At-Tadzkirah Imam Qurtubi

Hakikat Kematian

  • ARTIKEL
  • Rabu, 6 September 2023 | 18:55 WIB
foto

Foto: Universitas Muhamadiyah Malang

فصل: قال العلماء: الموت ليس بعدم محض ولا فناء صرف وإنما هو انقطاع تعلق الروح بالبدن ومفارقته وحيلولة بينهما، وتبدل حال وانتقال من دار إلى دار، وهو من أعظم المصائب، وقد سماه الله تعالى مصيبة، وفي قوله {فأصابتكم مصيبة الموت} فالموت هو المصيبة العظمى والرزية الكبرى.

قال علماؤنا: وأعظم منه الغفلة عنه، والإعراض عن ذكره، وقلة التفكر فيه، وترك العمل له، وإن فيه وحده لعبرة لمن اعتبر وفكرة لمن تفكر، وفي خبر يروى عن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لو أن البهائم تعلم من الموت ما تعلمون ما أكلت منها سميناً» .

ويروى أن إعرابياً كان يسير على جمل له فخر الجمل ميتاً، فنزل الأعرابي عنه وجعل يطوف به ويتفكر فيه ويقول: مالك لا تقوم؟ مالك لا تنبعث، هذه أعضاؤك كاملة وجوارحك سالمة. ما شأنك؟ ما الذي كان يحملك؟ ما الذي كان يبعثك؟ ما الذي صرعك؟ ما الذي عن الحركة منعك؟ ثم تركه وانصرف متفكراً في شأنه. متعجباً من أمره.

Mufradat

مَحْض : yang murni, bersih, tak bercampur, absolut, mutlak, sederhana, lurus

صَرْف : pembubaran, pemecatan, pembebastugasan, pemberhentian sementara

اِنْتِقَال : pergerakan, perpindahan, transportasi, transfer, pergeseran

رَزِيَّة : musibah, bencana

والإعراض : dan berpaling (إِعْرَاض : pergi meninggalkan; تَعَارَضَ - يَتَعَارَضُ : konflik, berselisih, bertentangan, berlawanan)

عَرَضَ - يعْرضُ :
1. menunjukkan, mendemonstrasikan, mengunjukkan, memperlihatkan, memajang, menyajikan, menampilkan, mempresentasikan;
2. menawarkan, mengajukan, menenderkan;
3. mengemukakan, mendidik, membantu, menyampaikan;
4. menawarkan, menyarankan, mengusulkan

قِلَّة : sedikit, langka, kelangkaan, keadaan sedikit, ketidakcukupan, kekurangan

يُرْوَى : dikisahkan

رَوَى - يَرْوِي : menceritakan, meriwayatkan, mengisahkan, menarasikan

ٱلْأَعْرَاب - أَعْرَاب : orang-orang Arab dusun

Terjemah

Menurut para ulama, kematian bukanlah kehilangan atau kemusnahan semata. Kematian adalah peristiwa terputusnya hubungan roh dengan jasad, terpisahnya jiwa dari raga, pergantian keadaan, dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Kematian adalah musibah yang paling besar. Allah Ta'ala menyebut kematian sebagai musibah sebagaimana dalam firman-Nya,

فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ

"Lalu kamu ditimpa bahaya kematian." (QS. Al-Maidah: 106)

Kematian memang suatu musibah dan malapetaka yang besar. Tetapi, menurut para ulama, musibah yang lebih besar lagi ialah lupa pada kematian itu sendiri, tidak mau mengingatnya, jaran gmemikirkannya, dan tidak mau beramal untuk menghadapinya. Sesungguhnya di dalam kematian itusendiri terdapat pelajaran bagi yang mau berpikir. Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi Saw. bersabda, "Seandainya binatang itu mengetahui akan kematian seperti yang kalian ketahui, niscaya kalian tidak akan memakan binatang yang gemuk."

Diceritakan bahwa ada seorang dusun (Arab Badui) sedang menunggangi seekor unta. Entah kenapa untanya mendadak jatuh lalu mati. Lalu, ia segera turun sambil berputar-putar, ia berpikir apa yang sedang terjadi. Ia bertanya pada untanya, "Kenapa kamu tidak mau berdiri lagi? Lihat itu, seluruh anggota tubuhmu masih utuh dan tidak ada yang terluka! ada apa denganmu? Apa yang membuatmu begini? apa yang menyebabkan kamu tidak bisa bergerak sama sekali?" Kemudian ia meninggalkan untanya begitu saja sembari terus berpikir kenapa bisa terjadi seperti itu. Ia benar-benar merasa heran dan tidak habis pikir.

Penulis: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2023 Al-Marji'

Bagikan melalui:

Topik Pilihan