Web Analytics Made Easy - Statcounter

Bulughul Maram

Kitab Shalat: 1Bab Shalat Jumat - Kewajiban Shalat Jumat - Hadis No. 441-442

  • ARTIKEL
  • Kamis, 29 Desember 2022 | 10:11 WIB
  • 296
foto

Foto: saibumi.com

بَابُ صَلَاةُ الْجُمُعَةِ

BAB SHALAT JUM'AT

Hari Jum'at pada masa jahiliyah dinamakan dengan Al-Urubah. At-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah dan ia berkata, "Hasan shahih." Sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

«خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَم وَفِيهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ»

"Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jum'at. Pada hari itu diciptakan Adam, pada hari itu dimasukkan Adam ke dalam surga dan pada hari itu pula dikeluarkan darinya, dan tidaklah terjadi hari kiamat kecuali hari Jum'at."

[Shahih: At-Tirmidzi (488)]

441 - و442 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ, وَأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ, - أَنَّهُمَا سَمِعَا [ص:129] رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ - عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: «لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ, أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ, ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ. (1)
__________
(1) - صحيح. رواه مسلم (865) ومعنى ودعهم: تركهم.

408. Dan Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhum, sesungguhnya mereka berdua telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda di atas kayu mimbarnya, "Hendaklah benar-benar berhenti suatu kaum dari meninggalkan shalat Jum'at atau Allah akan menutup hati mereka, kemudian benar-benar Dia jadikan mereka itu orang-orang yang lupa." (HR. Muslim)

[Shahih: Muslim 865]

ـــــــــــــــــــــــــــــ

[سبل السلام]

Penjelasan Kalimat

"Mereka berdua telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda di atas kayu mimbarnya (yaitu mimbarnya yang terbuat dari kayu, tidak yang terbuat dari tanah dan tidak juga di atas tiang -penahan- yang biasa beliau bersandar kepadanya. Mimbar ini dibuatkan untuk beliau pada tahun ke tujuh -ada riwayat yang mengatakan pada tahun ke delapan-, dikerjakan oleh seorang anak laki-laki dari perempuan Anshar; ia adalah tukang kayu dan namanya menurut riwayat yang paling shahih adalah Maimun. Mimbar ini terdiri dari tiga tingkat dan tetap dalam bentuk itu sampai kemudian ditambah oleh Marwan pada zaman Muawiyah dengan enam tingkat dari bawah dan dalam penambahan tingkatnya ini ada kisah tersendiri) "Hendaklah benar-benar berhenti suatu kaum dari meninggalkan shalat Jum'at atau Allah akan menutup hati mereka (al-khatmu adalah menguatkan sesuatu dengan memberikan stempel -cap- di atasnya, sehingga membekas dan membentuk cap agar sampai kepadanya dan tidak dapat dihilangkan kesyubhatan hatinya disebabkan berpalingnya mereka dari kebenaran, dan kesombongan mereka dari menerimanya serta keengganan mereka melaksanakan kebenaran tersebut. Digambarkan dengan sesuatu yang dilengketkan ke hati mereka dengan stempel yang tidak mampu dihilangkan oleh apapun. Ini merupakan ganjaran atas tidak dilaksanakannya perintah Allah Ta'ala dan tidak mendatangi Jum'at dari bab menggampangkan yang sulit) kemudian benar-benar Dia jadikan mereka itu orang-orang yang lupa." (Setelah adanya stempel dari Allah ini, maka mereka lupa mengambil sesuatu yang bermanfaat dari amal, dan meninggalkan sesuatu yang membahayakan mereka)

Tafsir Hadits

Hadits ini merupakan ancaman yang paling besar dari meninggalkan shalat Jum'at dan menggampangkannya. Di dalamnya ada khabar bahwa meninggalkannya merupakan sebab yang paling besar bagi kehinaan. Kita telah mengetahui barangsiapa yang menggampangkan shalat Jum'at dalam satu minggu sampai minggu berikutnya sampai kemudian ia diharamkan menghadiri shalat Jum'at karena sebab kehinaan yang menyeluruh. Dan Ijma' telah ditetapkan wajibnya shalat Jum'at secara mutlak. Mayoritas ulama mengatakan bahwa shalat Jum'at adalah fardhu ain. Dalam Ma'alim As-Sunan disebutkan bahwa shalat Jum'at adalah fardhu kifayah menurut para fuqaha.

ـــــــــــــــــــــــــــــ

[إبانة الأحكام]

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ, وَأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ, - أَنَّهُمَا سَمِعَا [ص:129] رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ - عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: «لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ, أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ, ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

14. Daripada Abdullah ibn Umar (r.a) dan Abu Hurairah (r.a) bahawa mereka berkedua pernah mendengar Rasulullah (s.a.w) berkhutbah di atas mimbar: “Hendaklah setiap kaum benar-benar menghentikan kebiasaan mereka meninggalkan solat Jumaat atau Allah benar-benar akan mengunci mati hati mereka, kemudian mereka benar-benar termasuk orang yang lalai.” (Diriwayatkan oleh Muslim)

Makna Hadis

Hari Jumaat merupakan hari mulia. Sejak dahulu hari Jumaat selalu diagungkan, hingga ketika di zaman Jahiliah pun diagungkan. Nama lain hari Jumaat ialah hari ‘Urubah. Nabi (s.a.w) mengenai hari Jumaat ini pernah bersabda: “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya ialah hari Jumaat. Pada hari Jumaat Adam diciptakan, pada hari Jumaat pula dia masuk ke dalam syurga, dan pada hari Jumaat pula dia dikeluarkan daripadanya. Dan tidak sekali-kali hari kiamat terjadi kecuali pada hari Jumaat.”

Diberi nama hari Jumaat kerana orang ramai berhimpun pada hari itu untuk mengerjakan ibadah solat Jumaat. Hari Jumaat merupakan hari raya mingguan bagi umat Islam yang datang secara berulang dalam setiap minggu. Pada hari Jumaat terdapat suatu saat di mana pada saat itu doa dimakbulkan oleh Allah (s.w.t). Rasulullah (s.a.w) memerintahkan supaya menghadiri dua khutbah dan mengikuti Solat Jumaat, serta mengingatkan umatnya daripada memandang rendah masalah ini. Untuk itu, baginda menjelaskan bahawa meninggalkan solat Jumaat akan mengakibatkan seseorang terhina dan hatinya dikunci mati oleh Allah.

Solat Jumaat adalah fardu ‘ain bagi kaum lelaki dan tidak wajib bagi kaum wanita, hamba sahaya dan orang yang bermusafir. Waktu solat Jumaat merupakan waktu solat Zohor. Orang yang mengingkari kewajipan solat Jumaat hukumnya kafir dan dalil kewajipan mengerjakan solat Jumaat adalah firman Allah (s.w.t): “Hai orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan solat pada hari Jumaat, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (Surah al-Jumu’ah: 9)

Solat Jumaat difardukan di Mekah, tetapi masih belum dilaksanakan kecuali setelah Nabi (s.a.w) berada di Madinah memandangkan saat itu kaum muslimin masih belum memiliki kekuatan. Solat Jumaat pertama yang dilakukan oleh Nabi (s.a.w) ialah di kalangan Bani Amr ibn Mu’adz yang terletak di antara Quba dan Madinah, tepatnya di lembah Ranunah.

Analisis Lafaz

الْجُمُعَةِ, nama hari yang paling mulia di antara hari-hari yang lain dalam satu minggu. Diberi nama demikian kerana kaum muslimin berhimpun pada hari itu. Pada zaman Jahiliah hari ini dinamakan hari ‘Urubah (hari raya mingguan bagi orang Arab).
عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ, di atas tangga mimbarnya. Mimbar Nabi (s.a.w) ketika itu terdiri daripada tiga tingkatan, dibuat oleh Maimun —salah seorang hamba milik wanita Ansar— pada tahun 7 Hijriah, namun menurut pendapat yang lain pada tahun 8 Hijriah.
وَدْعِهِمُ, kebiasaan mereka meninggalkan solat Jumaat.
الْجُمُعَاتِ, bentuk jamak dari lafaz Jumuah.
لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ, al-khatm bermaksud “mengunci”, tetapi apa yang dimaksudkan di sini ialah perkara-perkara yang diciptakan oleh Allah di dalam kalbu mereka berupa kebodohan, kekerasan dan kekasaran hingga membuat hati mereka tertutup.
لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ, setelah Allah mengunci mati hati mereka, mereka menjadi orang yang lalai untuk melakukan perkara-perkara yang bermanfaat bagi diri mereka dan lalai pula untuk menghindari apa-apa yang membahayakan diri mereka.

Fiqh Hadis

1. Disunatkan membuat mimbar. Ini merupakan Sunnah Rasulullah (s.a.w).
2. Hukum solat Jumaat adalah fardu ‘ain.

Penulis: Mualif
Editor: Abu Halima
©2022 Al-Marji'

Bagikan melalui:
Artikel Terkait

    Topik Pilihan