Web Analytics Made Easy - Statcounter

Mukhtarul Ahadis

15. Menyantuni Anak Yatim

  • ARTIKEL
  • Minggu, 2 Juli 2023 | 20:02 WIB
  • 222
foto

Foto: BSI Maslahat

أتحبُّ أنْ يلينَ قلبُكَ وتدرِكُ حاجتَكَ؟ ارحمِ اليتيمَ وامسحْ رأسَه وأطعمْه من طعامِكَ – يلنْ قلبُكَ وتدركْ حاجتَكَ.

Apakah engkau senang bila hatimu menjadi lunak dan dapat menemukan apa yang diperlukan, kasihinilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah ia makan dari makananmu, niscaya hatimu lunak dan engkau dapat menemukan apa yang dibutuhkan. (Riwayat Thabrani melalui Abu Darda)

Mufradat

لَيَّنَ - يُلَيِّنُ : melembutkan, melunakkan, meredakan, mengendurkan, membuat fleksibel, melenturkan

تُدْرِك : mendapatkan

ٱرْحَم : sayangilah

Catatan

Anak yatim adalah seseorang anak yang bapaknya telah meninggal. Batasan bahwa dia disebut sebagai seorang yatim adalah ketika anak tersebut sudah menginjak baligh. Salah satu cirinya yaitu telah bermimpi sehingga keluar mani  untuk anak laki-laki dan menstruasi untuk anak perempuan.

Rasululah saw bersabda,

لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ

Tidak ada keyatiman setelah mimpi. (Sunan Abu Dawud melalui Ali bin Abu Thalib)

Dalam hadis lain, Rasulullah saw bersabda:

 اَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا، وَاَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Aku bersama orang yang menanggung anak yatim, di surga nanti seperti ini. Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan tengah. (Riwayat Ibnu Hibban melalui Sahal bin Sa’ad)

خَيْرُ بَيْتٍ فِي الْمُسْلِمِينَ بَيْتٌ فِيهِ يَتِيمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ

Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. (Sunan Ibnu Majah melalui Abu Hurairah)

مَنْ عَالَ ثَلَاثَةً مِنْ الْاَيْتَامِ كَانَ كَمَنْ قَامَ لَيْلَهُ وَصَامَ نَهَارَهُ وَغَدَا وَرَاحَ شَاهِرًا سَيْفَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَكُنْتُ اَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ اَخَوَيْنِ كَهَاتَيْنِ اُخْتَانِ وَاَلْصَقَ اِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى

Barangsiapa mengurus tiga anak yatim maka ia ibarat orang yang melakukan qiyamul lail pada malam harinya, berpuasa pada siang harinya, berangkat pagi dan sore hari dengan pedang terhunus di jalan Allah, aku dan dia berada di surga seperti dua saudara sebagaimana dua ini yang bersaudara." Dan beliau menempelkan dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.  (Sunan Ibnu Majah melalui Abdullah bin Abbas)

Penulis: Mualif
Editor: Abu Halima
©2023 Al-Marji'

TAGS:
Bagikan melalui:

Topik Pilihan