Web Analytics Made Easy - Statcounter

At-Tadzkirah Imam Qurthubi

Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hukum Ziarah Kubur Bagi Laki-laki dan Perempuan

  • ARTIKEL
  • Selasa, 23 Januari 2024 | 10:57 WIB
  • 103
foto

Foto: pwmu.co

فصل: زيارة القبور للرجال متفق عليه عند العلماء، مختلف فيه للنساء.
أما الشواب فحرام عليهن الخروج.
وأما القواعد فمباح لهن ذلك وجائز ذلك لجميعهن إذا انفردن بالخروج عن الرجال ولا يختلف في هذا إن شاء الله تعالى.
وعلى هذا المعنى يكون قوله عليه الصلاة والسلام: «زوروا القبور» عاماً.
وأما موضع أو وقت يخشى فيه الفتنة من اجتماع الرجال والنساء فلا يجوز ولا يحل، فبينا الرجل يخرج ليعتبر فيقع بصره على امرأة فيفتتن، وبالعكس فيرجع كل واحد من الرجال والنساء مأزوراً مأجوراً وهذا واضح. والله أعلم.
وقد رأى بعض أهل العلم: أن لعن النبي صلى الله عليه وسلم زوارات القبور كان قبل أن يرخص في زيارة القبور، فلما رخص دخل الرجال والنساء وما ذكرناه لك أولاً أصح والله أعلم.
وروي عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه أنه خرج إلى المقبرة فلما أشرف عليها قال: ياأهل القبور أخبرونا عنكم، أو نخبركم.
أما خبر من قبلنا: فالمال قد اقتسم، والنساء قد تزوجن، والمسكن قد سكنها قوم غيركم، ثم قال: أما والله لو استطاعو لقالوا: لم نر زاداً خيراً من التقوى.
ولقد أحسن أبو العتاهية حيث يقول:
ياعجباً للناس لو فكروا ... وحاسبوا أنفسهم أبصروا
وعبروا الدنيا إلى غيرها ... فإنما الدنيا لهم معبر
لا فخر إلا فخر أهل التقى ... غداً إذا ضمهم المحشر
ليعلمن الناس أن التقي ... والبر كانا خير ما يدخر
عجبت للإنسان في فخره ... وهو غداً في قبره يقبر
ما بال من أوله نطفة ... وجيفة آخره يفجر
أصبح لا يملك تقديم ما ... يرجو ولا تأخير ما يحذر
وأصبح الأمر إلى غيره ... في كل ما يقضي وما يقدر

Berdasarkan kesepakatan para ulama, ziarak kubur bagi kaum laki-laki itu hukumnya boleh. Tetapi mereka berbeda pendapat tentang ziarah kubur bagi kaum perempuan. Bahkan, bagi kaum wanita yang masih muda, hukumnya haram. Ada juga yang berpendapat boleh hukumnya ziarah kubur bagi semua kaum wanita, asalkan mereka tidak berbaur dengan kaum laki-laki. Menurut pendapat ini, sabda Nabi Saw., "Karenanya, ziarah kuburlah kalian," adalah bersifat umum, berlaku untuk laki-laki dan perempuan.

Ziarah kubur pada waktu dan di tempat yang bisa menimbulkan fitnah akibat berbaurnya laki-laki dan perempuan, hal itu tidak diperbolehkan dan tidak halal, karena pandangan laki-laki terhadap wanita, atau sebaliknya dapat menimbuilkan fitnah.

Menurut sebagian ulama, kutukan atau laknat Nabi Saw. terhadap wanita-wanita yang berziarah kubur itu berlaku sebelum ada rukhsah (keringanan) ziarah kubur. Setelah beliau memberi rukhsah, maka hal itu sudah mencakup kaum laki-laki dan perempuan. Jadi, pendapat pertama yang telah saya sampaikan itulah yang paling shahih.

Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib, sesungguhnya dia pernah pergi ke suatu kuburan. Setibanya di sana, dia berkata, " Hai para penghuni kubur, kabarkan kepada kami tentang kalian, atau kami akan mengabarkan kepada kalian. Kalau kabar dari kami, harta kalian sudah dibagikan, istri-istri kalian sudah menikah lagi, dan tempat tinggalmu sudah ditempati orang lain." Lalu Ali berkata lagi, "Demi Allah, seandainya mereka bisa menjawab, mereka akan mengatakan, bagi kami, bekal yang paling baik adalah takwa."

Sungguh indah apa yang dikatakan oleh Abu al-Athiyah,

"Heran aku kepada manusia,
seandainya mereka mau instrospeksi diri,
melihat, dan melewatkan
dunia pada yang lain,
mereka akan tahu bahwa dunia itu
hanya sebuah jembatan.

Tidak ada kebanggaan sejati
kecuali kebanggaan orang-orang yang takwa
kelak ketika Allah mengumpulkan
semua makhluk di Padang Mahsyar
mereka akan tahu bahwa
bertakwa dan berbakti adalah simpanan yang terbaik.

Aku heran kepada orang yang sombong
padahal besok ia akan dikubur
tanpa punya kuasa
untuk menyegerakan yang diharapkan
dan menangguhkan yang ditakuti
semua yang ia usahakan berpindah kepada orang lain."

Penulis: Mualif
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji'

Bagikan melalui:

Topik Pilihan