Mengenal Huruf Nashab (Amil Nawasib): Definisi, Contoh, dan Artinya

  • ARTIKEL
  • Sabtu, 16 September 2023 | 14:09 WIB
foto

@X

Huruf nashab adalah huruf yang membuat fi’il mudhari di depannya berada dalam kondisi manshub. Adapun tanda suatu kata menjadi manshub adalah berharakat fathah di akhir kalimat untuk fi'il mudhari yang tidak bersambung akhir katanya dengan huruf lain, dan membuang huruf nun untuk Af'alul Khamsah.

Macam-macam Huruf Nashab dalam Kalimat Bahasa Arab

Huruf nashab ada tujuh, yaitu كَيْ, لاَمُ كَيْ, لاَمُ الجُحُوْدِ , حَتَّى لَنْ, إِذَنْ, أَنْ. Atau ada juga menyebutkan ada sepuluh dengan ditambah jawab denga fa (فَ), wau (وَ), dan au (أَو), yakni:

قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:فالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَ:أَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَو

1. أنْ (an) : bahwa

Secara harfiah, huruf nashab ini tidak memiliki arti khusus, namun maknanya hampir mirip dengan kata “bahwa” dalam bahasa Indonesia. Huruf أنْ (an) berfungsi untuk memisahkan dua kata kerja (fi’il) dalam suatu kalimat. Simak contoh berikut.

نَحْنُ نُرِيْدُ أَنْ نَرْجِعَ

Kami ingin pulang.

Dalam kalimat di atas, huruf أَنْ (an) menjadi pemisah antara dua fi’il, yaitu نُرِيْدُ dan نَرْجِعَ. Tanda manshub dalam kalimat contoh tersebut juga menunjukkan bahwa kata kerja (fi’il) setelah nashab berakhiran fathah.

2. لَنْ (lan) : tidak akan

Secara harfiah, huruf nashab لَنْ (lan) dalam berarti “tidak akan”. Jika sebuah fi’il didahului oleh لَنْ (lan), maka ia akan dibaca nashab. Simak contoh kalimat berikut.

لَنْ يَنْجَحَ الكَسْلاَنُ

Tidak akan beruntung orang yang malas.

Dalam kalimat di atas dapat terlihat bahwa setelah huruf لَنْ (lan), fi’il dibaca manshub dengan harakat fathah (يَنْجَحَ)

3. إِذَنْ (idzan) : kalau begitu

Secara harfiah, huruf nashab idzan dalam bahasa Indonesia berarti “kalau begitu”. Huruf ini berguna untuk menyimpulkan sesuatu yang sebelumnya dibahas. Simak contoh kalimat berikut.

إِذَنْ تَنْجَحَ

Kalau begitu, kamu pasti lulus.

Kalimat di atas kemungkinan besar dikatakan untuk merespon pernyataan yang sebelumnya dibahas. Setelah huruf nashab إِذَنْ (idzan), fi’il dalam kalimat tersebut juga berakhiran fathah (تَنْجَحَ).

4. كَيْ (kai) : supaya

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, huruf nashab كَيْ (kai) bermakna “supaya”. Huruf ini berfungsi untuk menyatakan sebuah tujuan. Simak contoh kalimat berikut.

أَجِيْعَ لَا كَيْ الخُبْزَ أكَلْتُ

Aku makan roti agar aku tidak lapar.

Huruf كَيْ (kai) pada kalimat tersebut jelas digunakan untuk menyatakan suatu tujuan, yaitu agar tidak lapar.

5. لاَمُ كَيْ (lam kai): supaya, untuk

Secara harfiah, huruf nashab لاَمُ كَيْ (lam kai) memiliki arti yang serupa dengan nashab كَيْ (kai) yaitu “supaya”. Huruf ini juga dapat diartikan menjadi “untuk”. Huruf nashab lam kai berfungsi untuk memberikan alasan atas suatu pernyataan. Simak contoh kalimat berikut.

جِئْتُ لِأتَعَلَّمَ

Aku datang untuk belajar.

Dalam kalimat di atas, huruf nashab lam kai ditulis لِأ dan terletak di depan fi’il تَعَلَّم. Fi’il dalam kalimat tersebut juga memiliki akhiran fathah.

6. لاَمُ الجُحُوْدِ (lam juhud)

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, huruf nashab لاَمُ الجُحُوْدِ (lam juhud) tidak memiliki makna khusus. Namun, huruf ini berfungsi untuk menyangkal suatu pernyataan.

Dalam suatu kalimat, huruf nashab ini biasanya diawali dengan لَمْ يَكُنْ atau مَا كَانَ. Simak dua kalimat berikut.

مَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ

Allah tidak akan menyiksa mereka.

Huruf nashab pada kalimat di atas didahului oleh kata مَا كَان.

لَمْ يَكُنِ اللهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ

Allah tidak akan mengampuni mereka.

Huruf nashab pada kalimat di atas didahului oleh kata لَمْ يَكُنْ.

7. حَتَّى (hattaa) : hingga

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, huruf nashab حَتَّى (hattaa) berarti “hingga”. Huruf ini berfungsi untuk menghubungkan dua klausa. Simak contoh kalimat berikut.

الْخُطْبَةُ تَنْتَهِيَ حَتَّى تَتَكَلَّمُوْا لاَ

Janganlah mengobrol hingga selesai khutbah.

Dalam kalimat di atas, huruf nashab حَتَّى (hattaa) menjadi penghubung antara dua klausa yaitu الْخُطْبَةُ تَنْتَهِيَ (jangan mengobrol) dan تَتَكَلَّمُوْا لاَ

Penulis: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2023 Al-Marji'

TAGS:
Bagikan melalui:

Topik Pilihan