Web Analytics Made Easy - Statcounter

Mukhtarul Ahadis

24. Bahaya Aniaya dan Kikir

  • ARTIKEL
  • Senin, 12 Agustus 2024 | 10:21 WIB
  • 43
foto

Foto: Muhamad Basuki

اتَّقُوا الظُّلْمَ، فإنَّ الظُّلْمَ ظُلُماتٌ يَومَ القِيامَةِ، واتَّقُوا الشُّحَّ، فإنَّ الشُّحَّ أهْلَكَ مَن كانَ قَبْلَكُمْ، حَمَلَهُمْ على أنْ سَفَكُوا دِماءَهُمْ واسْتَحَلُّوا مَحارِمَهُمْ.
الراوي: جابر بن عبدالله • مسلم، صحيح مسلم (٢٥٧٨) • [صحيح]

Takutlah kalian terhadap perbuatan aniaya (الظلم), karena sesungguhnya perbuatan aniaya itu merupakan kegelapan di hari kiamat. Dan takutlah kalian terhadap sikap kikir (الشح), karena sesungguhnya kikir itu membinasakan orang-orang sebelum kalian, dan mendorong untuk mengalirkan darah mereka sendiri serta menghalalkan kehormatan mereka. (Riwayat Muslim)

Penjelasan

Perbuatan aniaya kelak di hari kiamat akan berubah bentuk menjadi kegelapan yang sangat pekat bagi pelakunya. Hal ini merupakan siksaan baginya sehingga ia tidak mengetahui jalan yang harus ditempuhnya. Dan perkaranya berakhir di neraka untuk menerima pembalasan perbuatan aniayanya itu.

Kikir merupakan sikap yang tercela dan berakibat buruk bagi pelakunya. Sudah berapa banyak orang dari kalangan umat-umat terdahulu binasa karena kekikirannya. Sebagai contoh ialah Qarun yang hidup semasa dengan Nabi Musa a.s.. Ia ditelan bumi berikut harta bendanya karena kekikirannya tidak mau membayar zakat. Dan bahkan kekikirannya dapat menimbulkan pertumpahan darah dan terinjak-injaknya harga diri serta kehormatan para pelakunya.

Penulis: Mualif
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji'

TAGS:
Bagikan melalui:

Topik Pilihan