Mukhtarul Ahadis

0012 - Kehormatan dan Kemuliaan Seorang Mukmin

  • ARTIKEL
  • Kamis, 30 Maret 2023 | 08:04 WIB
  • 207
foto

Foto: Amartha Blog

Ilustrasi kehidupan malam yang cenderung hedonisme

أتاني جبريلُ، فقال: يا محمدُ عِشْ ما شئتَ فإنك ميِّتٌ، وأحبِبْ ما شئتَ، فإنك مُفارِقُه، واعملْ ما شئتَ فإنك مَجزِيٌّ به، واعلمْ أنّ شرَفَ المؤمنِ قيامُه بالَّليلِ، وعِزَّه استغناؤه عن الناسِ.

Malaikat Jibril telah datang kepadaku dan berkata: "Hai Muhammad, hiduplah sesukamu karena sesungguhnya engkau pasti akan mati, dan sukailah apa yang engkau kehendaki karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, dan beramallah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan mendapatkan balasannya. Dan ketahuilah, bahwa kehormatan seorang mukmin terletak pada shalatnya (yang dilakukan) di malam hari, dan kemuliannya terletak pada kemandiriannya dari pertolongan orang lain." (Riwayat Imam Baihaqi melalui Jabir RA)

Dikutip dari Kitab Mukhtarul Ahadis karya Sayyid Ahmad Al-Hasyimi

Mufradat

أتاني : telah datang kepadaku

عِشْ : hiduplah (sighat fiil amar dhomir anta dari kata عَاشَ - يَعِيشُ : hidup, berada, eksis, mendapatkan nafkah, menempuh kehidupan)

شِئْتَ : engkau berkehendak, sesukamu (sighat fill madhi ma'lum dhomir anta dari kata  شَاءَ - يَشَاءُ : mau, ingin, menginginkan, hendak, menghendaki, berhasrat, bermaksud)

مَيِّت : akan mati

حِبَّ / احْبِبْ : cintailah, senangilah (sighat fiil amar dhomir anta dari kata  حَبَّ - يَحِبُّ : cinta, kasih, kesenangan, kegemaran, khayalan, asmara)

مُفارِقُ : berpisah

مَجْزِيٌّ : yang diberi upah (sighat isim maf'ul fi halati nakirah dari kata جَزَى - يَجْزِي : membalas, memberi upah)

اعْلَمْ : ketahuilah olehmu (sighat fill amar dari kata عَلِمَ - يَعْلَمُ : mengetahui, menjadi sadar akan, mengenali, menemukan)

شَرَف : kehormatan, martabat, kemuliaan, kebangsawanan, keagungan, kejujuran, integritas

قِيَام : berdiri

عِزّ : kemuliaan, kekuatan, kehormatan, martabat, gengsi, kedudukan tinggi

اسْتِغْنَاءٌ : kemandirian (sighat masdar ashli fi halati nakirah dari kata اِسْتَغْنَى - يَسْتَغْنِيْ : tidak memerlukan, melakukan tanpa, tidak membutuhkan)

Catatan

Orang-orang kafir memandang indah kehidupan dunia ini serta merendahkan orang beriman. 

زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَالَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  ﴿البقرة [٢]:٢١٢﴾

Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat ... (Al-Baqarah [2]:212)


Rendahnya kehidupan dunia dibandingkan kehidupan akhirat digambarkan dalam Alquran.

وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴿الانعام [٦]:٣٢﴾

Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (Al-An'am [6]:32)

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ﴿العنكبوت [٢٩]:٦٤﴾

Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. (Al-'Ankabut [29]:64)

اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ ﴿محمد [٤٧]:٣٦﴾

Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu. (Muhammad [47]:36)

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ﴿الحديد [٥٧]:٢٠﴾

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (Al-Hadid [57]:20)

Penulis: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2023 Al-Marji'

Bagikan melalui:

Topik Pilihan