السلام
كراهة التداوي باللدود
صحيح مسلم ٤١٠١: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَدَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ فَأَشَارَ أَنْ لَا تَلُدُّونِي فَقُلْنَا كَرَاهِيَةَ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ لَا يَبْقَى أَحَدٌ مِنْكُمْ إِلَّا لُدَّ غَيْرُ الْعَبَّاسِ فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْ
Kitab Salam
Bab Larangan berobat dengan ladud
Shahih Muslim 4101: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan: Telah menceritakan kepadaku Musa bin Abu 'Aisyah dari 'Ubaidillah bin 'Abdullah dari 'Aisyah dia berkata: "Kami pernah mengobati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan ladud (menuangkan obat dari pinggir mulut orang yang sakit) ketika beliau sedang sakit. Kemudian beliau memberi isyarat, 'janganlah kamu mengobatiku dengan ladud.' Maka kami katakan: 'orang sakit memang tidak suka obat.' Setelah sadar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Tidak ada seorangpun di antara kalian melainkan ia harus dimasuki mulutnya dengan obat (ladud), kecuali Abbas karena dia sekarang tidak bersama kalian.