Web Analytics Made Easy - Statcounter

Musnad Darimi

  1. Kitab Mukaddimah
    1. Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus [1-4]
    2. Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus [5-12]
    3. Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [13-15]
    4. Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya [16-24]
    5. Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya [25-30]
    6. Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya [31-41]
    7. Barakah makanan [42-45]
    8. Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi [46-54]
    9. Makanan turun dari langit [55-56]
    10. Keindahan nabi Shollallahu 'alaihi wa Salam [57-66]
    11. Mayyit bisa bicara [67-69]
    12. Kedermawanan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam [70-73]
    13. Ketawadhuan Rasulullah [74-74]
    14. Nabi Wafat [75-91]
    15. Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya [92-94]
    16. Mengikuti sunnah [95-100]
    17. Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil [101-120]
    18. Dimakruhkan berfatwa [121-129]
    19. Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah [130-151]
    20. Berfatwa dan teguran keras terhadapnya [152-171]
    21. Bab [172-186]
    22. Perubahan jaman dan kejadiannya [187-201]
    23. Dimakruhkan menggunakan logika (akal) [202-219]
    24. Meneladani para 'ulama [220-232]
    25. Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan [233-240]
    26. Ilmu musnah [241-253]
    27. Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik [254-267]
    28. Berhati-hati berfatwa takut salah [268-289]
    29. Ilmu adalah takut dan taqwa kepada Allah [290-308]
    30. Menjauhi nafsu [309-316]
    31. Memberi keringanan hadis jika sesuai makna [317-322]
    32. Keutamaan ilmu dan orang alim [323-360]
    33. Siapa mencari ilmu tanpa niyat, ilmu akan mengembalikan kepada niat [361-363]
    34. Penghinaan untuk siapa yang mencari ilmu bukan karena Allah [364-392]
    35. Menjauhi orang yang mengekor nafsu, bid'ah, dan permusuhan [393-404]
    36. Menyamaratakan ilmu [405-408]
    37. Menghormati ulama' [409-415]
    38. Hadis dari orang-orang terpercaya (tsiqah) [416-430]
    39. Keterhati-hatian dari tafsir hadis nabawi [431-437]
    40. Hukuman yang disegerakan terhadap seseorang yang pernah mendengar hadits Nabi [438-447]
    41. Tidak suka "Menjadikan orang bosan" [448-450]
    42. Tidak sependapat dengan penulisan hadis [451-482]
    43. Memberi rukhsah dokumentasi kekayaan ilmu [483-510]
    44. Siapa merintis sunnah kebaikan atau keburukan [511-516]
    45. Tidak suka popularitas dan terkenal [517-540]
    46. Menyampaikan pesan Rasulullah dan mengajarkan sunnah [541-560]
    47. Pengembaraan mencari ilmu dan tabah menghadapi kesulitan [561-570]
    48. Menjaga ilmu [571-584]
    49. Sunnah adalah pelaksana kitabullah [585-589]
    50. Menakwilkan hadis nabawi [590-593]
    51. Majlis pengajian [594-625]
    52. Perselisihan ulama' [626-629]
    53. Penyampaian materi [630-638]
    54. Seseorang berfatwa, lantas menerima berita Nabi [639-642]
    55. Berfatwa, lantas memiliki pandangan baru [643-643]
    56. Menghormati ilmu [644-646]
    57. Surat Ubbad bin Ubbad Alkhawwas asysyami [647-647]
  2. Kitab Thoharoh
    1. Fardhu wudhu' dan shalat [648-650]
    2. Bersuci [651-654]
    3. Jika kalian shalat, basuhlah wajah kalian [655-657]
    4. Pergi ke wc [658-659]
    5. Menutup diri ketika buang hajat [660-661]
    6. Larangan menghadap kiblat untuk buang besar atau kecil [662-664]
    7. Rukhsah (dispensasi) menghadap kiblat [665-665]
    8. Kencing berdiri [666-666]
    9. Doa masuk wc [667-667]
    10. Bab bersuci dari hadats atau najis [668-669]
    11. Larangan beristinjak dengan tulang atau kotoran hewan [670-670]
    12. Larangan beristinjak dengan tangan kanan [671-671]
    13. Istinjak dengan batu [672-672]
    14. Istinjak dengan air [673-675]
    15. Tangan mengusap tanah setelah istinjak [676-676]
    16. Doa keluar wc [677-677]
    17. Siwak [678-680]
    18. Siwak mengharumkan bau mulut [681-681]
    19. Siwak ketika tahajjud [682-682]
    20. Shalat tak diterima tanpa bersuci [683-683]
    21. Pembuka shalat adalah bersuci [684-684]
    22. Seberapa air dianggap cukup untuk berwudhu'? [685-686]
    23. Wudhu' dari penyimpanan air [687-687]
    24. Menyebut nama Allah saat wudhu' [688-688]
    25. Memasukkan kedua tangan di bejana sebelum membasuh keduanya [689-689]
    26. Berwudhu' tiga kali [690-690]
    27. Berwudhu dua kali [691-691]
    28. Berwudhu' sekali-sekali [692-693]
    29. Meratakan wudlu' [694-695]
    30. Berkumur [696-696]
    31. Menghisap air ke hidung dan beristinjak dengan batu [697-697]
    32. Menyelahi jenggot dengan air [698-698]
    33. Menyelahi jari-jemari dengan air [699-699]
    34. Celaka tumit yang tak tersentuh air wudlu' untuk terkena neraka [700-701]
    35. Mengusap kepala dan kedua telinga [702-702]
    36. Nabi mengambil air untuk kepalanya [703-703]
    37. Mengusap sorban [704-704]
    38. Memerciki kemaluan setelah wudlu' [705-705]
    39. Menggunakan sapu tangan setelah berwudlu' [706-706]
    40. Mengusap sepasang khuff [707-707]
    41. Batasan waktu mengusap [708-708]
    42. Mengusap sepasang sandal [709-709]
    43. Doa setelah wudlu' [710-710]
    44. Keutamaan wudlu' [711-713]
    45. wudlu' setiapkali shalat [714-714]
    46. Tidak ada kewajiban wudlu' selain siapa yang berhadats [715-715]
    47. wudlu' karena tidur [716-716]
    48. Madzi [717-717]
    49. Berwudlu' bagi yang menyentuh kemaluan [718-719]
    50. Berwudlu' karena makanan yang terpanggang api [720-720]
    51. Rukhsah (dispensasi) tidak berwudlu' [721-721]
    52. Wudlu' dari air laut [722-723]
    53. Wudlu' dari air keruh [724-724]
    54. Ukuran air yang tidak menjadi najis [725-726]
    55. Berwudhu dengan air yang telah dipakai [727-727]
    56. Berwudlu' dengan sisa wudlu' wnaita [728-728]
    57. Kucing jika menjilat bejana [729-729]
    58. Jilatan anjing [730-730]
    59. Tikus jatuh di minyak (keju, samin) [731-731]
    60. Hati-hati karena kencing [732-732]
    61. Kencing di masjid [733-733]
    62. Kencing anak kecil yang belum baligh [734-734]
    63. Bumi (tanah) satu sama lain saling mensucikan [735-735]
    64. Tayammum [736-737]
    65. Tayammum sekali [738-739]
    66. Mandi janabat [740-741]
    67. Suami-isteri mandi dari satu bejana [742-743]
    68. Membiarkan satu helai rambut saat mandi janabat [744-744]
    69. Luka padahal janabat [745-745]
    70. Menggilir banyak isteri dengan sekali mandi [746-747]
    71. Yang disunnahkan ditutup [748-748]
    72. Orang yang junub jika kepingin tidur [749-750]
    73. Wajib mandi karena air (mani) [751-753]
    74. Kemaluan menyentuh kemaluan [754-754]
    75. Wanita bermimpi melihat air sebagaimana laki-laki [755-757]
    76. Bangun melihat kebasahan dan tidak ingat mimpi [758-758]
    77. Jika salah seorang diantara kalian bangun tidur [759-759]
    78. Keluar wc lantas makan [760-760]
    79. Wanita istihadhah [761-761]
    80. Bercumbu saat puasa [762-763]
    81. Wanita haidh menghamparkan kain atau tikar [764-764]
    82. Darah haidh terkena kain [765-765]
    83. Mandi karena istihadhah [766-796]
    84. Ucapan seseorang "Mandi semenjak zhuhur hingga zhuhur" [797-804]
    85. Yang mengatakan "Wanita istihadhah boleh digauli suaminya" [805-814]
    86. Yang mengatakan "Wanita istihadhah tidak boleh digauli suaminya" [815-819]
    87. Masa haidh paling lama [820-830]
    88. Masa haidh paling pendek [831-834]
    89. gadis terus menerus mengeluarkan darah [835-836]
    90. Wanita dewasa menjumpai darah [837-840]
    91. Masa bersuci paling ringkas [841-844]
    92. Suci, bagaimana terjadi [845-853]
    93. Darah kekeruh-keruhan setelah haidh [854-868]
    94. Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat [869-884]
    95. Hari-hari haidh tidak menentu [885-907]
    96. Wanita hamil melihat darah [908-932]
    97. Waktu nifas dan komentar [933-947]
    98. Wanita junub kemudian haidh [948-953]
    99. Wanita haidh berwudlu' setiap waktu shalat [954-958]
    100. Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat [959-970]
    101. Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran [971-982]
    102. Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud [983-989]
    103. Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci [990-1003]
    104. Peluh junub atau haidh [1004-1013]
    105. Menggauli wanita haidh [1014-1039]
    106. Wanita haidh menyisiri suaminya [1040-1058]
    107. Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi [1059-1070]
    108. Wanita haidh memakai khidhab (pacar) [1071-1076]
    109. Suami menggauli isteri yang sedang haidh [1077-1083]
    110. Ulama yang mewajibkan kaffarat [1084-1098]
    111. Menggauli isteri pada dubur [1099-1114]
    112. Menggauli isteri pada dubur [1115-1125]
    113. Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan [1126-1142]
    114. Wanita haidh masuk masjid [1143-1145]
    115. Orang junub melewati masjid [1146-1151]
    116. Doa-doa perlindungan untuk wanita haidh [1152-1152]
    117. Wanita haidh jika telah suci dan tidak menemukan air [1153-1154]
    118. Hamba sahaya menunggu suci [1155-1158]
  3. Kitab Sholat
    1. Keutamaan shalat [1159-1160]
    2. Waktu shalat [1161-1162]
    3. Sejarah adzan [1163-1163]
    4. Waktu adzan fajar [1164-1165]
    5. Tatswib saat adzan fajar [1166-1166]
    6. Bilangan adzan dua-dua, iqamat sekali-sekali [1167-1169]
    7. Mengulang lafadz adzan [1170-1171]
    8. Pelan-pelan saat adzan [1172-1173]
    9. Doa ketika adzan [1174-1174]
    10. Menjawab adzan [1175-1177]
    11. setan lari terbirit-birit jika mendengar adzan [1178-1178]
    12. Dimakruhkan keluar masjid setelah adzan [1179-1179]
    13. Waktu zhuhur [1180-1180]
    14. Menunggu agak dingin saat zhuhur [1181-1181]
    15. Waktu 'ashr [1182-1182]
    16. Waktu maghrib [1183-1183]
    17. Dimakruhkan mengakhirkan maghrib [1184-1184]
    18. waktu isyak [1185-1185]
    19. Dimakruhkan mengakhirkan isyak [1186-1189]
    20. Mendinikan shalat fajar saat masih gelap [1190-1190]
    21. Mengakhirkan shalat fajar ketika sudah agak menguning [1191-1192]
    22. Siapa yang menemukan ruku" ia mendapat satu rakaat [1193-1194]
    23. Menjaga shalat [1195-1196]
    24. Disunnahkan shalat diawal waktu [1197-1198]
    25. Shalat di belakang orang yang ketinggalan waktunya [1199-1200]
    26. Ketiduran shalat atau lupa [1201-1201]
    27. Kehilangan shalat ashar [1202-1203]
    28. Shalat wushtha [1204-1204]
    29. Meninggalkan shalat [1205-1205]
    30. Menggeser kiblat dari baitul maqdis ke ka'bah [1206-1207]
    31. Pembukaan shalat [1208-1208]
    32. Mengangkat kedua tangan saat membuka shalat [1209-1209]
    33. Bacaan setelah pembukaan shalat [1210-1211]
    34. Dimakruhkan menyaringkan "Bismillahirrahmanirrahim" [1212-1212]
    35. Tangan kanan mendekap tangan kiri ketika shalat [1213-1213]
    36. Tidak dianggap shalat tanpa "Alfatihah" [1214-1214]
    37. Diam sejenak setelah takbiratul ihram dan alfatihah [1215-1216]
    38. Keutamaan membaca "Aamiin" [1217-1218]
    39. Menyaringkan bacaan "Aamiin" [1219-1219]
    40. Bertakbir setiap kali turun dan bangkit [1220-1221]
    41. Mengangkat kedua tangan saat ruku' dan sujud [1222-1224]
    42. Yang paling berhak mengimami [1225-1226]
    43. Tempat makmum jika sendirian bersama imam [1227-1227]
    44. Yang shalat di belakang imam ketika imam duduk [1228-1229]
    45. Imam mengimami kaum dan ia paling tidak disukai [1230-1230]
    46. Perintahkan meringankan shalat bagi imam [1231-1232]
    47. Kapan orang-orang mendirikan shalat ketika shalat diiqamati [1233-1234]
    48. Menyamaratakan shaff [1235-1235]
    49. Keutamaan menyambung shaff dalam shalat [1236-1236]
    50. Keutamaan shaff pertama [1237-1237]
    51. Yang tepat di belakang imam [1238-1239]
    52. Barisan mana paling utama bagi wanita? [1240-1240]
    53. Shalat apa yang paling berat bagi orang munafik ? [1241-1242]
    54. Ketinggalan shalat [1243-1243]
    55. Keringanan meninggalkan jamaah jika hujan [1244-1244]
    56. Keutamaan shalat jamaah [1245-1246]
    57. Larangan mencegah wanita mendatangi masjid [1247-1248]
    58. Jika santapan malam telah dihidangkan dan shalat didirikan [1249-1250]
    59. Bagaimana berjalan ke masjid ? [1251-1252]
    60. Keutamaan melangkahkan kaki ke masjid [1253-1253]
    61. Shalat sendirian di belakang shaff [1254-1256]
    62. Ukuran bacaan ketika zhuhur [1257-1258]
    63. Bacaan zhuhur dan ashar [1259-1260]
    64. Ukuran bacaan maghrib [1261-1262]
    65. Ukuran bacaan shalat isyak [1263-1263]
    66. Ukuran bacaan shalat subuh [1264-1267]
    67. Dimakruhkan menengadahkan pandangan ke langit saat shalat [1268-1269]
    68. Pelaksanaan ruku' [1270-1271]
    69. Bacaan ketika ruku' [1272-1273]
    70. Merenggangkan tangan ketika ruku" [1274-1274]
    71. Bacaan mengangkat kepala dari ruku" [1275-1280]
    72. Larangan mendahului imam dengan ruku" atau sujud [1281-1283]
    73. Sujud diatas tujuh anggota badan dan tekhniknya [1284-1285]
    74. Anggota pertama yang berada di tanah jika ingin sujud [1286-1287]
    75. Larangan menghamparkan tangan dan sujud seperti gagak mematuk [1288-1289]
    76. Bacaan antara kedua sujud [1290-1290]
    77. Larangan membaca alquran ketika ruku" dan sujud [1291-1292]
    78. Orang yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujud [1293-1295]
    79. Merenggangkan tangan ketika sujud [1296-1298]
    80. Lama Nabi setelah mengangkat kepala dari sujud [1299-1300]
    81. Menyertai shalat jamaah setelah shalat [1301-1302]
    82. Keringanan shalat diatas kain ketika panas menyengat [1303-1303]
    83. Memberi isyarat ketika tasyahhud [1304-1305]
    84. Tasyahhud [1306-1307]
    85. Shalawat nabi [1308-1309]
    86. Doa setelah tasyahhud [1310-1310]
    87. Salam [1311-1312]
    88. Bacaan setelah salam [1313-1315]
    89. Beranjak sehabis shalat, ke bagian sebelah mana ? [1316-1318]
    90. Tasbih sehabis shalat [1319-1320]
    91. Yang pertama kali dihisab pada hari kiamat [1321-1321]
    92. Sifat Shalat Rasulullah [1322-1324]
    93. Kegiatan yang boleh dilakukan ketika shalat [1325-1326]
    94. Bagaimana menjawab salam saat salat [1327-1328]
    95. Tasbih bagi laki-laki, menepuk tangan untuk perempuan [1329-1330]
    96. Shalat sunnah, tempat mana lebih utama ? [1331-1331]
    97. Mengulang shalat secara berjamaah setelah shalat [1332-1332]
    98. Shalat jamaah di masjid setelah seseorang shalat [1333-1334]
    99. Shalat dengan satu kain [1335-1336]
    100. Larangan menggunakan kain tanpa lengan [1337-1337]
    101. Shalat diatas kain atau tikar [1338-1339]
    102. Shalat dengan kain wanita [1340-1341]
    103. Shalat memakai sandal [1342-1343]
    104. Larangan menjulurkan kain hingga menyentuh tanah saat shalat [1344-1344]
    105. Merapikan rambut saat shalat [1345-1346]
    106. Menguap dalam shalat [1347-1347]
    107. Dimakruhkan shalat sambil mengantuk [1348-1348]
    108. Shalat dengan duduk mendapat separoh pahala shalat dengan berdiri [1349-1349]
    109. Shalat sunnah dengan duduk [1350-1350]
    110. Larangan mengusap kerikil [1351-1352]
    111. Semua bumi adalah suci selain kuburan dan wc [1353-1354]
    112. Shalat di kandang kambing dan kandang unta [1355-1355]
    113. Membangun masjid karena Allah [1356-1356]
    114. Shalat dua rakaat ketika masuk masjid [1357-1357]
    115. Doa masuk masjid [1358-1358]
    116. Dimakruhkan berdahak di masjid [1359-1362]
    117. Tidur di masjid [1363-1364]
    118. Larangan mengumumkan "barang hilang" di masjid [1365-1365]
    119. Larangan membawa pedang di masjid [1366-1366]
    120. Larangan menjadikan kuburan sebagai masjid [1367-1367]
    121. Larangan menganyam jari-jemari ketika ke masjid [1368-1370]
    122. Keutamaan duduk di masjid menanti shalat [1371-1371]
    123. Menghias masjid [1372-1372]
    124. Shalat menghadap pembatas [1373-1374]
    125. Orang yang shalat mendekati pembatas [1375-1375]
    126. Shalat menghadap hewan tunggangan [1376-1376]
    127. Wanita didepan orang yang shalat [1377-1377]
    128. Hal-hal yang membatalkan shalat dan tidak [1378-1378]
    129. Shalat tidak menjadi batal karena, [1379-1379]
    130. Dimakruhkan melewati orang shalat [1380-1381]
    131. Keutamaan shalat di nabawi [1382-1384]
    132. Perjalanan tidak boleh diseriusi selain untuk tiga masjid [1385-1385]
    133. Keutamaan berjalan ke masjid saat gelap [1386-1386]
    134. Dimakruhkan menoleh saat shalat [1387-1387]
    135. Shalat apa paling utama ? [1388-1388]
    136. Keutamaan shalat subuh dan ashr [1389-1390]
    137. Larangan menahan kencing dan kentut saat shalat [1391-1391]
    138. Larangan meletakkan tangan di lambung / pinggang [1392-1392]
    139. Larangan tidur sebelum isyak dan bicara-bicara sesudahnya [1393-1393]
    140. Larangan orang musyrik masuk masjidil haram [1394-1394]
    141. Kapan anak kecil diperintahkan shalat? [1395-1395]
    142. Kapan dimakruhkan shalat? [1396-1397]
    143. Dua rakaat setelah ashr [1398-1400]
    144. Shalat sunnah [1401-1403]
    145. Dua rakaat sebelum maghrib [1404-1405]
    146. Bacaan dua rakaat fajar [1406-1409]
    147. Bacaan setelah dua rakaat fajar [1410-1410]
    148. Tidur setelah dua rakaat fajar [1411-1411]
    149. Jika iqamat telah berkumandang, tak ada shalat selain shalat wajib [1412-1414]
    150. Empat rakaat pagi hari [1415-1415]
    151. Shalat dhuha [1416-1418]
    152. Penjelasan dimakruhkan shalat dhuha [1419-1420]
    153. Shalat taubat [1421-1421]
    154. Shalat malam dan siang dua-dua [1422-1422]
    155. Shalat malam dan siang dua-dua [1423-1423]
    156. Keutamaan shalat malam [1424-1424]
    157. Keutamaan sekali sujud kepada Allah [1425-1425]
    158. Sujud syukur [1426-1426]
    159. Larangan sujud kepada manusia [1427-1428]
    160. Sujud dalam surat annajm [1429-1429]
    161. Sujud dalam surat Shaad [1430-1431]
    162. Sujud dalam ayat "Idzas samaa"un syaqqat" [1432-1434]
    163. Sujud dalam ayat "Iqra" bismi rabbikal ladzii kholaqo" [1435-1435]
    164. Mendengar ayat sajdah lantas tidak sujud [1436-1436]
    165. Sifat Shalat Rasulullah [1437-1439]
    166. Malam bagian mana yang paling utama [1440-1440]
    167. Jika ketiduran dan tidak sempat membaca hizib (alquran) malam hari [1441-1441]
    168. Allah turun ke langit dunia [1442-1447]
    169. Doa ketika tahajjud malam [1448-1448]
    170. Membaca dua ayat terakhir surat Albaqarah [1449-1449]
    171. Melagukan alquran [1450-1453]
    172. Induk alquran adalah tujuh ayat yang diulang-ulang [1454-1454]
    173. Setiap berapa lama mengkhatamkan alquran? [1455-1455]
    174. Jika lupa, tiga atau empat rakaat ? [1456-1457]
    175. Tambahan dua sujud sahwi [1458-1460]
    176. Jika shalat kurang [1461-1463]
    177. Larangan bicara dalam shalat [1464-1464]
    178. Membunuh ular dan kalajengking dalam shalat [1465-1465]
    179. Meringkas shalat saat safar [1466-1470]
    180. Siapa yang ingin singgah di suatu negeri, ia menentukan, berapa lama? [1471-1473]
    181. Shalat diatas kendaraan [1474-1475]
    182. Menjamak shalat [1476-1478]
    183. Menjamak shalat di Muzdalifah [1479-1479]
    184. Shalat dari bepergian [1480-1480]
    185. Shalat khauf [1481-1482]
    186. Terhalang shalat [1483-1483]
    187. Shalat gerhana [1484-1489]
    188. Shalat minta hujan "istisqa" [1490-1491]
    189. Mengangkat kedua tangan saat istisqa" [1492-1492]
    190. Mandi hari jumat [1493-1496]
    191. Keutamaan jumat, mandi, dan berwangi-wangian [1497-1497]
    192. Bacaan shalat subuh hari jumat [1498-1498]
    193. Keutamaan pergi jumatan semenjak "dini" [1499-1500]
    194. Waktu jumat [1501-1502]
    195. Serius mendengarkan khutbah jumatan dan diam [1503-1505]
    196. Masuk masjid hari jumat [1506-1508]
    197. Membaca alquran saat khutbah jumat [1509-1509]
    198. Bagaimana pidato ketika khutbah [1510-1510]
    199. Meringkash khutbah [1511-1512]
    200. Duduk diantara dua khutbah [1513-1514]
    201. Bagaimana imam memberi isyarat ketika khutbah [1515-1516]
    202. Tempat imam saat khutbah [1517-1519]
    203. Bacaan shalat jumat [1520-1522]
    204. Waktu-waktu ajaib ketika jumat [1523-1523]
    205. Meninggalkan jumatan tanpa udzur [1524-1525]
    206. Keutamaan hari jumat [1526-1526]
    207. Shalat setelah jumat [1527-1529]
    208. Witr [1530-1533]
    209. Motivasi melakukan witr [1534-1534]
    210. Witr, berapa? [1535-1539]
    211. Waktu witr [1540-1541]
    212. Bacaan witr [1542-1542]
    213. Witr diatas kendaraan [1543-1543]
    214. Doa qunut [1544-1545]
    215. Dua rakaat setelah witr [1546-1546]
    216. Qunut setelah ruku" [1547-1550]
    217. Makan sebelum berangkat idul fithr [1551-1551]
    218. Shalat idul fitri-idul adha, tanpa adzan tanpa iqamat [1552-1554]
    219. Tak ada shalat sebelum atau sesudah id [1555-1555]
    220. Takbir dalam idul fitri-idul adha [1556-1556]
    221. Bacaan dalam idul fitri-idul adha [1557-1557]
    222. Khutbah diatas kendaraan [1558-1558]
    223. Wanita berangkat ke lapangan [1559-1559]
    224. Anjuran sedekah pada hari raya id [1560-1560]
    225. Jika dua ied berkumpul dalam sehari [1561-1561]
    226. Pulang dari tanah lapang dengan jalan berbeda [1562-1562]
  4. Kitab Zakat
    1. Kewajiban zakat [1563-1563]
    2. Miskin mana yang perlu diberi sedekah? [1564-1564]
    3. Tidak menunaikan zakat sapi, kambing dan unta [1565-1566]
    4. Zakat kambing [1567-1568]
    5. Zakat sapi [1569-1570]
    6. Zakat unta [1571-1571]
    7. Zakat perak [1572-1573]
    8. Larangan menyatukan atau memisah barang yang wajib dizakati [1574-1574]
    9. Larangan mengambil sedekah dari harta yang paling istimewa [1575-1575]
    10. Hewan yang tidak perlu dibayarkan sedekahnya [1576-1576]
    11. Bijian yang tidak perlu dibayar zakat [1577-1579]
    12. Segera berzakat [1580-1580]
    13. Kewajiban terhadap harta selain zakat [1581-1581]
    14. Bersedekah kepada orang mampu atau kaya [1582-1582]
    15. Yang dihalalkan memperoleh sedekah [1583-1584]
    16. Sedekah tidak dihalalkan bagi Nabi dan ahli baitnya [1585-1586]
    17. Teguran keras meminta-minta padahal mampu [1587-1588]
    18. Menjaga diri untuk tidak meminta [1589-1589]
    19. Larangan menolak hadiah [1590-1590]
    20. Larangan meminta-minta [1591-1591]
    21. Kapan disunnahkan seseorang menerima sedekah [1592-1592]
    22. Keutamaan tangan diatas [1593-1594]
    23. Apa sedekah paling utama ? [1595-1596]
    24. Anjuran sedekah [1597-1598]
    25. Larangan menyedekahkan semua harta [1599-1600]
    26. Seseorang menyedekahkan semua harta [1601-1601]
    27. Zakat fitri [1602-1605]
    28. Dimakruhkan seseorang menjadi penarik pajak [1606-1606]
    29. Saat pekarangan yang dialiri hujan sepersepuluh, sedang jika dengan irigasi [1607-1607]
    30. Harta temuan (karun, rikaz) [1608-1608]
    31. Hadiah untuk pengelola zakat, dari siapa? [1609-1609]
    32. Upayakan penarik zakat pulang dengan keadaan puas (ridha) [1610-1610]
    33. Dimakruhkan menolak peminta tanpa alasan [1611-1611]
    34. Masuk Islam karena sesuatu [1612-1612]
    35. Keutamaan sedekah [1613-1614]
    36. Penarik sedekah unta tak punya hak bagian [1615-1615]
    37. Yang dihalalkan memperoleh zakat [1616-1616]
    38. Sedekah untuk kerabat [1617-1619]
  5. Kitab Puasa
    1. Larangan puasa pada hari yang diragukan [1620-1621]
    2. Puasa karena melihat hilal [1622-1624]
    3. Doa ketika melihat hilal (bulan sabit) [1625-1626]
    4. Larangan puasa terlebih dahulu sebelum melihat hilal [1627-1627]
    5. Sebulan ada dua puluh sembilan hari [1628-1628]
    6. Bersaksi melihat hilal Ramadhan [1629-1630]
    7. Kapan orang yang sahur menahan makan dan minumnya ? [1631-1632]
    8. Disunnahkan mengakhirkan sahur [1633-1633]
    9. Keutamaan sahur [1634-1635]
    10. Tidak berniyat puasa semenjak malam [1636-1636]
    11. Menyegerakan berbuka [1637-1638]
    12. Makanan yang disunnahkan untuk berbuka [1639-1639]
    13. Keutamaan memberi makan orang berpuasa [1640-1640]
    14. Larangan puasa "wishal" [1641-1644]
    15. Puasa ketika safar [1645-1649]
    16. Musafir dirukhsahkan tidak puasa [1650-1650]
    17. Kapan seseorang membatalkan puasa jika keluar dari rumahnya [1651-1651]
    18. Tidak puasa sehari ramadhan karena "sengaja" [1652-1653]
    19. Menggauli isteri pada bulan ramadhan [1654-1655]
    20. Larangan seorang isteri puasa sunnah tanpa seijin suami [1656-1658]
    21. Rukhsah mencium bagi orang yang puasa [1659-1661]
    22. Berpagi hari dalam keadaan junub padahal ingin puasa [1662-1662]
    23. Makan karena lupa [1663-1664]
    24. Orang berpuasa muntah [1665-1665]
    25. Rukhsah muntah [1666-1666]
    26. Bekam membatalkan orang puasa [1667-1668]
    27. Orang yang puasa melakukan "ghibah" sehingga merusak puasanya [1669-1669]
    28. Bercelak bagi orang berpuasa [1670-1670]
    29. Tafsir firman-Nya "Siapa yang melihat bulan, silahkan puasa" [1671-1671]
    30. Berpagi hari puasa sunnah, lantas membatalkan [1672-1673]
    31. Siapa yang diundang jamuan makan padahal puasa, hendaklah memberitahu [1674-1674]
    32. Orang yang puasa jika santapan dimakan disisinya, malaikat mendoakannya [1675-1675]
    33. Menyambung Sya'ban dengan Ramadhan [1676-1676]
    34. Larangan puasa setelah separoh sya'ban [1677-1677]
    35. Membayar puasa Ramadhan [1678-1678]
    36. Puasa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [1679-1679]
    37. Larangan puasa sepanjang puasa [1680-1680]
    38. Puasa tiga hari tiap bulan [1681-1682]
    39. Larangan puasa khusus hari jumat [1683-1683]
    40. Puasa hari sabtu [1684-1684]
    41. Puasa senin-kamis [1685-1686]
    42. Puasa Dawud [1687-1687]
    43. Larangan puasa idul-fithri-idhul adha [1688-1688]
    44. Puasa enam hari syawal [1689-1690]
    45. Puasa Muharram [1691-1693]
    46. Puasa hari Asyura [1694-1698]
    47. Puasa hari 'Arafah [1699-1700]
    48. Larangan puasa hari tasyriq [1701-1702]
    49. Seseorang puasa dan mempunyai hutang puasa [1703-1703]
    50. Keutamaan puasa [1704-1706]
    51. Doa orang puasa untuk orang yang memberi makanan [1707-1707]
    52. Keutamaan beramal pada hari ke sepuluh Dzul hijjah [1708-1709]
    53. Keutamaan bulan Ramadhan [1710-1710]
    54. Keutamaan shalat malam ramadhan (Tarawih) [1711-1712]
    55. I'tikaf Nabi Shallallahu'alaihiwasallam [1713-1714]
    56. Lailatul qadar [1715-1717]
  6. Kitab Manasik (Haji)
    1. Siapa ingin haji, segeralah melakukannya [1718-1718]
    2. Meninggal dan belum haji [1719-1719]
    3. Haji nabi sekali haji [1720-1721]
    4. Bagaimana kewajiban haji [1722-1722]
    5. Waktu-waktu haji [1723-1724]
    6. Mandi ketika ihram [1725-1726]
    7. Keutamaan haji dan Umrah [1727-1728]
    8. Haji paling utama [1729-1729]
    9. Pakaian yang dipakai oleh orang yang berihram [1730-1732]
    10. Berwangi-wangian ketika ihram [1733-1735]
    11. Wanita nifas dan haidh ingin haji [1736-1737]
    12. Waktu disunnahkan ihram [1738-1739]
    13. Talbiyah [1740-1740]
    14. Meninggikan suara talbiyah [1741-1741]
    15. Memberi syarat dalam haji [1742-1742]
    16. Haji Ifrad [1743-1743]
    17. Haji qiran [1744-1744]
    18. Haji tamattu' [1745-1746]
    19. Hewan yang boleh dibunuh orang berihram [1747-1748]
    20. Bekam untuk orang berihram [1749-1751]
    21. Orang yang berihram menikah [1752-1755]
    22. Orang yang ihram menyantap hewan buruan jika tidak memburunya [1756-1760]
    23. Menghajikan orang yang masih hidup [1761-1764]
    24. Menghajikan orang yang sudah meninggal [1765-1766]
    25. Meng-istilami- hajar aswad [1767-1767]
    26. Keutamaan meng-istilami- hajar aswad [1768-1768]
    27. Lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan pada empat putaran berikutnya [1769-1771]
    28. Lari kecil dengan menyelempangkan kain ihram di sebelah pundak kiri [1772-1772]
    29. Thawaf pehaji qiran [1773-1773]
    30. Thawaf diatas hewan tunggangan [1774-1774]
    31. Wanita haji tiba-tiba haidh, apa yang dilakukan ? [1775-1775]
    32. Catatan masalah thawaf [1776-1776]
    33. Shalat di belakang imam [1777-1777]
    34. Sunnah-sunnah haji [1778-1778]
    35. Orang berihram meninggal, bagaimana diperlakukan? [1779-1779]
    36. Dzikr saat thawaf, dan sai antara Shafa dan Marwa [1780-1780]
    37. Membatalkan haji [1781-1781]
    38. Umrah pada bulan haji [1782-1783]
    39. Berapa kali nabi berumrah [1784-1784]
    40. Keutamaan umrah pada bulan Ramadhan [1785-1786]
    41. Miqat ketika Umrah [1787-1789]
    42. Mencium hajar aswad [1790-1791]
    43. Shalat dalam ka'bah [1792-1792]
    44. Hajar aswad bagian dari baytullah [1793-1794]
    45. Tahshib (Lokasi di Makkah) [1795-1795]
    46. Berapa kali Nabi shalat di Mina hingga berangkat ke Arafah [1796-1798]
    47. Meringkas Shalat di Mina [1799-1800]
    48. Aktivitas berangkat dari Mina ke Arafah [1801-1802]
    49. Wukuf di Arafah [1803-1803]
    50. Arafah semuanya tempat wukuf [1804-1804]
    51. Bagaimana berjalan ketika bertolak dari Arafah [1805-1805]
    52. Menjamak shalat di Muzdalifah [1806-1808]
    53. Rukhsah berangkat dari Muzdalifah malam hari [1809-1810]
    54. Mencari kesempurnaan haji [1811-1812]
    55. Waktu berangkat dari Muzdalifah [1813-1813]
    56. Singgah di lembah Muhassir [1814-1814]
    57. Di Muhassir ada Musuh [1815-1816]
    58. Kapan melempar jumrah aqabah ? [1817-1818]
    59. Melempar jumrah dengan batu sebesar kerikil (kacang) [1819-1821]
    60. Melempar dengan berkendara [1822-1823]
    61. Melempar dari dasar lembah dan bertakbir pada setiap kerikil [1824-1824]
    62. Sapi mewakili unta [1825-1825]
    63. Wanita tak berkewajiban menggundul rambut [1826-1826]
    64. Keutamaan menggundul daripada memendekkan [1827-1827]
    65. Mengirimkan hewan kurban dan mengalungi diluar tanah haram [1828-1829]
    66. Sunnah hewan kurban jika sakit (atau akan mati) [1830-1830]
    67. Yang berpendapat "Kambing telah mencukupi sebagai binatang kurban" [1831-1831]
    68. Mencocok hewan kurban hingga mengalirkan darah [1832-1832]
    69. Mengendarai hewan kurban [1833-1833]
    70. Menyembelih hewan kurban dengan berdiri [1834-1834]
    71. Khutbah musim haji [1835-1835]
    72. Khutbah hari sembelihan (adha) [1836-1836]
    73. Wanita melakukan haidh setelah thawaf [1837-1837]
    74. Tidak thawaf dengan telanjang [1838-1838]
    75. Jika meninggalkan baitullah tidak mengangkat kedua tangannya [1839-1839]
    76. Kehormatan seorang muslim [1840-1840]
    77. Berlari antara Shafa dan marwa [1841-1841]
    78. Qiran [1842-1844]
    79. Thawaf di selain waktu shalat [1845-1845]
    80. Basik baitullah siang hari [1846-1846]
    81. Jalan masuk Makkah [1847-1847]
    82. Kapan seseorang mulai bertalbiyah ? [1848-1848]
    83. Jika mengeluhkan sakit kedua mata dan telah berihram [1849-1849]
    84. Dimana seseorang shalat setelah thawaf [1850-1850]
    85. Thawaf wada' [1851-1853]
    86. Seseorang mengirim hewan sembelihannya ketika masih di negerinya [1854-1855]
    87. Dimakruhkan membangun bangunan di Mina [1856-1856]
    88. Masuk Makkah tanpa ihram bukan untuk haji atau umrah [1857-1858]
    89. Penyembelih tidak diberi daging sembelihan sama sekali [1859-1859]
    90. Kambing hutan mencukupi [1860-1861]
    91. Bermalam di Makkah ketika harus bermalam di Mina karena sakit [1862-1862]
  7. Kitab Udliyah (Sembelihan)
    1. Sunnah menyembelih [1863-1864]
    2. Hadis Nabi tentang menyembelih [1865-1866]
    3. Hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam sembelihan [1867-1870]
    4. Kriteria sembelihan [1871-1872]
    5. Unta dan sapi mencukupi tujuh orang [1873-1874]
    6. Daging sembelihan [1875-1879]
    7. Menyembelih sebelum imam [1880-1881]
    8. Alfar' dan 'Atirah [1882-1883]
    9. Sunnah Aqiqah [1884-1887]
    10. Menyembelih dengan baik [1888-1888]
    11. Hal-hal yang diperbolehkan tentang penyembelihan [1889-1889]
    12. Sembelihan terjatuh dalam sumur [1890-1890]
    13. Larangan menyakiti hewan [1891-1893]
    14. Tidak tahu, daging disebut nama Allah ataukah tidak [1894-1894]
    15. Hewan jika melarikan diri [1895-1895]
    16. Membunuh binatang secara main-main [1896-1896]
    17. Sembelihan janin adalah sembelihan induknya [1897-1897]
    18. Binatang buas yangtak dimakan [1898-1900]
    19. Larangan memakai kulit binatang buas [1901-1902]
    20. Mengolah kulit bangkai [1903-1905]
    21. Daging keledai jinak [1906-1907]
    22. Daging kuda [1908-1909]
    23. Larangan merampok, merampas, jambret [1910-1911]
    24. Makan bangkai karena terpaksa [1912-1912]
    25. Memerah susu dengan kepayahan [1913-1913]
    26. Larangan membunuh kodok dan lebah [1914-1915]
    27. Membunuh cicak [1916-1916]
    28. Larangan hewan yang menyantap makanan kotor atau menjijikkan [1917-1917]
  8. Kitab Buruan
    1. Menyebut nama Allah ketika melepas anjing buruan [1918-1919]
    2. Memelihara anjing buruan atau ternak [1920-1921]
    3. Membunuh anjing [1922-1923]
    4. Buruan yang terkena benda tumpul [1924-1924]
    5. Makan belalang [1925-1925]
    6. Buruan laut [1926-1927]
    7. Kelinci [1928-1929]
    8. Biawak [1930-1932]
    9. Cuilan daging, namun hewannya masih hidup [1933-1933]
  9. Kitab Makanan
    1. Makan dengan menyebut nama Allah [1934-1935]
    2. Mendoakan yang memberi santapan [1936-1936]
    3. Berdoa setelah makan [1937-1937]
    4. Syukur atas makanan [1938-1938]
    5. Menjilati jari [1939-1939]
    6. Mengusap tangan dengan sapu tangan [1940-1940]
    7. Menjilati piring [1941-1941]
    8. Suapan jika jatuh [1942-1943]
    9. Makan dengan tangan kanan [1944-1945]
    10. Makan dengan tiga jari [1946-1947]
    11. Menjamu tamu [1948-1950]
    12. Lalat hinggap di makanan [1951-1952]
    13. Mukmin makan dengan satu usus [1953-1954]
    14. Satu makanan cukup utuk dua orang [1955-1955]
    15. Makan yang di hadapannya [1956-1956]
    16. Larangan menyantap bagian tengah makan yang dipinggir terlebih dahulu [1957-1957]
    17. Larangan menyantap makanan panas [1958-1958]
    18. Lauk yang disukai Rasulullah [1959-1960]
    19. Labu [1961-1962]
    20. Keutamaan minyak zaitun [1963-1963]
    21. Bawang [1964-1965]
    22. Ayam [1966-1967]
    23. Dimakruhkan menyantap makanannya selain orang bertakwa [1968-1968]
    24. Yang berpendapat tak masalah menghimpun dua makanan sekaligus [1969-1969]
    25. Larangan mengambil dua makanan sekaligus [1970-1970]
    26. Kurma [1971-1973]
    27. Wudhu setelah makan [1974-1974]
    28. Walimah [1975-1979]
    29. Keutamaan bubur daging [1980-1980]
    30. Yang menganggap sunnah menggigit daging, bukan memotong [1981-1981]
    31. Makan dengan bersandar [1982-1982]
    32. Buah-buahan panenan pertama [1983-1983]
    33. Memuliakan pembantu ketikan menyantap makanan [1984-1985]
    34. Manisan dan madu [1986-1986]
    35. Makan dan minum tanpa wudlu' [1987-1987]
    36. Makan padahal junub [1988-1988]
    37. Memperbanyak kuah [1989-1989]
    38. Mencopot sandal ketika makan [1990-1990]
    39. Memberi makanan [1991-1991]
    40. Menghadiri undangan [1992-1992]
    41. Tikus jatuh dalam minyak hingga tewas [1993-1994]
    42. Menyelahi gigi [1995-1995]
  10. Kitab Minuman
    1. Khamar [1996-1996]
    2. Larangan Khamar apapun namanya [1997-1997]
    3. Ancaman keras peminum khamar [1998-1999]
    4. Larangan duduk di meja makan yang dihidangkan khamar [2000-2000]
    5. Peminum khamar [2001-2002]
    6. Dalam khamar tak ada penyembuhan [2003-2003]
    7. Bahan-bahan sehingga menjadi khamar [2004-2004]
    8. Komentar masalah "Semua yang memabukkan" [2005-2009]
    9. Larangan bisnis miras (Minuman keras) [2010-2012]
    10. Vonis hukuman peminum minuman keras [2013-2013]
    11. Ancaman keras peminum khamar [2014-2014]
    12. Juice yang dihidangkan untuk nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [2015-2015]
    13. Naqi' [2016-2016]
    14. Rendaman kurma dalam kendi dan segala rendaman yang dibuat dengannya [2017-2020]
    15. Larangan mengoplos [2021-2021]
    16. Larangan menamakan anggur dengan alkarom [2022-2022]
    17. Larangan menjadikan khamar sebagai cuka [2023-2023]
    18. Sunnah minum, tehniknya [2024-2024]
    19. Larangan minum dari mulut teko [2025-2027]
    20. Minum dengan tiga kali tarikan napas [2028-2028]
    21. Minum dengan sekali tarikan napas [2029-2030]
    22. Meminum langsung di air sungai [2031-2031]
    23. Minum berdiri [2032-2033]
    24. Dimakruhkan minum berdiri [2034-2035]
    25. Minum dengan bejana perak [2036-2037]
    26. Menutup bejana [2038-2039]
    27. Larangan meniup dalam minuman [2040-2041]
    28. Yang memberi minum, yang terakhir kali minum [2042-2042]
  11. Kitab Mimpi
    1. Firman Allah "Bagi mereka kegembiraan di kehidupan duniawi" [2043-2043]
    2. Mimpi muslim bagian dari empat puluh enma kenabian [2044-2044]
    3. Kenabian telah berakhir, yang tinggal kabar gembira [2045-2045]
    4. Mimpi nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [2046-2047]
    5. Mimpi yang menakutkan [2048-2049]
    6. Mimpi ada tiga [2050-2050]
    7. Yang paling benar mimpinya, paling benar ucapannya [2051-2051]
    8. Larangan menyatakan bermimpi padahal tidak [2052-2052]
    9. Mimpi paling benar di waktu sahur [2053-2053]
    10. Dimakruhkan menakwilkan mimpi selain orang alim [2054-2054]
    11. Mimpi tidak terjadi selama belum ditakwilkan [2055-2055]
    12. Bermimpi melihat Allah [2056-2057]
    13. Gamis, sumur, susu, madu dan minyak samin [2058-2069]
  12. Kitab Nikah
    1. Motivasi menikah [2070-2070]
    2. Siapa yang punya kelonggaran, menikahlah [2071-2072]
    3. Larangan membujang [2073-2075]
    4. Wanita dinikahi karena empat [2076-2076]
    5. Rukhsah melihat wanita saat meminang [2077-2077]
    6. Bacaan ketika menikah [2078-2079]
    7. Larangan meminang wanita yang telah dipinang [2080-2082]
    8. Keadaan yang diperbolehkan untuk meminang [2083-2084]
    9. Larangan nikah syighar [2085-2085]
    10. Nikah laki-laki dan perempuan shalih [2086-2086]
    11. Larangan menikah tanpa wali [2087-2089]
    12. Anak perempuan yatim kawin [2090-2090]
    13. Gadis dan wanita janda diminta persetujuannya [2091-2094]
    14. Wanita janda dinikahkan ayahnya padaha tidak suka [2095-2096]
    15. Wanita yang dinikahkan dua wali [2097-2097]
    16. Larangan nikah mut'ah [2098-2100]
    17. Nikah yang diharamkan [2101-2101]
    18. Berapa mahar isteri dan anak puteri nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [2102-2103]
    19. Yang diperbolehkan sebagai mahar [2104-2104]
    20. Khutbah pernikahan [2105-2105]
    21. Syarat dalam pernikahan [2106-2106]
    22. Walimah [2107-2107]
    23. Menghadiri walimah [2108-2108]
    24. Adil diantara isteri [2109-2109]
    25. Giliran isteri [2110-2110]
    26. Jika punya banyak isteri [2111-2111]
    27. Menginap di wanita janda dan gadis [2112-2113]
    28. Membangun rumah tangga bulan syawwal [2114-2114]
    29. Doa saat hubungan-seksual [2115-2115]
    30. Menggauli isteri pada dubur [2116-2117]
    31. Melihat wanita dan khawatir dirinya tidak bisa mengendalikan nafsu [2118-2118]
    32. Menikahi gadis [2119-2119]
    33. Ghilah [2120-2120]
    34. Larangan menempeleng wanita [2121-2123]
    35. Berbicara kepada isteri dengan sindiran [2124-2125]
    36. Azl [2126-2127]
    37. Cemburu [2128-2130]
    38. Hak suami atas isteri [2131-2131]
    39. Li'an [2132-2134]
    40. Budak menikah tanpa seijin tuannya [2135-2136]
    41. Anak milik pemilik ranjang [2137-2139]
    42. Mengingkari anak sepengetahuannya [2140-2140]
    43. Menikahi isteri ayahnya [2141-2141]
    44. Firman "Tidak dihallakan bagimu wanita-wanita" [2142-2143]
    45. Memerdekakan hamba sahaya sebagai mahar [2144-2145]
    46. Keutamaan membebaskan hamba sahaya dan menikahinya [2146-2146]
    47. Laki-laki menikah dan meninggal sebelum membayar mahar [2147-2147]
    48. Yang diharamkan karena sepersusuan [2148-2150]
    49. Berapa kali hisapan sehingga menjadikan mahram ? [2151-2153]
    50. Yang menghilangkan hak sepersusuan [2154-2154]
    51. Satu wanita bersaksi pernah menyusui [2155-2155]
    52. Menyusui anak yang telah dewasa [2156-2157]
    53. Larangan tahlil [2158-2158]
    54. Kewajiban menafkahi keluarga [2159-2159]
    55. Mempergauli isteri dengan baik [2160-2160]
    56. Pernikahan anak kecil yang dinikahkan ayahnya [2161-2161]
  13. Kitab Talak
    1. Sunnah thalak [2162-2163]
    2. Ruju' [2164-2165]
    3. Tak ada thalak sebelum pernikahan [2166-2166]
    4. Wanita yang telah dicerai tiga kali dan kepingin rujuk [2167-2168]
    5. Memilih [2169-2169]
    6. Larangan wanita meminta suami mencerai isteri lainnya [2170-2170]
    7. Khulu' [2171-2171]
    8. Mencerai sekaligus [2172-2172]
    9. Zhihar [2173-2173]
    10. Wanita yang telah dicerai tiga kali, apakah mempunyai hak hunian dan nafkah? [2174-2177]
    11. Iddah wanita hamil yang suaminya meninggal [2178-2181]
    12. Wanita berkabung atas kematian suaminya [2182-2183]
    13. Larangan wanita beriddah untuk berhias [2184-2184]
    14. Wanita yang ditinggal mati suaminya keluar rumah [2185-2186]
    15. Hamba sahaya yang mempunyai suami lantas dimerdekakan, ia memilih [2187-2190]
    16. Anak kecil diberi pilihan, memilih antara kedua orangtuanya [2191-2191]
    17. Mencerai hamba sahaya [2192-2192]
    18. Menunggu masa suci hamba sahaya [2193-2193]
  14. Kitab Hukuman
    1. Tiga orang yang tidak terkena kewajiban syareat [2194-2194]
    2. Darah muslim tidak halal ditumpahkan [2195-2196]
    3. Pencuri menyerahkan curiannya [2197-2197]
    4. Curian yang menyebabkan tangan dipotong [2198-2199]
    5. Ampunan hukuman dari selain penguasa [2200-2200]
    6. Mengaku mencuri [2201-2201]
    7. Mencuri buah-buahan [2202-2206]
    8. Pencurian yang tak menjadikan tangan dipotong [2207-2207]
    9. Hukuman minuman keras [2208-2209]
    10. Peminum khamar jika melakukan keempat kali [2210-2210]
    11. Hukuman beberapa pelanggaran [2211-2211]
    12. Mengaku zina [2212-2214]
    13. Menarik kembali pengakuan dosanya [2215-2215]
    14. Menggali saat hukuman rajam akan ditegakkan [2216-2217]
    15. Memutuskan antara ahli kitab jika meminta keputusan [2218-2218]
    16. Hukuman zina orang yang telah menikah [2219-2220]
    17. Wanita hamil mengaku berzina [2221-2222]
    18. Budak berzina, majikan yang menghukum [2223-2223]
    19. Tafsir firman Allah "Atau Allah memberi ketetapan hukuman bagi mereka" [2224-2224]
    20. Menggauli hamba sahaya isterinya [2225-2225]
    21. Hukuman adalah kaffarat dosa [2226-2226]
  15. Kitab Nadzar dan Iman
    1. Melunasi nadzar [2227-2228]
    2. Kaffarat nadzar [2229-2231]
    3. Tak ada nadzar dalam kemaksiatan [2232-2233]
    4. Nadzar shalat di baitul makdis [2234-2234]
    5. Larangan nadzar [2235-2235]
    6. Larangan bersumpah dengan nama selain Allah [2236-2236]
    7. Mengucapkan insya-Allah dalam nadzar [2237-2238]
    8. Sumpah adalah hutang [2239-2239]
    9. Bersumpah lantas melihat suatu yang lebih baik [2240-2241]
    10. Berkewajiban membayar budak wanita [2242-2242]
    11. Bersumpah dengan sindiran [2243-2243]
    12. Nama Allah manapun yang gunakan untuk bersumpah, engkau wajib memenuhi [2244-2244]
  16. Kitab Diyat
    1. Diyat membunuh dengan sengaja [2245-2246]
    2. Qussamah [2247-2247]
    3. Qisas laki-perempuan [2248-2248]
    4. Tekhnis qisas [2249-2249]
    5. Seorang muslim tidak boleh dibunuh seorang kafir [2250-2250]
    6. Qisas antara ayah dan anak [2251-2251]
    7. Qisas antara tuan dan budaknya [2252-2252]
    8. Memaafkan pembunuh [2253-2253]
    9. Teguran keras membunuh seorang muslim [2254-2254]
    10. Teguran keras bunuh diri [2255-2256]
    11. Berapa diyat dengan perak atau emas? [2257-2258]
    12. Berapa diyat dengan unta? [2259-2260]
    13. Diyat karena ketidaksengajaan [2261-2261]
    14. Qisas sesama budak [2262-2262]
    15. Diyat jari [2263-2265]
    16. Luka yang menghilangkan daging [2266-2267]
    17. Diyat gigi [2268-2269]
    18. Menggigit, lantas yang digigit menarik [2270-2270]
    19. Binatang ternak jika mencederai tak terkena diyat [2271-2273]
    20. Diyat janin [2274-2275]
    21. Diyat ketidaksengajaan, ditanggung siapa? [2276-2276]
    22. Setengah sengaja [2277-2277]
    23. Mengintip rumah seseorang tanpa ijin [2278-2279]
    24. Quraisy tak akan dibunuh dengan ditawan [2280-2280]
    25. Seseorang tidak dihukum karena pelanggaran selainnya [2281-2282]
  17. Kitab Jihad
    1. Jihad seutama-utama amalan [2283-2283]
    2. Keutamaan jihad [2284-2284]
    3. Jihad apa paling utama [2285-2285]
    4. Amalan paling utama [2286-2286]
    5. Berperang fi sabilillah selama memerah susu [2287-2287]
    6. Manusia paling utama, seseorang memegang kepala kudanya [2288-2288]
    7. Keutamaan derajat fi sabilillah [2289-2289]
    8. Keutamaan debu fi sabilillah [2290-2290]
    9. Bersore hari atau berpagi hari fi sabilillah [2291-2291]
    10. Berpuasa sehari fi sabilillah [2292-2292]
    11. Begadang untuk berjaga fi sabilillah [2293-2294]
    12. Keutamaan nafkah fi sabilillah [2295-2295]
    13. Yang menginfakkan sepasang fi sabilillah [2296-2296]
    14. Keutamaan dan perintah lempar melempar, tembak menembak [2297-2298]
    15. Luka fi sabilillah [2299-2299]
    16. Meminta Allah kesyahidan [2300-2300]
    17. Keutamaan syahid [2301-2301]
    18. Syahid mengimpikan kembali dunia [2302-2303]
    19. Golongan orang yang terbunuh fi sabilillah [2304-2304]
    20. Berperang fi sabilillah dengan sabar dan mengharap ganjaran [2305-2305]
    21. Yang terhitung syahid [2306-2307]
    22. Penderitaan sahabat dalam peperangan [2308-2308]
    23. Niyat perang [2309-2309]
    24. Perang ada dua [2310-2310]
    25. Mati dan belum pernah berperang [2311-2311]
    26. Keutamaan memberi perbekalan orang berperang [2312-2312]
    27. Udzur tidak berangkat [2313-2313]
    28. Keutamaan jihad di laut [2314-2314]
    29. Perempuan ikut jihad [2315-2315]
    30. Nabi berangkat bersama isteri dalam gelanggang perang [2316-2316]
    31. Keutamaan ribath seharis-semalam [2317-2317]
    32. Keutamaan mati saat ribath [2318-2318]
    33. Keutamaan kuda fi sabilillah [2319-2320]
    34. Kuda yang disunnahkan dan dimakruhkan [2321-2321]
    35. Perlombaan [2322-2322]
    36. Melombakan kuda [2323-2323]
    37. Jihad kepada orang musyrik dengan lisan dan tangan [2324-2324]
    38. Terus ada sekelompok umat ini yang berperang [2325-2326]
    39. Memerangi "Khawarij" [2327-2327]
  18. Kitab Sejarah
    1. Berilah barakah umatku pada "Pagi hari" [2328-2328]
    2. Berangkat hari kamis [2329-2329]
    3. Memilih kawan yang baik [2330-2330]
    4. Sebaik-baik kawan, ekspedisi militer dan pasukan [2331-2331]
    5. Wasiat imam untuk anggota ekspedisi militer [2332-2332]
    6. "Jangan kalian mengimpikan ketemu musuh" [2333-2333]
    7. Doa ketika perang [2334-2334]
    8. Mengajak Islam sebelum perang [2335-2336]
    9. Menyerbu musuh [2337-2337]
    10. Memerangi setelah mengucapkan laa-ilaaha-illlallah [2338-2338]
    11. Tidak halal darah seseorang yang mengucapkan laa-ilaaha-illallah [2339-2339]
    12. Sabda Nabi "mari kita dirikan shalat bersama" [2340-2340]
    13. Orang yang dimintai saran adalah orang terpercaya [2341-2341]
    14. Perang ialah tipu daya [2342-2342]
    15. Slogan, Sandi [2343-2343]
    16. "Kiranya Allah memburukkan wajah musuh" [2344-2344]
    17. Baiat Nabi [2345-2345]
    18. Baiat beliau agar para sahabat pantang lari [2346-2346]
    19. Menggali parit [2347-2347]
    20. Bagaimana Nabi memasuki Makkah [2348-2348]
    21. Gagang pedang Rasulullah [2349-2349]
    22. Nabi bermukim di 'Urshah tiga kali [2350-2350]
    23. Nabi membakar pohon bani nazhir [2351-2351]
    24. Larangan menyiksa dengan siksaan Allah [2352-2352]
    25. Larangan membunuh wanita dan anak-anak [2353-2354]
    26. Batasan anak, kapan dibunuh [2355-2355]
    27. Membebaskan tawanan [2356-2356]
    28. Menebus tawanan [2357-2357]
    29. Ghanimah tidak dihalalkan bagi seorangpun sebelum kita [2358-2358]
    30. Membagi ghanimah di negeri musuh [2359-2359]
    31. Pembagian ghanimah, bagaimana dibagi [2360-2360]
    32. Saham kerabat [2361-2361]
    33. Kuda memperoleh dua bagian [2362-2362]
    34. Yang tiba setelah kemenangan, peroleh bagiankah? [2363-2363]
    35. Bagian budak dan anak-anak [2364-2364]
    36. larangan menjual ghanimah hingga dibagi [2365-2365]
    37. Menunggu hamba sahaya hingga suci [2366-2366]
    38. Larangan menggauli wanita hamil [2367-2367]
    39. Larangan memisah antara ibu dan anak [2368-2368]
    40. Orang yang diperangi masuk Islam [2369-2369]
    41. Nafl (pemberian tambahan) adalah diserahkan Imam [2370-2370]
    42. Nafl saat berangkat seperempat, dan ketiga pulang sepertiga [2371-2371]
    43. Nafl setelah pembagian ghanimah [2372-2372]
    44. Siapa yang membunuh, baginya rampasannya [2373-2374]
    45. Dimakruhkan pembagian tambahan dan Sabdanya "Hendaklah yang kuat mengembalikan" [2375-2375]
    46. Sabdanya "Kembalikanlah benang dan yang dijahit" [2376-2376]
    47. Larangan menunggangi binatang ghanimah [2377-2377]
    48. Teguran keras mengambil ghanimah sebelum dibagi [2378-2378]
    49. Hukuman bagi yang mengambil ghanimah sebelum dibagi [2379-2379]
    50. Orang yang mencuri ghanimah jika membawa curiannya [2380-2380]
    51. Tak ada potongan tangan dalam peperangan [2381-2381]
    52. Pengelola (zakat,ghanimah) memperoleh "fee" dalam pekerjaannya [2382-2382]
    53. Menerima hadiah orang musyrik [2383-2384]
    54. Sabdanya "Kami tak akan minta tolong orang musyrik" [2385-2385]
    55. Mengusir orang musyrik dari jazirah Arab [2386-2386]
    56. Minum dengan bejana musyrik [2387-2387]
    57. Menyantap makanan sebelum ghanimah dibagi [2388-2388]
    58. Menarik upeti dari majusi [2389-2389]
    59. Muslim yang terendah derajat-nya pun bisa memberi perlindungan [2390-2390]
    60. Larangan membunuh utusan [2391-2391]
    61. Larangan membunuh musuh yang mengikat perjanjian [2392-2392]
    62. Musuh dijaga dengan harta muslimin [2393-2393]
    63. Memenuhi janji orang musyrik [2394-2394]
    64. Perdamaian Hudaibiyah [2395-2395]
    65. Budak musyrik melarikan diri ke kubu muslimin [2396-2396]
    66. Penduduk Quraizhah menaati hukuman Sa'd bin Mu'adz [2397-2397]
    67. Nabi diusir dari Makkah [2398-2398]
    68. Larangan mencela orang yang telah mati [2399-2399]
    69. "Tak ada Hijrah setelah Fathu Makkah" [2400-2400]
    70. Hijrah tidak berhenti [2401-2401]
    71. "Kalaulah bukan karena hijrah, aku bukan orang anshar" [2402-2402]
    72. Peringatan keras masalah kepemimpinan [2403-2403]
    73. Larangan kezhaliman [2404-2404]
    74. Sabdanya "Allah menguatkan agama ini dengan laki-laki bermaksiyat" [2405-2405]
    75. Perpecahan umat [2406-2406]
    76. Kewajiban taat dan jamaah [2407-2407]
    77. Siapa yang menghunus pedang kepada kami, bukan golongan kami [2408-2408]
    78. Kepemimpinan selalu berada pada quraisy [2409-2409]
    79. Keutamaan Quraisy [2410-2411]
    80. Keutamaan bani Aslam dan ghifar [2412-2413]
    81. Sabdanya "Tak ada ikrar kesetiaan untuk pelanggaran dalam Islam" [2414-2414]
    82. Budak suatu kaum dan anak laki-laki saudara perempuan mereka, bagian mereka [2415-2416]
    83. Budak menasabkan kepada selain majikannya [2417-2418]
  19. Kitab Jual-Beli
    1. Yang halal telah jelas, dan yang haram telah jelas [2419-2419]
    2. Tinggalkan yang meragukan kepada yang tidak meragukan [2420-2421]
    3. Riba pada masa jahiliyah [2422-2422]
    4. Pemakan riba dan pemberinya [2423-2423]
    5. Larangan keras makan riba [2424-2424]
    6. Bekerja dan mencari penghasilan sendiri [2425-2425]
    7. Dagang,bisnis [2426-2426]
    8. Pedagang yang jujur [2427-2427]
    9. Nasehat [2428-2428]
    10. Larangan menipu [2429-2429]
    11. Khianat [2430-2430]
    12. Larangan menimbun [2431-2432]
    13. Larangan menentukan harga diluar batas normal [2433-2433]
    14. Lapang dada, memberi kemudahan [2434-2434]
    15. Penjual dan pembeli ada kesempatan memilih, selama belum berpisah [2435-2435]
    16. Jika penjual dan pembeli berselisih [2436-2436]
    17. Jangan seseorang membeli yang telah dibeli saudaranya [2437-2437]
    18. Pilihan jual beli dan masa garansi [2438-2439]
    19. Hewan yang dibiarkan susunya agar nampak banyak [2440-2440]
    20. Larangan tipu menipu dalam jual beli [2441-2441]
    21. Larangan jual beli buahan hingga nampak matang [2442-2442]
    22. Hama, kerusakan [2443-2443]
    23. Muhaqolah dan Muzabanah [2444-2444]
    24. Aroya [2445-2445]
    25. Larangan menjual makanan sebelum memegang [2446-2446]
    26. Larangan dua syarat dalam jual beli [2447-2447]
    27. Menjual budak padahal punya harta [2448-2448]
    28. Larangan munabadzah dan mulamasah [2449-2449]
    29. Jual beli kerikil (batu, hushat) [2450-2450]
    30. Larangan menjual hewan dengan hewan [2451-2451]
    31. Rukhsah meminjamkan hewan [2452-2452]
    32. Larangan mencegat dagangan [2453-2453]
    33. Larangan membeli diatas pembelian saudaranya [2454-2454]
    34. Larangan hasil jual beli anjing [2455-2455]
    35. Larangan bisnis miras (minuman keras) [2456-2458]
    36. Larangan bisnis wala" [2459-2459]
    37. Larangan bisnis mudabbar [2460-2460]
    38. Larangan bisnis hamba sahaya yang telah melahirkan anak [2461-2461]
    39. Sha' dan Mudd Madinah [2462-2462]
    40. Jual beli makanan dengan takaran dan benda sejenis [2463-2464]
    41. Larangan tentang Sharf [2465-2466]
    42. Tak dihitung riba selain jika riba nasi"ah (tempo) [2467-2467]
    43. Rukhsah pembayaran perak menggantikan emas [2468-2468]
    44. Gadai [2469-2469]
    45. Pinjam-meminjam [2470-2470]
    46. Membayar dengan baik [2471-2471]
    47. Menimbang dengan sempurna [2472-2472]
    48. Menunda-nunda hutang padahal mampu adalah kezhaliman [2473-2473]
    49. Toleran terhadap orang kesulitan [2474-2474]
    50. Ganjaran toleran terhadap orang yang kesulitan [2475-2476]
    51. Pelaku bisnis bangkrut dan masih punya dagangan, saham milik orang lain [2477-2477]
    52. Teguran keras berhutang [2478-2479]
    53. Menyalatkan orang yang punya hutang [2480-2480]
    54. Rukhsah menyalatkan [2481-2481]
    55. Orang yang berhutang akan ditolong [2482-2482]
    56. Pinjaman harus dikembalikan [2483-2483]
    57. Amanat dan tidak khianat [2484-2484]
    58. Siapa yang memecah sesuatu, ia harus mengganti semisal [2485-2485]
    59. Temuan [2486-2486]
    60. Larangan jamaah haji memungut temuan [2487-2487]
    61. Temuan [2488-2489]
    62. Merampas harta dengan sumpah [2490-2490]
    63. Sumpah bohong [2491-2491]
    64. Mengambi sejengkal tanah [2492-2492]
    65. Siapa yang menghidupkan tanah tak bertua, maka miliknya [2493-2493]
    66. Imam memberi tanah Cuma-Cuma [2494-2495]
    67. Keutamaan menanam, bertani [2496-2496]
    68. Pekarangan yang dipagari [2497-2497]
    69. Larangan bisnis air [2498-2498]
    70. Yang tidak dihalalkan ditahan [2499-2499]
    71. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mempekerjakan penduduk Khaibar [2500-2500]
    72. Larangan Mukhabarah [2501-2501]
    73. Larangan muzara'ah dengan sepertiga atau seperempat [2502-2502]
    74. Larangan menjual tanah hanya untuk beberapa tahun [2503-2503]
    75. Dirukhsahkan menyewa tanah dengan emas dan perak [2504-2504]
    76. Menaksir kurma mentah yang maish dalam pohon [2505-2505]
    77. Larangan membisniskan hamba sahaya [2506-2506]
    78. Larangan membisniskan BEKAM [2507-2507]
    79. Rukhsah membisniskan BEKAM [2508-2508]
    80. Larangan menjual sperma [2509-2510]
    81. Menjual rumah dengan harga jual tak logis [2511-2511]
    82. Penjagaan sumur [2512-2512]
    83. Syuf'ah (Mendahulukan informasi penawaran) [2513-2514]
  20. Kitab Meminta Izin
    1. Meminta ijin tiga kali [2515-2515]
    2. Bagaimana minta ijin [2516-2516]
    3. Larangan menemui isterinya mendadak malam hari [2517-2517]
    4. Menyebarkan salam [2518-2518]
    5. Hak muslim atas muslim lainnya [2519-2519]
    6. Pengendara memberi salam pejalan kaki [2520-2520]
    7. Menjawab salam ahli kitab [2521-2521]
    8. Salam kepada anak-anak kecil [2522-2522]
    9. Salam untuk wanita [2523-2523]
    10. Cara menjawab salam [2524-2524]
    11. Menjawab salam [2525-2525]
    12. Keutamaan memberi dan menjawab salam [2526-2526]
    13. Salam kepada seseorang yang sedang ekncing [2527-2527]
    14. Larangan menemui wanita [2528-2528]
    15. Memandang wanita tidak sengaja [2529-2529]
    16. Wanita menjulurkan kain [2530-2530]
    17. Dimakruhkan menampakkan perhiasan [2531-2531]
    18. Larangan wanita bepergian dengan wewangian [2532-2532]
    19. Menyambung dan meminta sambungan rambut [2533-2533]
    20. Larangan sesama laki-laki atau sesama perempuan berselimut dalam satu kain [2534-2534]
    21. Perempuan menyerupai laki-laki atau sebaliknya, terlaknat [2535-2535]
    22. Paha adalah aurat [2536-2536]
    23. Larangan wanita memasuki pemandian umum [2537-2537]
    24. Jangan diantara kalian menyuruh saudaranya berdiri dari tempat duduknya [2538-2538]
    25. Jika meninggalkan tempat duudknya lantas kembali [2539-2539]
    26. larangan duduk-duduk di jalanan [2540-2540]
    27. Meletakkan sebelah akki diatas lainnya [2541-2541]
    28. Berbisik-bisik dengan dua orang dan meninggalkan teman ketiga [2542-2542]
    29. Kaffarat (doa penebus dosa) majlis [2543-2543]
    30. Bacaan ketika bersin [2544-2544]
    31. Jika tidak berdoa, tak berhak didoakan [2545-2545]
    32. Berapa kali mendoakan orang bersin [2546-2546]
    33. Larangan gambar [2547-2547]
    34. Malaikat tak memasuki rumah berisi gambar [2548-2548]
    35. Nafkah untuk keluarga [2549-2549]
    36. Binatang untuk tiga orang [2550-2550]
    37. Pemilik hewan tunggangan paling berhak terhadap punggungnya [2551-2551]
    38. Punuk unta ada setan [2552-2552]
    39. Larangan menjadikan hewan seperti kursi [2553-2553]
    40. Safar adalah bagian siksa [2554-2554]
    41. Doa jika melepas kepergian [2555-2555]
    42. Doa saat bepergian dan pulang [2556-2557]
    43. Doa saat naik dan turun [2558-2558]
    44. Larangan lonceng [2559-2560]
    45. Larangan melaknat hewan [2561-2561]
    46. Jangan wanita bepergian selain dengan mahram [2562-2562]
    47. Safar sendirian adalah setan [2563-2563]
    48. Doa saat singgah [2564-2564]
    49. Shalat dua rakaat saat singgah [2565-2565]
    50. Doa saat pulang [2566-2566]
    51. Doa tidur [2567-2568]
    52. Tasbih saat tidur [2569-2569]
    53. Doa bangun tidur [2570-2571]
    54. Doa pagi hari [2572-2573]
    55. Doa memakai pakaian baru [2574-2574]
    56. Doa masuk-keluar masjid [2575-2575]
    57. Doa masuk pasar [2576-2576]
    58. Silahkan kalian pakai namaku, jangan kalian menggunakan kuniyahku [2577-2577]
    59. Memberi nama yang baik [2578-2578]
    60. Nama yang disunnahkan [2579-2579]
    61. Nama yang dimakruhkan [2580-2580]
    62. Mengubah nama [2581-2582]
    63. Larangan mengucapkan "Allah dan fulan berkehendak" [2583-2583]
    64. Jangan anggur dinamakan alkarom [2584-2584]
    65. Canda [2585-2585]
    66. Berbohong agar orang tertawa [2586-2586]
    67. Syair [2587-2587]
    68. Syair mengandung hikmah [2588-2588]
    69. Perut kalian diisi nanah, lebih baik daripada berisi syair [2589-2589]
  21. Kitab Budak
    1. Siapa yang Allah kehendaki kebaikan, Allah pahamkan terhadap agama [2590-2590]
    2. Sehat dan waktu kosong [2591-2591]
    3. Menjaga pendengaran [2592-2593]
    4. Menjaga lisan [2594-2596]
    5. Diam [2597-2597]
    6. Ghibah [2598-2598]
    7. Dusta [2599-2599]
    8. Menjaga tangan [2600-2600]
    9. Makan yang baik [2601-2601]
    10. Mengambil dunia secukupnya [2602-2602]
    11. Orang shalih wafat [2603-2603]
    12. Menjaga puasa [2604-2604]
    13. Menjaga shalat [2605-2605]
    14. Shalat malam [2606-2606]
    15. istighfar [2607-2607]
    16. Takwa [2608-2609]
    17. Dosa-dosa kecil [2610-2610]
    18. Taubat [2611-2611]
    19. Allah lebih suka terhadap taubat hamba-NYA [2612-2612]
    20. Angan-angan dan ajal [2613-2613]
    21. Dua serigala yang lapar, tidak lebih merusak [2614-2614]
    22. Baik sangka kepada Allah [2615-2616]
    23. Salah seorang diantara kalian tidak selamat karena amalnya [2617-2617]
    24. Tidaklah salah seorang diantara kalian, selain bersama kawannya dari jenis jin [2618-2618]
    25. Kalulah kalian tahu yang kutahu [2619-2619]
    26. Dunia remeh temeh disisi Allah [2620-2620]
    27. Amalan apa paling utama ? [2621-2622]
    28. Salah seorang diantara kalian tak dianggap beriman hingga mencintai saudaranya [2623-2624]
    29. Orang mukmin mana paling baik ? [2625-2625]
    30. Keutamaan umat terkemudian ini [2626-2626]
    31. Menjaga hapalan alquran [2627-2627]
    32. Tak layak seseorang berucap "Aku lebih baik daripada Yunus bin Mata" [2628-2628]
    33. Setiap muslim wajib sedekah [2629-2629]
    34. Siapa yang beramal riya", Allah menjadikannya dikenal riya" [2630-2630]
    35. Orang mukmin seperti pohon [2631-2631]
    36. Dunia hijau ranau dan manis [2632-2632]
    37. Allah tak menyukai ghosip [2633-2633]
    38. Imam yang menyesatkan [2634-2634]
    39. Tolonglah saudaramu baik menganiaya- atau ter-aniaya [2635-2635]
    40. Agama adalah nasihat (kebaktian diri) [2636-2636]
    41. Islam bermula asing [2637-2637]
    42. Cinta menjumpai Allah [2638-2638]
    43. Saling mencintai karena Allah [2639-2639]
    44. Jangan salah seorang diantara kalian mengimpikan kematian [2640-2640]
    45. Jarak antara saya diutus dan kiamat tiba seperti ini [2641-2641]
    46. Kalian adalah umat terakhir [2642-2642]
    47. Keutamaan pengikut Badar [2643-2643]
    48. Larangan "Kami diberi hujan karena bintang ini" [2644-2644]
    49. Kebaikan dikalikan sepuluh [2645-2645]
    50. Komentar tentang oportunis (bermuka dua) [2646-2646]
    51. Siapapun orang yang kau laknat atau kau cela [2647-2647]
    52. kalau saya punya segunung emas [2648-2648]
    53. Dosa yang menjadikan binasa [2649-2649]
    54. Flu (demam) adalah uap jahannam [2650-2650]
    55. Sakit adalah kaffarat dosa [2651-2652]
    56. Keutamaan shalawat nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam [2653-2655]
    57. Nama-nama Nabi [2656-2656]
    58. Dosa [2657-2657]
    59. Mukmin diganjari pada segala-galanya [2658-2658]
    60. Jika Anak adam punya dua lembah [2659-2659]
    61. Larangan cerita (hikayat) [2660-2660]
    62. Rukhsah menampilkan cerita (hikayat) [2661-2661]
    63. Seorang mukmin tidak terjerumus dua kali dalam lubang yang sama [2662-2662]
    64. Setan mengalir dalam aliran darah [2663-2663]
    65. Manusia paling berat ujiannya [2664-2664]
    66. "Jangan kalian berlebihan memujiku" [2665-2665]
    67. Allah mempunyai seratus rahmat [2666-2666]
    68. Siapa berniyat kebaikan [2667-2667]
    69. Manusia bersama yang dicintainya [2668-2668]
    70. Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah [2669-2669]
    71. Kebaikan dan dosa [2670-2670]
    72. Berakhlak yang baik [2671-2672]
    73. Lembut atau santun [2673-2674]
    74. Buta lantas bersabar [2675-2675]
    75. Adil terhadap rakyat [2676-2676]
    76. Ketaatan dan loyalitas terhadap jamaah [2677-2677]
    77. Sangkakala [2678-2678]
    78. Kiamat dan Allah turun [2679-2680]
    79. Melihat Allah Ta'ala [2681-2681]
    80. Manusia dikumpulkan [2682-2682]
    81. Orang-orang mukmin sujud pada hari kiamat [2683-2683]
    82. Syafaat [2684-2684]
    83. Setiap Nabi mempunyai doa yang dikabulkan [2685-2685]
    84. Tujuh puluh ribu orang masuk surga tanpa hisab [2686-2686]
    85. Ada sekelompok orang masuk surga karena syafaat seorang dari umatku [2687-2687]
    86. Firman-Nya "Ketika langit dan bumi diganti dengan langit dan bumi yang baru" [2688-2688]
    87. Menyeberangi neraka [2689-2689]
    88. Kematian disembelih [2690-2690]
    89. Teguran untuk menjauhi neraka [2691-2691]
    90. Sabdanya "Jika aku mati, bakarlah aku" [2692-2692]
    91. Ada seorang wanita masuk neraka karena kucing [2693-2693]
    92. Kengerian siksa neraka [2694-2694]
    93. Lembah jahannam [2695-2695]
    94. Allah mengeluarkan penghuni neraka dengan rahmat-Nya [2696-2696]
    95. Pintu surga [2697-2697]
    96. Yang masuk surga tak bakalan menderita [2698-2698]
    97. "Tempat cemeti di surga lebih baik daripada dunia seisinya" [2699-2699]
    98. Bangunan surga [2700-2700]
    99. Surga Firdaus [2701-2701]
    100. Kelompok pertama masuk surga [2702-2702]
    101. "Ucapan penghuni surga ketika memasukinya" [2703-2703]
    102. Penghuni surga dan kenikmatannya [2704-2706]
    103. Apa yang Allah sediakan bagi hamba-Nya yang shalih [2707-2707]
    104. Kedudukan paling rendah penghuni surga [2708-2708]
    105. Kamar surga [2709-2709]
    106. Gambaran bidadari [2710-2710]
    107. Kemah surga [2711-2711]
    108. Anak penghuni surga [2712-2712]
    109. Barisan penghuni surga [2713-2713]
    110. Sungai surga [2714-2714]
    111. Alkautsar [2715-2715]
    112. Pohon surga [2716-2717]
    113. Kurma ajuwa [2718-2718]
    114. Pasar surga [2719-2719]
    115. Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak mengenakkan [2720-2720]
    116. Orang-orang fakir masuk surga sebelum orang-orang kaya [2721-2721]
    117. Napas jahannam [2722-2722]
    118. Sabda Nabi "Api kalian ini, hanyalah sepertujuh puluh api jahannam" [2723-2723]
    119. Siksa paling ringan penghuni neraka [2724-2724]
    120. Firman Allah "Masihkah ada tambahan"? [2725-2725]
  22. Kitab Faro'idl
    1. Mengajarkan faraidh (ilmu waris) [2726-2735]
    2. Menasabkan kepada selain ayahnya [2736-2739]
    3. Suami, kedua orang tua, isteri dan kedua orangtua [2740-2751]
    4. Anak perempuan dan saudara perempuan [2752-2754]
    5. Bagian yang yang dimiliki secara berserikat [2755-2760]
    6. Dua anak laki-laki paman, satunya suami, yang lain saudara laki-laki ibu [2761-2762]
    7. Anak perempuan dan anak perempuan anak laki-laki, saudara perempuan ayah dan ibu [2763-2763]
    8. Saudara laki2, saudara perempuan, anak laki2, cucu laki2 [2764-2769]
    9. Hamba dan ahli kitab [2770-2771]
    10. Kakek [2772-2776]
    11. Ucapan Abu bakar tentang kakek [2777-2785]
    12. Ucapan Umar tentang kakek [2786-2789]
    13. Pendapat Ali tentang kakek [2790-2795]
    14. Pendapat Ibn Abbas tentang kakek [2796-2798]
    15. Pendapat Ibn Mas'ud tentang kakek [2799-2799]
    16. Pendapat Yazid tentang kakek [2800-2802]
    17. Silang sengkarut ; Suami, saudara perempuan ayah [2803-2803]
    18. Nenek [2804-2810]
    19. Pendapat Abu Bakar tentang nenek [2811-2811]
    20. Pendapat Ali dan Zaid tentang nenek [2812-2814]
    21. Pendapat Ibn mas'ud tentang nenek [2815-2816]
    22. Pendapat Masruq tentang nenek [2817-2817]
    23. Pendapat Ali, Abdullah dan Zaid tentang Radd [2818-2822]
    24. Anak li'an [2823-2841]
    25. Warisan waria atau banci [2842-2844]
    26. Kalalah [2845-2848]
    27. Warisan yang masih mempunyai kerabat (dzawil arham) [2849-2854]
    28. Ashobah [2855-2860]
    29. Warisan pemeluk kesyirikan dan pemeluk Islam [2861-2874]
    30. Budak yang dimerdekakan (mukatab) [2875-2878]
    31. Wala' [2879-2892]
    32. Dzawil arham yang diberi, dan tidak mempunyai wala" [2893-2894]
    33. Wala' untuk orang dewasa [2895-2904]
    34. Seseorang memberi wala" kepada seseorang [2905-2907]
    35. Yang berpendapat "Wanita mewarisi diyat suaminya" [2908-2914]
    36. Yang berpendapat "Tidak mendapat warisan" [2915-2916]
    37. Warisan orang yang tenggelam [2917-2921]
    38. Warisan dzawil arham [2922-2933]
    39. Pengakuan dan pengingkaran [2934-2944]
    40. Warisan murtadd [2945-2947]
    41. Warisan pembunuh [2948-2957]
    42. Faraidh majusi [2958-2960]
    43. Warisan tawanan [2961-2965]
    44. Warisan janin dalam kandungan [2966-2973]
    45. Warisan anak zina [2974-2987]
    46. Warisan saibah [2988-2996]
    47. Warisan bayi [2997-3004]
    48. Wala' Mukatab (budak yang dijanjikan merdeka) [3005-3005]
    49. Manusia merdeka menikahi hamba sahaya [3006-3006]
    50. Warisan wala" [3007-3008]
    51. Budak yang dimiliki dua orang lantas dimerdekakan [3009-3012]
    52. Wanita tak berhak mempunyai wala' [3013-3026]
    53. Jual-beli wala' [3027-3032]
    54. Aul faraidh [3033-3034]
    55. Menarik wala" [3035-3044]
    56. Seseorang meninggal dan tidak mempunyai ahli waris [3045-3045]
  23. Kitab Washiyat
    1. Yang disunnahkan berwasiat [3046-3047]
    2. Keutamaan wasiat [3048-3050]
    3. Tidak berwasiat [3051-3052]
    4. Yang disunnahkan dalam wasiat ; Kesaksian dan ucapan [3053-3056]
    5. Yang tidak sependapat wasiat karena harta sedikit [3057-3058]
    6. Berwasiat lebih dari sepertiga [3059-3063]
    7. Wasiat sepertiga [3064-3065]
    8. Wasiat kurang dari sepertiga [3066-3071]
    9. Yang dibolehkan untuk orang yang memberi wasiat dan yang tidak [3072-3077]
    10. Jika seseorang berwasiat untuk orang tertentu separoh dan untuk lainnya sepertiga [3078-3078]
    11. Menarik kembali wasiat [3079-3084]
    12. Wasiat yang terkena tuduhan [3085-3085]
    13. Wasiat orang sakit [3086-3089]
    14. Sepertiga yang dikembalikan kepada ahli waris [3090-3090]
    15. Dua ahli waris menyatakan kesaksian [3091-3092]
    16. Wasiat tentang uang dan hutang [3093-3093]
    17. Kelompok yang menyukai wasiat dan tidak [3094-3095]
    18. Wasiat yang didahulukan [3096-3100]
    19. Berwasiat untuk anak keturunan seseorang sekaligus memberi bagian dari hartanya [3101-3103]
    20. Bersedekah untuk sebagian ahli warisnya [3104-3104]
    21. Yang berpendapat "Kafan dari harta mana saja miliknya" [3105-3110]
    22. Berwasiat untuk seseorang yang "tidak hadir" (ghaib) [3111-3114]
    23. Wasiat untuk orang yang telah mati [3115-3115]
    24. Wasiat untuk budak [3116-3116]
    25. Yang membenci memisah-misahkan hartanya ketika mati [3117-3118]
    26. Seseorang mewasiatkan bagian ahli waris [3119-3122]
    27. Seseorang mewasiatkan penghasilan budaknya [3123-3123]
    28. Wasiat untuk orang yang mendapat warisan [3124-3131]
    29. Wasiat untuk orang kaya [3132-3132]
    30. Seseorang berwasiat kepada seseorang, jika ia mati maka untuk seseorang [3133-3134]
    31. Seseorang berwasiat untuk selain kerabatnya [3135-3136]
    32. Berucap "Budakku merdeka, kemudian ia meninggalkan dan belum menjelaskan" [3137-3137]
    33. Jika berwasiat membebaskan ketika sakitnya, lantas sembuh [3138-3138]
    34. Jika membebaskan budaknya ketika meninggal, padahal tak punya harta lain [3139-3140]
    35. Yang berpendapat "Budak mudabbar, diantara yang mendapat sepertiga" [3141-3147]
    36. Yang berpendapat "Jangan engkau bersaksi atas wasiat hingga dibacakan kepadamu" [3148-3148]
    37. Yang berwasiat untuk ibu anak-anaknya [3149-3149]
    38. Wasiat budak [3150-3158]
    39. Yang berpendapat "Tidak boleh" [3159-3162]
    40. Jika berwasiat membebaskan budaknya yang melarikan diri [3163-3163]
    41. Wasiat untuk perempuan [3164-3164]
    42. Wasiat untuk ahli dzimmah [3165-3166]
    43. Wakaf [3167-3167]
    44. Jika yang diberi wasiat meninggal sebelum yang memberi wasiat [3168-3169]
    45. Jika mewasiatkan sesuatu fi sabilillah [3170-3171]
  24. Kitab Keutamaan Al Qur'an
    1. Keutamaan membaca Alquran [3172-3202]
    2. Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari alquran dan mengajarkannya [3203-3205]
    3. Mempelajari alquran dan melupakannya [3206-3206]
    4. Menjaga hapalan Al Quran [3207-3217]
    5. Alquran adalah kalamullah [3218-3221]
    6. Keutamaan kalamullah dibandingkan seluruh ucapan [3222-3224]
    7. Jika kalian berselisih dikarenakan alquran, pergilah [3225-3227]
    8. Perumpamaan mukmin yang membaca alquran [3228-3230]
    9. Dengan alquran ini Allah mengangkat sebuah kaum dan merendahkan lainnya [3231-3231]
    10. Keutamaan mendengarkan alquran [3232-3233]
    11. Keutamaan membaca Alquran dan kesungguhan terhadapnya [3234-3235]
    12. Keutamaan alfatihah [3236-3240]
    13. Keutamaan surat Albaqarah [3241-3245]
    14. Keutamaan surat Albaqarah dan ayat kursi [3246-3256]
    15. Keutamaan surat Albaqarah dan Ali Imran [3257-3260]
    16. Keutamaan Ali Imran [3261-3265]
    17. Keutamaan surat Al-An'am dan beberapa surat [3266-3270]
    18. Keutamaan surat al-kahfi [3271-3273]
    19. Keutamaan surat Tanzil (assajdah) dan Tabaroka (almulk) [3274-3279]
    20. Keutamaan surat Toha dan Yasin [3280-3280]
    21. Keutamaan Yaasiin [3281-3285]
    22. Keutamaan Hamim Dukhan, surat yang didahului Hamim, dan didahului tasbih [3286-3291]
    23. Keutamaan "Qul-yaa-ayyuhal kafirun" [3292-3293]
    24. Keutamaan Qulhuwallohu ahad [3294-3303]
    25. Keutamaan Alfalaq dan Annas (mu'awwidzataini) [3304-3306]
    26. Keutamaan yang membaca sepuluh ayat [3307-3310]
    27. Membaca lima puluh ayat [3311-3312]
    28. Membaca seratus ayat [3313-3319]
    29. Membaca dua ratus ayat [3320-3322]
    30. Membaca seratus hingga seribu ayat [3323-3325]
    31. Membaca seribu ayat [3326-3328]
    32. Berapa ayat menjadi melimpah [3329-3335]
    33. Mengkhatamkan Al Quran [3336-3351]
    34. Melagukan Al Quran [3352-3365]
    35. Dimakruhkan membuat senandung-senandung Al Quran berlebihan [3366-3367]

Musnad Darimi (Hadis No. 2)

كتاب المقدمة

باب ما كان عليه الناس قبل مبعث النبى

سنن الدارمي ٢: اخبرنا الوليد بن النضر الرملي عن مسرة بن معبد من بني الحارث بن ابي الحرام من لخم عن الوضين ان رجلا اتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله انا كنا اهل جاهلية وعبادة اوثان فكنا نقتل الاولاد وكانت عندي ابنة لي فلما اجابت وكانت مسرورة بدعائي اذا دعوتها فدعوتها يوما فاتبعتني فمررت حتى اتيت بئرا من اهلي غير بعيد فاخذت بيدها فرديت بها في البئر وكان اخر عهدي بها ان تقول يا ابتاه يا ابتاه فبكى رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى وكف دمع عينيه فقال له رجل من جلساء رسول الله صلى الله عليه وسلم احزنت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال له كف فانه يسال عما اهمه ثم قال له اعد علي حديثك فاعاده فبكى حتى وكف الدمع من عينيه على لحيته ثم قال له ان الله قد وضع عن الجاهلية ما عملوا فاستانف عملك

سنن الدارمي ٢: أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ النَّضْرِ الرَّمْلِيُّ عَنْ مَسَرَّةَ بْنِ مَعْبَدٍ مِنْ بَنِي الْحَارِثِ بْنِ أَبِي الْحَرَامِ مِنْ لَخْمٍ عَنْ الْوَضِينِ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا أَهْلَ جَاهِلِيَّةٍ وَعِبَادَةِ أَوْثَانٍ فَكُنَّا نَقْتُلُ الْأَوْلَادَ وَكَانَتْ عِنْدِي ابْنَةٌ لِي فَلَمَّا أَجَابَتْ وَكَانَتْ مَسْرُورَةً بِدُعَائِي إِذَا دَعَوْتُهَا فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَاتَّبَعَتْنِي فَمَرَرْتُ حَتَّى أَتَيْتُ بِئْرًا مِنْ أَهْلِي غَيْرَ بَعِيدٍ فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا فَرَدَّيْتُ بِهَا فِي الْبِئْرِ وَكَانَ آخِرَ عَهْدِي بِهَا أَنْ تَقُولَ يَا أَبَتَاهُ يَا أَبَتَاهُ فَبَكَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى وَكَفَ دَمْعُ عَيْنَيْهِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ جُلَسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْزَنْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ كُفَّ فَإِنَّهُ يَسْأَلُ عَمَّا أَهَمَّهُ ثُمَّ قَالَ لَهُ أَعِدْ عَلَيَّ حَدِيثَكَ فَأَعَادَهُ فَبَكَى حَتَّى وَكَفَ الدَّمْعُ مِنْ عَيْنَيْهِ عَلَى لِحْيَتِهِ ثُمَّ قَالَ لَهُ إِنَّ اللَّهَ قَدْ وَضَعَ عَنْ الْجَاهِلِيَّةِ مَا عَمِلُوا فَاسْتَأْنِفْ عَمَلَكَ

Kitab Mukaddimah

Bab Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus

Sunan Darimi 2: Telah mengabarkan kepada kami Al Walid bin An Nadlr Ar Ramli dari Masarrah bin Ma'bad -dari Bani Al Harits bin Abu Al Haram dari Lakhmin- dari Al Wadliin Bahwa Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Hai Rasulullah, kami dahulu adalah orang-orang jahiliyah penyembah berhala dan kami membunuh anak-anak kami, ketika itu kami mempunyai anak yang senang apabila saya memanggilnya. Suatu hari saya pun memanggilnya dan dia langsung menyahut dan mengikuti saya. Ketika saya sampai di sebuah sumur keluarga, saya langsung memegang tangannya dan saya ceburkan dia ke sumur, itulah akhir kebersamaan saya dengannya. Dia memanggil: "wahai ayahku, wahai ayahku." Rasulullah pun menangis sampai air matanya bercucuran. Lalu seseeorang yang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada laki-laki tersebut: kamu telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada orang tersebut: biarkan dia karena dia bertanya tentang sesuatu yang penting yang dihadapinya, kemudian Rasul berkata kepada laki-laki tersebut: Ulangi lagi cerita kamu tadi, lalu dia pun mengulangi ceritanya dan Rasul menangis lagi sampai bercucuran air matanya, membasahi jenggotnya, lalu beliau bersabda: Allah subhanahu wa Ta'ala telah menghapus dosa-dosa yang dilakukan pada masa jahiliyah oleh karena itu mulailah perbuatan kamu dengan lembaran baru yang bersih.

Periwayat Hadis
  1. Al Walid bin An Nadlir (Abu Al 'Abbas, laqab: ), beliau adalah Tabi'ul Atba' kalangan tua, hidup di Syam, wafat di ().
    Jumlah hadis: Bukhari 0, Muslim 0, Tirmidzi 0, Abu Dawud 0, Nasa'i 0, Ibnu Majah 0, Darimi 1, Ahmad 0, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Ibnu Hibban: mentsiqahkannyanya
  2. Masarrah bin Ma'bad Al Lakhmiy Al Falasthiniy (, laqab: ), beliau adalah Tabi'ul Atba' kalangan tua, hidup di Syam, wafat di ().
    Jumlah hadis: Bukhari 0, Muslim 0, Tirmidzi 0, Abu Dawud 1, Nasa'i 0, Ibnu Majah 0, Darimi 1, Ahmad 3, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Abu Hatim: laisa bihi ba`s
    2. Ibnu Hibban: disebutkan dalam 'ats tsiqaat
    3. Ibnu Hajar al 'Asqalani: shaduuq tapi punya keragu-raguan
    4. Adz Dzahabi: Tsiqah
  3. Al Wadlin bin 'Atha' bin Kinanah (Abu Kinanah, laqab: ), beliau adalah Tabi'in (tdk jumpa Shahabat), hidup di Syam, wafat di (156 H).
    Jumlah hadis: Bukhari 0, Muslim 0, Tirmidzi 0, Abu Dawud 1, Nasa'i 0, Ibnu Majah 3, Darimi 1, Ahmad 1, Malik 0
    Komentar ulama:
    1. Dahim: Tsiqah
    2. Yahya bin Ma'in: Tsiqah
    3. Ahmad bin Hambal: Tsiqah
    4. Abu Hatim: ketahui dan ingkari
    5. Abu Daud: shalihul hadits
    6. Ibnu Hajar: shaduq dituduh qadariyah
    7. Adz Dzahabi: Tsiqah

Topik Pilihan