiatan [2127-2127]
  13. Kitab Perdagangan
    1. Dorongan untuk berusaha [2128-2132]
    2. Seimbang dalam mencari penghidupan dunia [2133-2135]
    3. Berhati-hati dalam dagang [2136-2137]
    4. Jika seorang laki-laki dibukan pintu rizki dari satu sisi (pintu) hendaklah ia melaziminya [2138-2139]
    5. Usaha produktif [2140-2143]
    6. Penimbun dan importir [2144-2146]
    7. Upah tukang ruqyah [2147-2147]
    8. Upah mengajarkan Al-Qur'an [2148-2149]
    9. Larangan mengambil harga anjing, upah pelacur dan dukun [2150-2152]
    10. Usahan bekam [2153-2157]
    11. Sesuatu yang tidak halal untuk dijual [2158-2159]
    12. Larangan untuk melakukan munabadzah dan mulamasah [2160-2161]
    13. Seorang laki-laki tidak boleh menjual atas penjualan saudaranya, dan tidak boleh menawar atas tawaran saudaranya [2162-2163]
    14. Larangan untuk melakukan najsy [2164-2165]
    15. Orang kota dilarang menjual kepada orang dusun [2166-2168]
    16. Larangan untuk mencegat kafilah dagang di luar pasar (untuk mendapat harga murah) [2169-2171]
    17. Jual beli itu dengan khiyar (kedua belah pihak punyak hak pilih), selama belum berpisah [2172-2174]
    18. Jual beli khiyar (bebas pilih) [2175-2176]
    19. Penjual dan pembeli berselisih [2177-2177]
    20. Larangan menjual sesuatu yang bukan milikmu, dan dari mendapat keuntungan dengan tanpa jaminan [2178-2180]
    21. Barangsiapa menjual kepada dua orang, maka diberikan kepada pihak yang lebih awal [2181-2182]
    22. Jual beli urban [2183-2184]
    23. Larangan jual beli al Hashah dan jual beliau gharar [2185-2186]
    24. Larangan membeli janin yang ada dalam perut, susu dalam kantung dan apa yang ada dalam air [2187-2188]
    25. Jual beli muzabadah [2189-2189]
    26. Iqalah (pematalan dalam jual beli) [2190-2190]
    27. Membenci penetapan harga [2191-2192]
    28. Longgar dalam jual beli [2193-2194]
    29. Bonus [2195-2197]
    30. Makhruhnya sumpah dalam jual beli [2198-2200]
    31. Tentang orang yang menjual pohon kurma yang hampir panen, atau budak yang memiliki harta [2201-2204]
    32. Larangan menjual buah kurma sebelum nampak layak konsumsi [2205-2208]
    33. Menjual buah yang telah bertahun-tahun dan kadaluarsa [2209-2210]
    34. Jujur dalam timbangan [2211-2213]
    35. Hati-hati dalam takaran dan timbangan [2214-2214]
    36. Larangan untuk belaku khianat [2215-2216]
    37. Larangan menjual makanan sebelum ada dalam genggaman tangan [2217-2219]
    38. Jual beli Mujazafah (taksiran) [2220-2221]
    39. Keberkahan yang diharapkan dari penimbangan barang (makanan) [2222-2223]
    40. Pasar dan masuk ke dalamnya [2224-2226]
    41. Keherkahan yang diharap dari berpagi-pagi [2227-2229]
    42. Jual beli musharrah [2230-2232]
    43. Manfaat itu berbanding lurus dengan jaminan yang diberikan [2233-2234]
    44. Garansi pembebasan budak [2235-2236]
    45. Barangsiapa menjual barang cacat hendaklah memberi penjelasan [2237-2238]
    46. Larangan memisahkan antara tawanan (anak-anak dari ibunya) [2239-2241]
    47. Pembelian budak [2242-2243]
    48. sharf dan perkara yang tidak di perbolehkan melebihkannya secara kontan [2244-2247]
    49. Barangsiapa mengatakan 'Tidak ada riba kecuali dengan nasiah (tempo)' [2248-2249]
    50. Jual beli emas dengan perak [2250-2252]
    51. Menukar emas dengan perak dan perak dengan emas [2253-2253]
    52. larangan memecah dirham dan dinar [2254-2254]
    53. Jual beli ruthab (kurma segar) dengan tamar (kurma kering) [2255-2255]
    54. Muzabanah dan muhaqalah [2256-2258]
    55. Jual beli al araya dengan cara mentaksirnya dengan kurma kering [2259-2260]
    56. Jual beli hewan dengan hewan secara nasiah (tempo) [2261-2262]
    57. Jual beli hewan dengan hewan dengan ukuran berbeda secara tunai [2263-2263]
    58. Teguran keras dalam riba [2264-2270]
    59. Jual beli salaf dengan takaran, timbangan dan waktu yang telah ditentukan [2271-2273]
    60. Barangsiapa melakukan jual beli salam pada sesuatu, maka janganlah ia memindahkannya kepada yang lain [2274-2274]
    61. Jual beli salam pada kurma yang belum berbuah [2275-2275]
    62. Jual beli salam pada hewan [2276-2277]
    63. Persekutuan dan bagi hasil [2278-2280]
    64. (Hak) lelaki atas anak dan hartanya [2281-2283]
    65. (Hak) wanita atas harta suaminya [2284-2286]
    66. Pemberian dan sedekah budak [2287-2288]
    67. Barangsiapa melewati ternak atau kebun, apakah ia boleh mengambil (manfaat darinya) [2289-2292]
    68. Larangan untuk mengambil darinya kecuali dengan izin pemiliknya [2293-2294]
    69. Mengambil ternak [2295-2298]
  14. Kitab Hukum-Hukum
    1. Perihal hakim [2299-2301]
    2. Terguran untuk berlaku zhalim dan korup [2302-2304]
    3. Hakim melakukan ijtihad, lalu menemukan kebenaran [2305-2306]
    4. Hakim tidak boleh menghukumi dalam keadaan marah [2307-2307]
    5. Jabatan hakim tidak bisa menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal [2308-2309]
    6. Barangsiapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya dan bersikukuh di dalamnya [2310-2311]
    7. Bukti wajib diberikan oleh penuduh, dan sumpah bagi yang tertuduh [2312-2313]
    8. Barangsiapa bersumpah atas kedustaan untuk mendapatkan harta orang lain [2314-2315]
    9. Sumpah; saat terampasnya hak [2316-2317]
    10. Sesuatu yang digunakan oleh ahli kitab untuk bersumpah [2318-2319]
    11. Dua orang lelaki saling mengaku atas kepemilikan barang, padahal keduanya tidak memiliki bukti [2320-2321]
    12. Seorang laki-laki barangnya dicuri, kemudian lelaki tersebut mendapati barangnya ada pada seseorang yang menjual barang tersebut kepadanya [2322-2322]
    13. Hukum sesuatu yang dirusak oleh hewan ternak [2323-2323]
    14. Hukum bagi orang yang memecahkan sesuatu [2324-2325]
    15. Laki-laki menyandarkan kayu pada dinding tetangga [2326-2328]
    16. Jika orang-orang berselisih tentang batas jalan [2329-2330]
    17. Seseorang yang membangun (bangunan) di lokasi miliknya, namun mengganggu hak tetangganya [2331-2333]
    18. Dua orang lelaki saling mengaklaim atas sebuah gubuk [2334-2334]
    19. Barangsiapa menyaratkan adanya kata pasti (tidak ada pembatalan) [2335-2335]
    20. Memutuskan dengan undian [2336-2339]
    21. al Qafah (ahli nasab) [2340-2341]
    22. Memberikan hak anak untuk memilih antara dua orang tua [2342-2343]
    23. Damai [2344-2344]
    24. Menghalangi (dari transaksi) orang yang membinasakan hartanya (karena tidak punya kelayakan) [2345-2346]
    25. Pelaku bisnis bangkrut, sisa barang untuk pemilik saham [2347-2348]
    26. Barangsiapa mendapati barang miliknya pada pelaku bisnis yang bangkrut [2349-2352]
    27. Larangan untuk memberikan kesaksian kepada pihak yang tidak memintanya [2353-2354]
    28. Seseorang tidak sadar jika dirinya mempunyai persaksian [2355-2355]
    29. Saksi dalam masalah hutang piutang [2356-2356]
    30. Orang yang tidak layak jadi saksi [2357-2358]
    31. Memutuskan hukum dengan adanya saksi dan sumpah [2359-2362]
    32. Kesaksian palsu [2363-2364]
    33. Kesaksian sebagian ahli kitab atas sebagian yang lain [2365-2365]
    34. Seorang lelaki memberikan pemberian kepada anak tanpa imbalan [2366-2367]
    35. Seseorang memberikan sesuatu kepada anak kemudian memintanya kembali [2368-2369]
    36. Umra (hibah hunian) [2370-2372]
    37. Ruqba (hibah hunian) [2373-2374]
    38. Mengambil kembali pemberian [2375-2377]
    39. Barangsiapa memberikan suatu hibah kemudian mengharap pahala kebaikannya [2378-2378]
    40. Pemberian seorang wanita tanpa izin dari suaminya [2379-2380]
    41. Mengambil kembali pemberian sedekahnya [2381-2382]
    42. Seseorang mendapati barang yang disedekahkannya dijual, apakah ia boleh membelinya kembali [2383-2384]
    43. Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu kemudian mewariskannya [2385-2386]
    44. Wakaf [2387-2388]
    45. Peminjaman [2389-2391]
    46. Titipan [2392-2392]
    47. Orang jujur jika melakukan bisnis akan beruntung [2393-2393]
    48. Hiwalah (pemindahan hutang) [2394-2395]
    49. Kafalah (penjaminan) [2396-2398]
    50. Berhutang dan berniat membayarnya [2399-2400]
    51. Berhutang dan berniat untuk tidak membayarnya [2401-2402]
    52. Teguran keras dalam masalah hutang [2403-2405]
    53. Barangsiapa meninggakan hutang atau tanggungan (keluarga) maka itu bagi Allah dan rasul-Nya [2406-2407]
    54. Memberi perpanjangan waktu kepada orang kesusahan [2408-2411]
    55. Minta hak pembayaran dengan baik [2412-2413]
    56. Memberi pelunasan dengan baik [2414-2415]
    57. Pemilik saham mempunyai wewenang [2416-2417]
    58. Hak penahanan karena hutang [2418-2420]
    59. Memberi pinjaman [2421-2423]
    60. Melunasi hutang mayit [2424-2425]
    61. Tiga tipe manusia yang Allah akan melunasi hutang mereka [2426-2426]
    62. Penggadaian [2427-2430]
    63. Gadai hewan, dikendarai dan diperah susunya [2431-2431]
    64. Barang gadai akan menjadi milik penerima gadai jika tidak ada pelunasan [2432-2432]
    65. Balasan bagi penyewa [2433-2434]
    66. Pemberian upah pekerja dengan memberikan makan, [2435-2436]
    67. Lelaki menyiram (tanaman) dengan upah satu kurma setiap satu ember, [2437-2439]
    68. Bagi hasil pertanian dengan sepertiga dan seperempat bagian [2440-2443]
    69. Menyewakan lahan pertanian [2444-2446]
    70. Keringanan untuk menyewakan lahan pertanian kosong dengan emas dan perak [2447-2449]
    71. Penyewaan lahan dengan bagi hasil yang dilarang [2450-2452]
    72. Keringanan untuk melakukan bagi hasil dengan sepertiga atau seperempat [2453-2455]
    73. Penyewaan lahan pertanian dengan imbalan makanan [2456-2456]
    74. Menanami lahan orang lain tanpa izin [2457-2457]
    75. Menyewakan penggarapan pohon kurma dan anggur [2458-2460]
    76. Mengawinkan pohon kurma [2461-2462]
    77. Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal [2463-2465]
    78. Pembagian dalam penggunaan mata air (untuk pengairan) [2466-2466]
    79. Larangan menjual air [2467-2468]
    80. Larangan menjual kelebihan air untuk mencegah tumbuhnya rerumputan [2469-2470]
    81. Minum dengan bejana, dan kadar bolehnya menahan air (dalam pengairan) [2471-2474]
    82. Pembagian jatah air [2475-2476]
    83. Batas sumur [2477-2478]
    84. Batas pohon [2479-2480]
    85. Menjual hunian namun tidak menentukan harganya [2481-2482]
    86. Barangsiapa menjual barang berserikat hendaklah memberitahu sekutunya [2483-2484]
    87. Syuf'ah untuk tetangga [2485-2487]
    88. Jika batas sudah jelas maka tidak ada lagi syuf'ah [2488-2490]
    89. Meminta hak syuf'ah [2491-2492]
    90. Unta, sapi dan kambing yang tersesat [2493-2495]
    91. Barang temuan [2496-2498]
    92. Menemukan sesuatu yang dikeluarkan oleh tikus (dari lubangnya) [2499-2499]
    93. Barangsiapa menemukan harta karun [2500-2502]
    94. Mudabbar (budak yang bebas setelah tuannya meninggal) [2503-2505]
    95. Ummul Walad (budak yang melahirkan anak dari tuannya) [2506-2508]
    96. al Mukatib (budak yang membebaskan diri dengan tebusan) [2509-2512]
    97. Pembebasan [2513-2514]
    98. Barangsiapa yang budaknya adalah dari kalangan mahramnya sendiri, maka budak tersebut menjadi merdeka [2515-2516]
    99. Barangsiapa membebaskan budak dengan mensyaratkan tetap melayaninya [2517-2517]
    100. Barangsiapa membebaskan bagiannya pada diri seorang budak yang dimilik secara berserikat [2518-2519]
    101. Barangsiapa membebaskan budak yang memiliki harta [2520-2521]
    102. Membebaskan anak zina [2522-2522]
    103. Barangsiapa membebaskan budak yang bersetatus suami isteri, hendaklah dimulai dari suaminya [2523-2523]
  15. Kitab Hudud
    1. Darah seorang muslim tidak halal kecuali dengan tiga hal [2524-2525]
    2. Murtad dari agama [2526-2527]
    3. Penegakkan hukuman hudud [2528-2531]
    4. Yang tidak berlaku baginya hukuman hudud [2532-2533]
    5. Menutupu (aib) seorang mukmin dan menghindari penegakkan hukuman hudud yang meragukan [2534-2536]
    6. Pengampunan dalam hukum hudud [2537-2538]
    7. Had bagi pezina [2539-2540]
    8. Barangsiapa mensetubuhi budak isterinya [2541-2542]
    9. Hukum rajam [2543-2545]
    10. Merajam yahudi laki-laki dan perempuan [2546-2548]
    11. Orang yang menampakkan perbuatan keji [2549-2550]
    12. Orang yang melakukan perbuatan kaum Luth [2551-2553]
    13. Orang yang mensetubuhi mahram dan orang yang mensetubuhi binatang [2554-2554]
    14. Penegakkan hukuman hudud atas budak wanita [2555-2556]
    15. Hukuman bagi penuduh (zina tanpa bukti) [2557-2558]
    16. Hukuman peminum khamer [2559-2561]
    17. Barangsiapa mengkonsumsi khamer terus menerus [2562-2563]
    18. Orang tuan dan orang sakit tetap wajib mendapatkan hukuman had [2564-2564]
    19. Barangsiapa menghunuskan pedangnya [2565-2567]
    20. Barangsiapa memerangi dan membuat kerusakan di muka bumi [2568-2569]
    21. Barangsiapa terbunuh karena membela hartanya adalah syahid [2570-2572]
    22. Hukuman had bagi pencuri [2573-2576]
    23. Menggantungkan tangan ke leher [2577-2577]
    24. Maling yang mengaku [2578-2578]
    25. Budak yang mencuri [2579-2580]
    26. Pengkhianat, perampas dan pencopet [2581-2582]
    27. Pencuri buah dan calon buahnya tidak dipotong tangannya [2583-2584]
    28. Barangsiapa mencuri dari tempat penyimpanan [2585-2586]
    29. Menginterogasi pencuri [2587-2587]
    30. Orang yang dalam tekanan [2588-2588]
    31. Larangan untuk melaksanakan hukuman had di masjid [2589-2590]
    32. Hukuman ta'zir [2591-2592]
    33. Hukuman had adalah bentuk dari kafarah [2593-2594]
    34. Seorang lelaki mendapati isterinya bersama laki-laki lain [2595-2596]
    35. Barangsiapa menikahi mantan isteri bapaknya [2597-2598]
    36. Barangsiapa mengklaim orang lain sebagai bapaknya, atau budak mengklain orang lain sebagai tuannya [2599-2601]
    37. Barangsiapa mengasingkan seseorang dari kelompok sukunya [2602-2602]
    38. Laki-laki seperti wanita [2603-2604]
  16. Kitab Diyat
    1. Teguran keras dari membunuh seorang muslim dengan zhalim [2605-2610]
    2. Apakah ada pintu taubat orang yang membunuh seorang mukmin [2611-2612]
    3. Pihak terbunuh mempunyai tiga pilihan, [2613-2614]
    4. Barangsiapa membunuh dengan sengaja, lalu mereka rela dengan tebusan [2615-2616]
    5. Diat pembunuhan semi sengaja [2617-2618]
    6. Diat pembunuhan karena kesalahan [2619-2622]
    7. Diat ditanggung oleh 'Aqilah (kerabat), jika tidak ada maka baitul mal [2623-2624]
    8. Barangsiapa menghalangi antara wali korban dengan qishash atau diat [2625-2625]
    9. Yang tidak ada qishash di dalamnya [2626-2627]
    10. Orang yang melukai diqishash sebagai tebusan [2628-2628]
    11. Diat bagi janin [2629-2631]
    12. Diat (tebusan) bisa diwariskan [2632-2633]
    13. Diat orang kafir [2634-2634]
    14. Pembunuh tidak mewarisi [2635-2636]
    15. Tebusan yang harus dibayar wanita ditanggung oleh kerabatnya, sementara warisannya untuk sang anak [2637-2638]
    16. Qishash pada gigi [2639-2639]
    17. Diat gigi [2640-2641]
    18. Diat jari jemari [2642-2644]
    19. Luka yang menampakkan luka bagian dalam [2645-2645]
    20. Barangsiapa mengigit orang lain, lalu orang tersebut menarik tangannya hingga giginya tanggal [2646-2647]
    21. Muslim tidak dibunuh karena membunuh orang kafir [2648-2650]
    22. Bapak tidak dibunuh karena membunuh anak [2651-2652]
    23. Apakah orang merdekan dibunuh karena membunuh budak [2653-2654]
    24. Pembunuh dibunuh sebagaimana (cara) ia membunuh [2655-2656]
    25. Tidak ada qishash kecuali dengan pedang [2657-2658]
    26. Seseorang tidak boleh berlaku kriminil kepada orang lain [2659-2662]
    27. al Jubbar (tidak ada jaminan kerusakan) [2663-2666]
    28. al Qusamah (penyumpahan) [2667-2668]
    29. Barangsiapa menyayat budaknya, maka budak tersebut menjadi bebas [2669-2670]
    30. Kematian yang paling terhormat adalah orang beriman [2671-2672]
    31. Kaum muslimin darah mereka sama [2673-2675]
    32. Barangsiapa membunuh seorang yang terikat dengan perjanjian [2676-2677]
    33. Barangsiapa memberi jaminan keamanan kepada seseorang, maka membunuhnya adalah [2678-2679]
    34. Memaafkan pembunuh [2680-2681]
    35. Memaafkan dari menuntut qishash [2682-2683]
    36. Wanita hamil tetap wajib menerima qishash [2684-2684]
  17. Kitab Wasiat
    1. Apakah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berwasiat [2685-2689]
    2. Anjuran untuk berwasiat [2690-2693]
    3. Zhalim dalam berwasiat [2694-2696]
    4. Larangan untuk berlaku pelit saat hidup dan boros saat datang kematian [2697-2698]
    5. Berwasiat dengan sepertiga [2699-2702]
    6. Tidak ada wasiat bagi penerima harta waris [2703-2705]
    7. Pelunasan hutang sebelum berwasiat [2706-2706]
    8. Barangsiapa meninggal dan belum berwasiat, apakah boleh bersedekah untuknya [2707-2708]
    9. Firman Allah "Barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut" [2709-2709]
  18. Kitab Waris
    1. Anjuran untuk mengajarkan ilmu waris [2710-2710]
    2. Pembagian warisan yang telah ditetapkan [2711-2712]
    3. Bagian kakek [2713-2713]
    4. Bagian nenek dari harta waris [2714-2715]
    5. al Kalalah (mayit yang tidak punya anak dan orang tua) [2716-2718]
    6. Warisan orang Islam dari orang musyrik [2719-2721]
    7. Harta peninggalan budak [2722-2724]
    8. Harta peninggalan pembunuh [2725-2726]
    9. Kerabat (punya hubungan darah) [2727-2728]
    10. Warisan untuk ashabah [2729-2730]
    11. Orang yang tidak memiliki ahli waris [2731-2731]
    12. Wanita mengumpulkan tiga harta waris [2732-2732]
    13. Barangsiapa mengingkari anaknya [2733-2734]
    14. Pengakuan anak [2735-2736]
    15. Larangan dari jual beli perwalian (budak) dan menghibahkannya [2737-2738]
    16. Pembagian harta waris [2739-2739]
    17. Jika bayi telah menjerit saat dilahirkan, maka ia berhak mendapatkan harta waris [2740-2741]
    18. Seorang laki-laki masuk Islam (karena usaha) tangan seseorang [2742-2742]
  19. Kitab Jihad
    1. Keutamaan jihad di jalan Allah [2743-2744]
    2. Keutamaan berangkat di pagi dan sore hari di jalan Allah [2745-2747]
    3. Barangsiapa menyiapkan bekal seorang mujahid [2748-2749]
    4. Keutamaan sedekah di jalan Allah [2750-2751]
    5. Teguran keras dari meninggalkan jihad di jalan Allah [2752-2753]
    6. Orang yang terhalang dari jihad karena udzur [2754-2755]
    7. Keutamaan ribath di jalan Allah [2756-2758]
    8. Keutamaan berjaga-jaga dan bertakbir di jalan Allah [2759-2761]
    9. Keluar untuk jihad di jalan Allah [2762-2765]
    10. Keutamaan jihad di lautan [2766-2768]
    11. Tentang Ad Dailam dan keutamaan Qazwin [2769-2770]
    12. Seorang laki-laki berperang sementara dirinya memiliki dua orang tua [2771-2772]
    13. Niat dalam perang [2773-2775]
    14. Menambatkan kuda di jalan Allah [2776-2781]
    15. Perang di jalan Allah [2782-2787]
    16. Keutamaan syahid di jalan Allah [2788-2792]
    17. Sesuatu yang di dalamnya terdapat kesyahidan [2793-2794]
    18. Peralatan perang [2795-2800]
    19. Melempar di jalan Allah [2801-2805]
    20. Bendera dan umbul-umbul [2806-2808]
    21. Mengenakan suteran dan dibaj saat perang [2809-2810]
    22. Mengenakan imamah saat perang [2811-2812]
    23. Jual beli saat perang [2813-2813]
    24. Menyiapkan perlengkapan perang tentara [2814-2816]
    25. Ekspedisi [2817-2819]
    26. Makan dalam bejana kaum musyrikin [2820-2821]
    27. Minta bantuan kepada orang-orang musyrik [2822-2822]
    28. Tipu daya dalam perang [2823-2824]
    29. Perang tanding dan salb (harta yang menempel pada tubuh musuhnya) [2825-2828]
    30. Menyerbu dengan tiba-tiba, membunuh wanita dan anak-anak [2829-2832]
    31. Membunuh negeri musuh [2833-2835]
    32. Menebus tawanan [2836-2836]
    33. Sesuatu yang disembunyikan musuh, kemudian diketahui oleh kaum muslimin [2837-2837]
    34. Ghulul (mencuri ghanimah sebelum dibagi) [2838-2840]
    35. Nafl (tambahan harta di luar seperlima) [2841-2844]
    36. Pembagian harta ghanimah [2845-2845]
    37. Budak dan kaum wanita menyertai kaum muslimin (dalam perang0 [2846-2847]
    38. Wasiat imam [2848-2849]
    39. Taat kepada imam [2850-2853]
    40. Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah [2854-2856]
    41. Baiat [2857-2860]
    42. Memenuhi isi baiat [2861-2864]
    43. Baiatnya kaum wanita [2865-2866]
    44. Perlombaan dan Taruhan [2867-2869]
    45. Larangan untuk membawa Al-Qur'an saat safar ke wilayah musuh [2870-2871]
    46. Pembagian seperlima [2872-2872]
  20. Kitab Manasik
    1. Keluar untuk haji [2873-2874]
    2. Kewajiban haji [2875-2877]
    3. Keutamaan haji dan umrah [2878-2880]
    4. Haji di atas kendaraan [2881-2882]
    5. Keutamaan doa orang yang melaksanakan ibadah haji [2883-2886]
    6. Sesuatu yang menjadikan haji menjadi wajib [2887-2888]
    7. Wanita melaksanakan haji tidak bersama walinya [2889-2891]
    8. Haji adalah jihadnya seorang wanita [2892-2893]
    9. Menghajikan mayit [2894-2896]
    10. Menghajikan orang yang masih hidup jika sudah tidak sanggup [2897-2900]
    11. Hajinya anak kecil [2901-2901]
    12. Nifas dan haid mengucapkan talbiyah untuk haji [2902-2904]
    13. Tempat-tempat miqat bagi yang belum ditentukan miqatnya [2905-2906]
    14. Ihram [2907-2908]
    15. Talbiyah [2909-2912]
    16. Mengeraskan suara saat ta;biyah [2913-2915]
    17. Tempat berteduh bagi orang yang ihram [2916-2916]
    18. Mengenakan wewangian saat ihram [2917-2919]
    19. Pakaian yang dikenakan oleh orang yang ihram [2920-2921]
    20. Celana panjang dan khuff bagi orang yang ihram, jika tidak mendapatkan kain sarung dan sandal [2922-2923]
    21. Berhati-hati dalam melaksanakan ihram [2924-2924]
    22. Orang yang melaksanakan ihram membasuh kepala [2925-2925]
    23. Wanita yang melakukan ihram menutupkan kain ke wajahnya [2926-2926]
    24. Syarat dalam haji [2927-2929]
    25. Masuk ke wilayah haram [2930-2930]
    26. Masuk ke Makkah [2931-2933]
    27. Mengusap hajat aswad [2934-2937]
    28. Mengusap rukun Yamani dengan tongkat [2938-2940]
    29. Lari-lari kecil di sekeliling Ka'bah [2941-2944]
    30. al Idlthiba' (mengaitkan kain dari bawah ketiak sebelah kanan hingga pundak sebelah kiri) [2945-2945]
    31. Thawaf (mengelilingi) hajar (aswad) [2946-2946]
    32. Keutamaan thawaf [2947-2948]
    33. Shalat dua rakaat setelah thawaf [2949-2951]
    34. Orang sakit thawaf dengan berkendaraan [2952-2952]
    35. Multazam [2953-2953]
    36. Wanita haid mengqadla semua manasik kecuali thawaf [2954-2954]
    37. Haji ifrad [2955-2958]
    38. Barangsiapa menggabungkan antara haji dan umrah [2959-2962]
    39. Thawaf qarin (bagi yang menggabungkan haji dan umrah) [2963-2966]
    40. Melakukan tamattu' dari umrah ke haji [2967-2970]
    41. Pembatalkan haji [2971-2974]
    42. Barangsiapa mengatakan "Pembatalan haji itu khusus bagi mereka" [2975-2976]
    43. Sa'I antar Shafa dan Marwa [2977-2979]
    44. Umrah [2980-2981]
    45. umrah di bulan ramadan [2982-2986]
    46. Umrah di bulan dzul hijjah [2987-2988]
    47. Umrah di bulan rajab [2989-2989]
    48. Umrah dari Tan'im [2990-2991]
    49. Orang yang memulai umrahnya dari baitul Maqdis [2992-2993]
    50. Berapa kali Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan Umrah [2994-2994]
    51. keluar menuju Mina [2995-2996]
    52. Singgah di Mina [2997-2998]
    53. Berangkat di pagi hari dari Muna menuju Arafah [2999-2999]
    54. Persinggahan di Arafah [3000-3000]
    55. Tempat wuquf di Arafah [3001-3003]
    56. Berdo'a ketika di Arafah [3004-3005]
    57. Orang yang datang ke Arafah sebelum fajar ketika malam Jam'un (Muzdalifah) [3006-3007]
    58. bergerak dari Arafah [3008-3009]
    59. singgah diantara Arafah dan Muzdalifah bagi orang yang mempunyai hajat [3010-3010]
    60. Menjama' dua shalat di Muzdalifah [3011-3012]
    61. Wukuf di Jam' [3013-3015]
    62. Barangsiapa mendahulukan pergi dari Jam' menuju Mina untuk lempar jumrah [3016-3018]
    63. Kadar kerikil untuk lemparan [3019-3020]
    64. Darimana melempar jumar Aqabah [3021-3022]
    65. Jika melempar jumrah Aqabah maka tidak boleh berhenti di sana [3023-3024]
    66. Melempar Jumrah dengan berkendaraan [3025-3026]
    67. Mengakhirkan melempar jumar karena ada udzur [3027-3028]
    68. Melemparkan untuk anak kecil [3029-3029]
    69. Kapan orang yang haji selesai dari membaca talbiyah [3030-3031]
    70. Apa yang dihalalkan bagi seorang laki-laki yang telah melempar jumrah [3032-3033]
    71. Menggundul (rambut) [3034-3036]
    72. Orang yang mengempalkan kepalanya [3037-3038]
    73. Menyembelih [3039-3039]
    74. Mendahulukan satu manasik sebelum manasik yang lain [3040-3043]
    75. Melempar jumrah di hari-hari tasyriq [3044-3045]
    76. Khutbah pada hari nahr (penyembelihan kurban) [3046-3049]
    77. Menziarahi Ka'bah [3050-3051]
    78. Meminum air zamzam [3052-3053]
    79. Masuk ke dalam Ka'bah [3054-3055]
    80. Bermalam di Makkah pada malam-malam Mina [3056-3057]
    81. Singgah di Muhashab [3058-3060]
    82. Thawaf Wada' [3061-3062]
    83. Wanita haid berangkat lebih dahulu sebelum melakukan thawaf wada' [3063-3064]
    84. Hajinya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [3065-3067]
    85. Al Muhshir (yang terhalang untuk sampai ke haram) [3068-3069]
    86. Tebusan bagi al Muhshir [3070-3071]
    87. Berbekam bagi orang yang ihram [3072-3073]
    88. Minyak yang diperbolehkan bagi orang yang ihram [3074-3074]
    89. Kematian orang yang sedang ihram [3075-3075]
    90. Denda perburuan yang dilakukan oleh orang yang ihram [3076-3077]
    91. Hewan yang boleh dibunuh oleh orang yang sedang ihram [3078-3080]
    92. Hewan yang dilarang untuk diburu oleh seorang muhrim [3081-3082]
    93. Rukhshah dalam persoalan itu jika perburuan itu dilakukan bukan untuk bagi orang yang sedang ihram [3083-3084]
    94. Menandai hewan kurban (unta) [3085-3086]
    95. Menandai kambing [3087-3087]
    96. Membuat tanda luka pada hewan [3088-3089]
    97. Memasang kain pada hewan kurban [3090-3090]
    98. Hewan kurban terdiri dari betina dan jantan [3091-3092]
    99. Hewan digiring dari sebelum miqat [3093-3093]
    100. Mengendarai hewan kurban [3094-3095]
    101. Jika hewan kurban akan mati [3096-3097]
    102. Pahala untuk rumah-rumah yang ada di Makkah [3098-3098]
    103. Keutamaan Makkah [3099-3101]
    104. Keutamaan Madinah [3102-3106]
    105. Harta milik Ka'bah [3107-3107]
    106. Puasa bulan ramadan di Makkah [3108-3108]
    107. Thawaf saat turun hujan [3109-3109]
    108. Haji dengan berjalan kaki [3110-3110]
  21. Kitab Kurban
    1. Hewan kurban Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [3111-3113]
    2. Menyembelih hewan kurban; wajib ataukah tidak [3114-3116]
    3. Pahala menyembeliah hewan kurban [3117-3118]
    4. Hewan kurban yang disukai [3119-3121]
    5. Unta dan sapi cukup untuk berapa orang [3122-3126]
    6. Kambing dan unta cukup untuk berapa orang [3127-3128]
    7. Hewan apa yang layak untuk kurban [3129-3132]
    8. Hewan apa yang tidak boleh untuk kurban [3133-3136]
    9. Barangsiapa membeli hewan kurban yang sehat kemudian sakit saat telah bersamanya [3137-3137]
    10. Barangsiapa berkurban dengan kambing keluarganya [3138-3139]
    11. Barangsiapa ingin berkurban maka janganlah ia mengambil bulu atau kukunya di sepuluh hari menjelang hari kurban [3140-3141]
    12. Larangan menyembelih sebelum shalat [3142-3145]
    13. Barangsiapa menyembelih kurbannya dengan tangannya [3146-3147]
    14. Kulit hewan kurban [3148-3148]
    15. Memakan daging hewan kurban [3149-3149]
    16. Menyimpan daging hewan kurban [3150-3151]
    17. Menyembelih di tempat shalat [3152-3152]
  22. Kitab Sembelihan
    1. Akikah [3153-3157]
    2. Al Fara'ah dan Atirah [3158-3160]
    3. Jika menyembelih maka berlaku baiklah saat melakukannya [3161-3163]
    4. Membaca basmalah saat menyembelih [3164-3165]
    5. Sesuatu yang digunakan untuk menyembelih [3166-3169]
    6. Menguliti (hewan kurban) [3170-3170]
    7. Larangan dari menyembelih hewan yang mempunyai susu [3171-3172]
    8. Sembelihan wanita [3173-3173]
    9. Sembelihan hewan yang kabur [3174-3175]
    10. Larangan untuk memutilasi hewan (masih hidup) [3176-3179]
    11. Larangan untuk memakan hewan jalalah [3180-3180]
    12. Daging kuda [3181-3182]
    13. Daging keledai liar [3183-3187]
    14. Daging bighal [3188-3189]
    15. Sembelihan janin mengikuti sembelihan induknya [3190-3190]
  23. Kitab Buruan
    1. Membunuh anjing, kecuali anjing untuk berburu dan menjaga tanaman [3191-3194]
    2. Larangan untuk memelihara anjing, kecuali anjing untuk berburu, atau menjaga tanaman, atau anjing menjaga hewan ternak [3195-3197]
    3. Hasil buruan anjing [3198-3199]
    4. Hasil buruan anjing milik orang majusi dan anjing yang berwarna hitam pekat [3200-3201]
    5. Hasil buruan dengan anak panah [3202-3203]
    6. Buruan yang menghilang selama satu malam [3204-3204]
    7. Hasil buruan Mi'radl (bagian tumpul pada senjata) [3205-3206]
    8. Sesuatu yang dipotong dari hewan yang masih hidup [3207-3208]
    9. Ikan hiu dan belalang [3209-3213]
    10. Yang tidak boleh untuk dibunuh [3214-3216]
    11. Larangan melempar [3217-3218]
    12. Membunuh cicak [3219-3222]
    13. Memakan setiap binatang yang bertaring [3223-3225]
    14. Serigala dan rubah [3226-3226]
    15. Anjing hutan [3227-3228]
    16. Biawak [3229-3233]
    17. Kelinci [3234-3236]
    18. Buruan laut yang mengapung [3237-3238]
    19. Gagak [3239-3240]
    20. Kucing [3241-3241]
  24. Kitab Makanan
    1. Memberikan makanan [3242-3244]
    2. Satu porsi makanan cukup untuk dua orang [3245-3246]
    3. Seorang mukmin makan dengan satu usus dan kafir makan dengan tujuh usus [3247-3249]
    4. Larangan mencela makanan [3250-3250]
    5. Wudlu setelah makan [3251-3252]
    6. Makan dengan bersabdar [3253-3254]
    7. Membaca basmalah saat makan [3255-3256]
    8. Makan dengan tangan kanan [3257-3259]
    9. Menjilati jari jemari [3260-3261]
    10. Membersihkan piring [3262-3263]
    11. Makan mulai dari yang dekat [3264-3265]
    12. Larangan untuk memakan dari tengah piring [3266-3268]
    13. Jika suapan jatuh [3269-3270]
    14. Kelebihan bubur dibandingkan dengan makanan lain [3271-3272]
    15. Mengusap makanan setelah makan [3273-3273]
    16. Doa setelah makan [3274-3276]
    17. Makan bersama [3277-3278]
    18. Meniup dalam makanan [3279-3279]
    19. Jika pembantu datang dengan membawa makan untuknya, [3280-3282]
    20. Makan di atas meja dan hamparan [3283-3284]
    21. Larangan untuk berlalu dari meja makan sebelum makanan diangkat (selesai) [3285-3286]
    22. Barangsiapa tidur sementara di tangannya ada sisa minyak [3287-3288]
    23. Menawarkan makanan [3289-3290]
    24. Makan di masjid [3291-3291]
    25. Makan sambil berdiri [3292-3292]
    26. Ad Duba` [3293-3295]
    27. Daging [3296-3297]
    28. Sebaik-baik daging [3298-3299]
    29. Daging panggang [3300-3302]
    30. Qadid (daging dendeng) [3303-3304]
    31. Hati dan limpa [3305-3305]
    32. Garam [3306-3306]
    33. Lauk dengan cuka [3307-3309]
    34. Minyak samin [3310-3311]
    35. Susu [3312-3313]
    36. Manisan [3314-3314]
    37. Timun dan ruthab (kurma segar) dicampur jadi satu [3315-3317]
    38. Kurma kering [3318-3319]
    39. Jika diberi buah yang masih muda [3320-3320]
    40. Makan kurma muda dengan kurma kering [3321-3321]
    41. Larangan untuk makan kurma dengan dua butir-dua butir sekaligus [3322-3323]
    42. Memeriksa kurma [3324-3324]
    43. Kurma dengan mentega [3325-3325]
    44. Roti adonan [3326-3328]
    45. Roti empuk [3329-3330]
    46. Falidzaj (makanan sejenis poding) [3331-3331]
    47. Roti yang dicampur dengan minyak samin [3332-3333]
    48. Roti gandum [3334-3335]
    49. Roti gandum [3336-3339]
    50. Sederhana dalam hal makan dan tidak berlebihan [3340-3342]
    51. Berlebihan adalah memakan semua yang diinginkan [3343-3343]
    52. Larangan membuang makanan [3344-3344]
    53. Berlindung dari rasa lapar [3345-3345]
    54. Meninggalkan makan malam [3346-3346]
    55. Bertamu [3347-3349]
    56. Jika tamu melihat kemungkaran hendaknya ia kembali pulang [3350-3351]
    57. Menggabung antara daging dengan minyak samin [3352-3352]
    58. Barangsiapa masak hendaklah memperbanyak kuahnya [3353-3353]
    59. Makan bawang, putih, bawang merah dan bawang bakung [3354-3357]
    60. Makan mentega dan minyak samin [3358-3358]
    61. Makan buah-buahan [3359-3360]
    62. Larangan untuk makan sambil tengkurap [3361-3361]
  25. Kitab Minuman
    1. Khamr adalah pintu dari semua keburukan [3362-3363]
    2. Barangsiapa minum khamer di dunia maka ia tidak akan meminumnya di akhirat [3364-3365]
    3. Pencandu khamer [3366-3367]
    4. Barangsiapa minum khamer maka shalatnya tidak akan diterima [3368-3368]
    5. Sesuatu yang bisa menjadi khamer [3369-3370]
    6. Sepuluh golongan akan terlaknat karena sebab khamer [3371-3372]
    7. Bisnis khamer [3373-3374]
    8. Mereka menamakan khamer bukan dengan namanya [3375-3376]
    9. Setiap yang memabukkan adalah haram [3377-3382]
    10. Sesuatu yang banyaknya memabukkan maka sedikitnya juga memabukkan [3383-3385]
    11. Larangan untuk mencampur perasan yang berbeda [3386-3388]
    12. Sifat nabidz dan meminumnya [3389-3391]
    13. Melarang nabidz adalam bejana-bejana [3392-3395]
    14. Sesuatu yang dikecualikan dari itu [3396-3397]
    15. Nabidz dalam bejana dari tembikar [3398-3400]
    16. Menutup bejana [3401-3403]
    17. Minum dari bejana perak [3404-3406]
    18. Minum dengan tiga tarikan nafas [3407-3408]
    19. Mengikat mulut bejana [3409-3410]
    20. Minum dari mulut bejana [3411-3412]
    21. Minum sambil berdiri [3413-3415]
    22. Jika minum, maka bergilirnya mulai dari sebelah kanan [3416-3417]
    23. Bernafas saat minum (dalam bejana) [3418-3419]
    24. Menium minuman [3420-3421]
    25. Minum dengan katupan (satu) telapak tangan, dan minum langsung dengan mulut [3422-3424]
    26. Yang memberi minum adalah yang terakhir meminumnya [3425-3425]
    27. Minum dalam (tabung) kaca [3426-3426]
  26. Kitab Pengobatan
    1. Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Allah juga menurunkan obatnya [3427-3430]
    2. Orang sakit menginginkan sesuatu [3431-3432]
    3. Penjagaan [3433-3434]
    4. Jangan kalian paksa orang sakit untuk makan [3435-3435]
    5. Talbinah (makanan dari tepung) [3436-3437]
    6. al Habbah as Sauda` (jinten hitam) [3438-3440]
    7. Madu [3441-3443]
    8. Al Kam`ah (sejenis tumbuhan) dan al Ajwah (kurma nabi) [3444-3447]
    9. As Sana (tumbuhan obat) dan As Sanut (madu) [3448-3448]
    10. Shalat adalah obat [3449-3449]
    11. Larangan berobat dengan sesuatu yang buruk (racun) [3450-3451]
    12. Obat diare [3452-3452]
    13. Obat batuk tenggorokan dan larangan untuk memasukkan jari ke dalam tenggorokkan [3453-3453]
    14. Obat encok [3454-3454]
    15. Obat luka [3455-3456]
    16. Barangsiapa melakukan pengobatan padahal dirinya bukan seorang yang ahli dibidangnya [3457-3457]
    17. Obat sakit lambung [3458-3459]
    18. Demam [3460-3461]
    19. Demam itu dari hembusan jahannam, maka dinginkanlah dengan air [3462-3466]
    20. Berbekam [3467-3471]
    21. Tempat berbekam [3472-3476]
    22. Hari apa yang (bagus) untuk melakukan bekam [3477-3479]
    23. Kay (pengobatan dengan besi panas) [3480-3482]
    24. Barangsiapa melakukan pengobatan kay [3483-3485]
    25. Bercelak dengan istmid (semacam tumbuhan) [3486-3488]
    26. Barangsiapa bercelak hendaklah dengan bilangan ganjil [3489-3490]
    27. Larangan untuk berobat dengan khamer [3491-3491]
    28. Minta kesembuhan dengan Al-Qur'an [3492-3492]
    29. Inai [3493-3493]
    30. Kencing unta [3494-3494]
    31. Lalat masuk ke dalam bejana [3495-3496]
    32. Sakit 'Ain [3497-3500]
    33. Barangsiapa minta ruqyah dari penyakit 'Ain [3501-3503]
    34. Ruqyah yang diperbolehkan [3504-3507]
    35. Ruqyah dari sengatan ular dan kalajengking [3508-3510]
    36. Yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam jadikan sebagai (sarana) perlindungan [3511-3516]
    37. Doa yang digunakan untuk meruqyah dari sakit demam [3517-3518]
    38. Meniup saat meruqyah [3519-3520]
    39. Menggantungkan jimat [3521-3522]
    40. Nusyrah [3523-3523]
    41. Membunuh ular yang mempunyai dua garis putih pada punggugnya [3524-3525]
    42. Taajub dengan jiwa optimis dan benci dengan thiyarah (pesimis) [3526-3531]
    43. Sakit lepra [3532-3534]
    44. Sihir [3535-3536]
    45. Rasa takut dan doa yang digunakan untuk meruqyahnya [3537-3539]
  27. Kitab Pakaian
    1. Pakaian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [3540-3546]
    2. Doa yang diucapkan seseorang saat mengenakan pakaian baru [3547-3548]
    3. Pakaian yang tidak boleh dikenakan [3549-3551]
    4. Memakai kain wool [3552-3555]
    5. Kain warna putih [3556-3558]
    6. Barangsiapa memanjangkan kainnya karena sombong [3559-3561]
    7. Dimana letak sarung [3562-3564]
    8. Mengenakan kemeja [3565-3565]
    9. Berapa panjang kemeja [3566-3566]
    10. Berapa ukuran lebar lubang kemeja [3567-3567]
    11. Membuka kancing baju [3568-3568]
    12. Mengenakan celana panjang [3569-3569]
    13. Berapa ukuran panjang ujung kain wanita [3570-3573]
    14. Imamah hitam [3574-3576]
    15. Menyerempangkan imamah antara dua pundak [3577-3577]
    16. Larangan mengenakan kain sutera [3578-3581]
    17. Siapa yang diberi keringanan untuk mengenakan kain sutera [3582-3582]
    18. Rukhshah adanya sulaman sutera pada kain [3583-3584]
    19. Mengenakan sutera dan emas bagi wanita [3585-3588]
    20. Mengenakan warna merah untuk laki-laki [3589-3590]
    21. Larangan mengenakan kain yang dicelup dengan warna kuning bagi laki-laki [3591-3593]
    22. Warna kuning untuk laki-laki [3594-3594]
    23. Pakailah pakaian sesukamu selama bukan sesuatu yang berlebihan atau (tanda) kesombongan [3595-3595]
    24. Barangsiapa mengenakan pakaian mewah [3596-3598]
    25. Mengenakan kulit hewan jika telah disamak [3599-3602]
    26. Barangsiapa mengatakan "Bangkai tidak bisa diambil manfaatnya meskipun dengan disamak (kulitnya)" [3603-3603]
    27. Sifat sandal [3604-3605]
    28. Memakai dan melepas sandal [3606-3606]
    29. Berjalan dengan satu sandal [3607-3607]
    30. Memakai sandal dengan berdiri [3608-3609]
    31. Khuff warna hitam [3610-3610]
    32. Menyemir (rambut) dengan inai [3611-3613]
    33. Menyemir rambut dengan warna hitam [3614-3615]
    34. Menyemir rambut dengan warna kuning [3616-3617]
    35. Orang yang meninggalkan (kebiasaan) menyemir rambut [3618-3620]
    36. Memanjangkan rambut (hingga cuping) dan membuat kepang [3621-3625]
    37. Larangan memperbanyak rambut [3626-3626]
    38. Larangan untuk melakukan qaza' (mencukur sebagian dan menyisakan sebagaian lain) [3627-3628]
    39. Ukiran cincin [3629-3631]
    40. Larangan mengenakan cincin emas [3632-3634]
    41. Orang yang menghadapkan mata cincinnya ke arah telapak tangannya [3635-3636]
    42. Mengenakan cincin pada tangan kanan [3637-3637]
    43. Mengenajan cincian pada ibu jari [3638-3638]
    44. Gambar dalam rumah [3639-3642]
    45. Hambar yang diinjak [3643-3643]
    46. Kain pelapis pelana khimar [3644-3644]
    47. Mengenakan kulit macan [3645-3646]
  28. Kitab Adab
    1. Berbakti kepada kedua orang tua [3647-3653]
    2. Sambunglah jalinan silaturahmi yang dijalin oleh bapakmu [3654-3654]
    3. Berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada anak wanita [3655-3661]
    4. Hak tetangga [3662-3664]
    5. Hak tamu [3665-3667]
    6. Hak anak yatim [3668-3670]
    7. Menyingkirkan sesuatu yang menggu dari jalan [3671-3673]
    8. Kelebihan mensedekahkan air [3674-3676]
    9. Santun [3677-3679]
    10. Berlaku baik kepada budak [3680-3681]
    11. Menyebarkan salam [3682-3684]
    12. Menjawab salam [3685-3686]
    13. Menjawab salam ahli dzimmah [3687-3689]
    14. Menjawab salam anak kecil dan kaum perempuan [3690-3691]
    15. Berjabat tangan [3692-3693]
    16. Mencium tangan orang lain [3694-3695]
    17. Minta izin [3696-3699]
    18. Jika dikatakan kepada seseorang 'Bagaimana keadaanmu pagi ini' [3700-3701]
    19. Jika kalian didatangi oleh seorang tokoh maka muliakanlah [3702-3702]
    20. Menjawab bersin [3703-3705]
    21. Memuliakan teman [3706-3706]
    22. Barangsiapa kembali ke tempat duduknya semula maka ia lebih berhak [3707-3707]
    23. Pemberian maaf (udzur) [3708-3708]
    24. Senda gurau [3709-3710]
    25. Mencabut uban [3711-3711]
    26. Duduk di antara tempat teduh dan sorotan terik matahari [3712-3712]
    27. Larangan untuk tengkurap [3713-3715]
    28. Belajar bintang (ramal) [3716-3716]
    29. Larangan mencela angin [3717-3717]
    30. Nama-nama yang disukai [3718-3718]
    31. Nama-nama yang dibenci [3719-3721]
    32. Mengubah nama [3722-3724]
    33. Menggabung antara nama Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan julukannya [3725-3727]
    34. Seorang laki-laki diberi julukan sebelum mempunyai anak [3728-3730]
    35. Gelar [3731-3731]
    36. Pujian [3732-3734]
    37. Orang yang dimintai nasihat hendaknya orang yang dapat dipercaya [3735-3737]
    38. Masuk tempat pemandian umum [3738-3740]
    39. Menggunting dengan pisau [3741-3742]
    40. Bercerita [3743-3744]
    41. Syair [3745-3748]
    42. Syair yang tidak diperbolehkan [3749-3751]
    43. Main catur [3752-3753]
    44. Main (judi) dengan burung merpati [3754-3757]
    45. Dibencinya kesendirian [3758-3758]
    46. Mematikan api saat tidur [3759-3761]
    47. Larangan untuk singgah (membuat tenda) di jalan [3762-3762]
    48. Tiga orang mengendarai satu hewan tunggangan [3763-3763]
    49. Menjatuhkan kitab ke tanah (mempermudah bahasa tulisan) [3764-3764]
    50. Janganlah dua orang saling berbisik tanpa yang ketiga [3765-3766]
    51. Barangsiapa mempunyai panah hendaklah ia pegang mata panahnya [3767-3768]
    52. Pahala Al-Qur'an [3769-3779]
    53. Keutamaan dzikir [3780-3783]
    54. Keutamaan "Laa Ilaaha Illallahu" [3784-3789]
    55. Keutamaan orang-orang yang membaca tahmid [3790-3795]
    56. Keutamaan tasbih [3796-3803]
    57. Istighfar [3804-3810]
    58. Keutamaan beramal [3811-3813]
    59. Tentang bacaan "Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah" [3814-3816]
  29. Kitab Do'a
    1. Keutamaan doa [3817-3819]
    2. Doa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam [3820-3827]
    3. Sesuatu yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berlindung darinya [3828-3834]
    4. Doa pamungkas [3835-3837]
    5. Doa untuk minta maaf dan kesehatan [3838-3841]
    6. Jika salah seorang dari kalian berdoa hendaklah memulai dari diri sendiri [3842-3842]
    7. Salah seorang dari kalian akan diijabahi selama tidak tergesa-gesa [3843-3843]
    8. Janganlah seseorang berdoa "Ya Allah, ampuniah aku jika engkau mau" [3844-3844]
    9. Nama Allah yang Agung [3845-3849]
    10. Nama-nama Allah [3850-3851]
    11. Doa orang tua dan doa orang yang terzhalimi [3852-3853]
    12. Larangan berlebih-lebihan dalam berdoa [3854-3854]
    13. Mengangkat kedua tangan saat berdoa [3855-3856]
    14. Doa apa yang dipanjatkan oleh seseorang saat tiba waktu pagi dan sore [3857-3862]
    15. Doa apa yang dipanjatkan jika akan tidur [3863-3867]
    16. Doa apa yang dipanjatkan jika terbangun di waktu malam [3868-3871]
    17. Doa saat takut [3872-3873]
    18. Doa apa yang dipanjatkan saat keluar dari rumah [3874-3876]
    19. Doa apa yang dipanjatkan saat masuk ke dalam rumah [3877-3877]
    20. Doa apa yang dipanjatkan saat safar [3878-3878]
    21. Doa apa yang dipanjatkan saat melihat awan dan hujan [3879-3881]
    22. Doa apa yang dipanjatkan saat melihat orang-orang yang tertimpa musibah [3882-3882]
  30. Kitab Ta'bir Mimpi
    1. Mimpi bagus yang dilihat oleh seorang muslim, atau diperlihatkan kepadanya [3883-3889]
    2. Melihat nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam tidur [3890-3895]
    3. Mimpi itu ada tiga [3896-3897]
    4. Barangsiapa bermimpi sesuatu yang dibenci [3898-3900]
    5. Barangsiapa yang dalam mimpinya dipermainkan oleh setan jangan ia ceritakan kepada orang lain [3901-3903]
    6. Mimpi, jika ia ditafsirkan maka akan terjadi, maka janganlah ia ceritakan kecuali kepada orang yang disukainya [3904-3904]
    7. Atas apa mimpi dita'birkan [3905-3905]
    8. Barangsiapa berlaku santun untuk kedustaan [3906-3906]
    9. Orang yang paling benar mimpinya adalah orang yang paling benar dalam berkata [3907-3907]
    10. Mentafsirkan mimpi [3908-3916]
  31. Kitab Fitnah
    1. Menahan diri dari orang yang mengucapkan "Laa Ilaaha Illallah" [3917-3920]
    2. Haramnya darah dan harta seorang mukmin [3921-3924]
    3. Larangan dari merampas [3925-3928]
    4. Mencela muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran [3929-3931]
    5. Janganlah kalian kembali kafir setelahku, kalian saling membunuh sebagian dengan sebagian yang lain [3932-3934]
    6. Kaum muslimin dalam tanggungan Allah [3935-3937]
    7. Fanatisme [3938-3939]
    8. Kelompok mayoritas [3940-3940]
    9. Fitnah yang akan terjadi [3941-3946]
    10. Tegar saat terjadi fitnah [3947-3952]
    11. Jika dua orang muslim bertemu dengan pedang terhunus [3953-3956]
    12. Menjaga lisan saat terjadi fitnah [3957-3966]
    13. Mengasingkan diri [3967-3973]
    14. Menahan diri dari syubhat [3974-3975]
    15. Islam muncul dalam keadaan asing [3976-3978]
    16. Siapa yang diharapkan selamat dari fitnah [3979-3980]
    17. Perpecahan umat [3981-3984]
    18. Fitnah harta [3985-3987]
    19. Fitnah wanita [3988-3993]
    20. Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar [3994-4003]
    21. Firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu" [4004-4007]
    22. Sanksi-sanksi [4008-4012]
    23. Sabar atas musibah [4013-4024]
    24. Kerasnya zaman [4025-4029]
    25. Tanda-tanda kiamat [4030-4037]
    26. Hilangnya Al-Qur'an dan ilmu [4038-4042]
    27. Hilangnya amanah [4043-4044]
    28. Tanda-tanda [4045-4048]
    29. Gerhana [4049-4052]
    30. Tentara Baida` [4053-4055]
    31. Binatang melata bumi [4056-4057]
    32. Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya [4058-4060]
    33. Fitnah dajjal, keluarnya Isa putera Maryam, keluarya Ya'juj dan Ma'juj [4061-4071]
    34. Keluarnya al Mahdi [4072-4078]
    35. Peperangan dahsyat [4079-4085]
    36. Turki [4086-4089]
  32. Kitab Zuhud
    1. Zuhud di dunia [4090-4094]
    2. Cinta dunia [4095-4097]
    3. Permisalan dunia [4098-4104]
    4. Orang yang tidak dianggap [4105-4109]
    5. Kelebihan orang fakir [4110-4111]
    6. Kedudukan orang fakir [4112-4114]
    7. Bergaul bersama orang-orang fakir [4115-4118]
    8. Orang-orang yang berlebihan (terhadap harta) [4119-4126]
    9. Qana'ah [4127-4133]
    10. Penghidupan keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam [4134-4140]
    11. Tempat tidur keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam [4141-4144]
    12. Penghidupan sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam [4145-4149]
    13. Membangun dan menghancurkan [4150-4153]
    14. Tawakkal dan yakin [4154-4158]
    15. Hikmah [4159-4162]
    16. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan berlaku tawadlu' [4163-4169]
    17. Malu [4170-4175]
    18. Santun [4176-4179]
    19. Sedih dan menangis [4180-4187]
    20. Berhati-hati dalam beramal [4188-4191]
    21. riya dan sum'ah [4192-4197]
    22. Hasad [4198-4200]
    23. Melanggar hak orang lain [4201-4204]
    24. Wara' dan taqwa [4205-4210]
    25. Pujian yang baik [4211-4216]
    26. Niat [4217-4220]
    27. Angan-angan dan ajal [4221-4226]
    28. kontinyu dalam beramal [4227-4231]
    29. Tentang dosa [4232-4236]
    30. Tentang taubat [4237-4247]
    31. Tentang kematian dan persiapan menuju kepadanya [4248-4255]
    32. Tentang kubur dan ujian [4256-4262]
    33. Tentang hari berbangkit [4263-4271]
    34. Sifat umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam [4272-4282]
    35. Syafaat yang diharapkan pada hari kiamat [4283-4290]
    36. Tentang telaga [4291-4296]
    37. Tentang syafaat [4297-4308]
    38. Sifat neraka [4309-4318]
    39. Sifat surga [4319-4332]

Sunan Ibnu Majah (سُنن ابن ماجه) Hadis No. 1

المقدمة

اتباع سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم

سنن ابن ماجه ١: حدثنا ابو بكر بن ابي شيبة قال حدثنا شريك عن الاعمش عن ابي صالح عن ابي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما امرتكم به فخذوه وما نهيتكم عنه فانتهوا

سنن ابن ماجه ١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

Kitab Mukadimah

Bab Mengikuti sunah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Sunan Ibnu Majah 1: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata: telah menceritakan kepada kami Syarik dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang aku perintahkan maka ambillah, dan apa yang aku larang maka tinggalkanlah."

Periwayat Hadis
  1. Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman Al 'Abasiy (Abu Bakar, laqab: ), beliau adalah Tabi'ul Atba' kalangan tua, hidup di Kufah, wafat di (235 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 19, Muslim 1301, Tirmidzi 0, Abu Dawud 60, Nasa'i 2, Ibnu Majah 1098, Darimi 33, Ahmad 123, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Ahmad bin Hambal: Shaduuq
    2. Abu Hatim: tsiqah
  2. Syarik bin 'Abdullah bin Abi Syarik An Nakha'iy (Abu 'Abdullah, laqab: Qadliy), beliau adalah Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, hidup di Kufah, wafat di Kufah (177 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 1, Muslim 7, Tirmidzi 64, Abu Dawud 58, Nasa'i 38, Ibnu Majah 76, Darimi 56, Ahmad 435, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Ahmad bin Hambal: Shaduuq
    2. Yahya bin Ma'in: shaduuq tsiqah
    3. Abu Hatim: Shaduuq
    4. Abu Daud: Tsiqah
    5. Ibnu Hajar Al Atsqalani: "shuduq, tedapat kesalahan"
    6. Adz Dzahabi: seorang tokoh
  3. Sulaiman bin Mihran Al Asadiy Al Kahiliy (Abu Muhammad, laqab: Al A'masy), beliau adalah Tabi'in kalangan biasa, hidup di Kufah, wafat di (147 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 377, Muslim 329, Tirmidzi 221, Abu Dawud 183, Nasa'i 223, Ibnu Majah 260, Darimi 137, Ahmad 1159, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Al 'Ajli: tsiqah tsabat
    2. An Nasa'i: tsiqah tsabat
    3. Yahya bin Ma'in: Tsiqah
    4. Ibnu Hibban: disebutkan dalam 'ats tsiqaat
    5. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Tsiqah Hafidz
    6. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Yudallis
    7. Abu Hatim Ar Rozy: Tsiqah haditsnya dijadikan hujjah
  4. Dzakwan (Abu Shalih, laqab: ), beliau adalah Tabi'in kalangan pertengahan, hidup di Madinah, wafat di Madinah (101 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 115, Muslim 196, Tirmidzi 134, Abu Dawud 109, Nasa'i 74, Ibnu Majah 136, Darimi 39, Ahmad 584, Malik 27
    Komentar ulama:
    1. Abu Zur'ah: mustaqiimul hadist
    2. Muhammad bin Sa'd: Tsiqah banyak haditsnya
    3. As Saaji: Tsiqah Shaduuq
    4. Al 'Ajli: Tsiqah
    5. Ibnu Hibban: disebutkan dalam 'ats tsiqaat
    6. Ibnu Hajar al 'Asqalani: tsiqah tsabat
    7. Adz Dzahabi: Termasuk dari imam-imam Tsiqah
  5. Abdur Rahman bin Shakhr Ad Dawsiy Al Yamaniy (Abu Hurairah, laqab: ), beliau adalah Shahabat, hidup di Madinah, wafat di Madinah (57 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 1039, Muslim 1009, Tirmidzi 598, Abu Dawud 544, Nasa'i 644, Ibnu Majah 631, Darimi 265, Ahmad 3842, Malik 171
    Komentar ulama:
    1. Ibnu Hajar al 'Asqalani: Shahabat

Topik Pilihan